04 : Perubahan

1.7K 293 17
                                    

Hidup Jaka berubah sejak Raka hadir.

Pertama, makanan akan selalu ada sebelum Jaka berangkat kerja, begitu juga ketika dia pulang. Dari hal ini saja sudah merupakan perubahan yang cukup signifikan. Karena sebelumnya dia tidak memiliki banyak waktu untuk sekadar memasak makanan. Ketika ada waktu luang, dia akan coba-coba memasak hanya dengan mengandalkan resep yang dia baca di internet. Selebihnya, dia paling sering makan makanan yang dibelinya dari warung makan langganan. Terkadang, dia bahkan tidak makan sarapan.

Selain itu, tumpukan pakaian kotor yang enggan Jaka cuci setiap akhir pekan, sekarang sudah ada Raka yang membantu. Dia merasa sedikit kerepotan untuk mencuci dan menyetrika baju pada hari kerja. Sebab dia memiliki lima pasang baju kerja yang dipakai untuk hari Senin-Jum'at, lalu ada tujuh pasang baju untuk bersantai dan dua pasang baju cadangan untuk dipakai saat dia perlu pergi keluar. Namun, baju-baju itu sekarang telah dicuci dan disetrika oleh Raka hampir setiap hari.

Semua itu merupakan perubahan drastis yang meningkatkan kualitas hidup Jaka.

Perubahan pola hidup Jaka di kos, tentu saja mempengaruhi kondisinya di tempat kerja yang juga terasa membaik. Dia merasa pikirannya jauh lebih tajam selama shift pagi, mungkin karena dia tidak lagi melewatkan sarapan. Jika tidak makan sarapan, dia biasa diserang oleh rasa lapar yang kuat setiap kali mendekati jam makan siang, dan itu mengganggu konsentrasinya saat bekerja. Tetapi, sekarang dia dapat mempertahankan penuh konsentrasinya sampai saat istirahat siang tiba.

Terakhir, walaupun mungkin ini hanya pendapat Jaka sendiri, tetapi mengenakan kemeja yang disetrika dengan baik membuatnya merasa lebih energik dan percaya diri. Buktinya, dia berhasil menjadi bintang utama yang mencuri perhatian semua orang selama rapat kerja Departemen Pemasaran. Tentunya, perubahan yang baik itu mempengaruhi kerja otaknya dalam memikirkan ide-ide cemerlang.

"Kita sudah biasa melakukan diskon harga kamar untuk mengatasi low season," Jesslyn berbicara dalam rapat dengan aura kepemimpinan yang kuat. "Tapi, kita juga perlu solusi lain untuk menghasilkan lebih banyak revenue pada masa-masa itu."

"Karena itu, saya memberi kesempatan bagi kalian yang ingin mengutarakan ide dan pendapat terkait masalah tersebut," Jesslyn menatap ke seluruh karyawannya.

Jaka terlihat mengangkat tangan, ketika Jesslyn mempersilakan lantas dia dengan percaya diri memberikan pendapatnya.

"Pendapat dari saya adalah dengan mengadakan event seminar," Jaka berbicara sambil menatap ke semua peserta rapat.

"Melihat tingginya minat masyarakat untuk merintis usaha di bidang kuliner atau bidang lainnya. Maka entrepeneurship sangat cocok untuk dijadikan tema dalam seminar kali iniㅡ"

Sepanjang Jaka menjelaskan secara rinci project yang dia rancang, semua orang dalam rapat menyambut idenya itu dengan antusias. Setidaknya ada sepuluh orang di dalam Departemen Pemasaran yang terbagi ke dalam lima jabatan. Karena itu, mereka memiliki fasilitas ruangan yang cukup besar. Selain meja kerja Manajer dan meja kerja karyawan, juga terdapat sebuah meja panjang yang difungsikan sebagai tempat rapat dalam ruangan itu.

Rapat berjalan dengan lancar. Setelah hampir dua jam, Jaka bisa kembali ke meja kerjanya sendiri. Memikirkan kembali tentang itu, dia tidak pernah mengira bahwa memiliki seseorang yang bisa membantunya mengerjakan pekerjaan rumah ternyata memberinya perasaan energik dan menyegarkan. Jaka bergumam ketika jari-jarinya sibuk di atas keyboard komputer.

"Apa ini yang dirasakan para pria beristri?"

"Apa yang kamu maksud dengan 'kehadiran pikiran yang menyegarkan'?"

Naresh tiba-tiba berbicara dari meja di samping Jaka, matanya masih terkunci ke layar komputernya.

"Hah? Apa maksudmu, Na?"

PULANG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang