50 : Pulang

2.6K 232 69
                                    

Dua tahun kemudian...

5 Mei 2024








Day breaks and when I turn

You're not on my pillow

My head shakes and then the penny drops

Still your t-shirt on my chair

Penciled hearts on paper

I try not to think but I can't stop

Jaka menjalani hari-harinya seperti biasa. Sejak dia kembali ke kehidupan menyendiri, dia melakukan semuanya sendiri. Seperti mencuci baju, mengepel lantai, serta pekerjaan rumah lainnya. Dia juga mencoba memasak makanan sendiri mengikuti buku resep dari Raka, meski berulang kali gagal dan hampir terjadi insiden panci meledak. Alhasil, dia hanya menggoreng telur setiap pagi untuk sarapan, lalu kembali ke kebiasannya beli makan di luar saat makan malam.

"Bagas ingin aku menilai hasil cover-nya atau ingin menyindirku, sih?"

Jaka menggumamkan itu dengan kesal saat sarapan pagi sendirianㅡyang tidak benar-benar sendiri. Karena ada boneka moomin pada kursi di hadapannya. Dia selalu meletakkan boneka itu di sana sebagai teman makan, tanpa takut dianggap hidupnya terlalu ngenes. Toh, tidak pernah ada orang yang berkunjung ke kosnya. Kecuali Bagas yang terkadang singgah ke kosnya seperti jelangkung; datang tak diundang, pulang tak diantar.

And doubt sets in like a storm

I could feel it coming

And words echo out yesterday

Time pushed me to the edge

To jump was my decision

I've only got myself to blame

Jaka melanjutkan sarapannya diiringi lagu di music box hasil cover Bagas. Tetapi, nafsu makannya mendadak hilang. Dia meletakkan sendoknya dan menghela napas. Sudah dua tahun ya, gumamnya dalam hati saat menatap ke arah jendela. Dia menerawang jauh ke arah luar seraya bertanya-tanya. Bagaimana Raka menjalani hari-harinya di sekolah? Pemuda itu mengulang kelas dua dari awal, artinya Raka akan bertemu teman sekelas yang usianya lebih muda. Apa Raka menemukan teman baru? Dua tahun berlalu, apa Raka sekarang sudah lulus? Lantas janji itu...

'Cause I have no right to love you

When I chose to walk away

I have no right to miss you

When I didn't wanna stay

And I have no right to need you

And I knew what my heart was gonna lose

I have no right to love you

But I do

I still do

I still do

Jaka membuang napas kasar. Dia segera mengentaskan diri dari kubangan renjana tak bertepi yang menyiksa. Sudah waktunya dia berangkat kerja, jadi dia harus bergegas pergi. Dia mematikan music box, mengangkut piring bekas ke wastafel, dan menggosok gigi di kamar mandi. Sambil membawa tas kerjanya, dia menghirup udara segar saat keluar kos. Dia menyemangati dirinya sendiri.

"Baiklah, ayo berangkat."

Jaka terlalu fokus dengan pekerjaannya, sehingga dia merasa tidak ada banyak perubahan di tempat kerja selama dua tahun terakhir. Naresh bekerja santai masih dengan kebiasaan cerdiknya menghindari bos yang tidak disukai saat masuk ke kantor mereka. Liora, meski sedikit, tapi ada kemajuan pada tingkat kerajinannya saat bekerja. Dia merasa lega karena itu. Lalu, tidak jarang Jesslyn mengajaknya makan malam bersama, hanya berdua, tetapi tidak ada kemajuan yang berarti dalam hubungan mereka.

PULANG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang