Semenjak malam itu Aldo menghilang ditelan bumi, Ria yang sudah tak ada kabar lagi, dan Aqeela yang mulai menikmati hidupnya sendiri dan fokus untuk menyelesaikan kuliahnya yang sebentar lagi selesai. Walaupun masih sesekali ada yang hilang, namun kejadian malam itu membuat Aqeela tak ingin memikirkan cinta.
•Jangan pernah berhenti berjalan, apalagi jika kita mampu berlari. Teruslah melangkah ke depan!! Tinggalkan semua luka yang membuat langkah kita terlatih•
*
*
*
*
*
"Mami..." panggil Ghaisan yang sudah lincah bicara dan berlari memeluk Aqeela yang akan melaksanakan wisudanya.
"Si ganteng mami" Aqeela membalas pelukan putra sematawayangnya itu, mencium wajah sang putra dan menggendong pria kecil itu.
"Selamat ya sayang akhirnya kamu jadi sarjana juga." ucap Resnicha.
"Bunda juga bangga sama kamu qeel." Indri ikut memeluk Aqeela yang sedang menggendong Ghaisan.
"Ayah juga bangga, akhirnya putri ayh benar-benar mewujudkan impiannya." puji Dimas dan memeluk putrinya itu.
Resnicha, Indri, Dimas, Raya, dan Ghaisan terbang ke luar kota demi ingin menemani Aqeela mengabadikan momen keberhasilannya. Tangis haru dan rindu bercampur jdi satu keluarga saat itu, sesi foto penuh kebahagiaan tampak di wajah mereka.
Arry yang ada banyak pekerjaan tak bisa berkumpul, karena harus bekerja.
Menjadi sarjana fashion desainer menjadi kebanggaan Aqeela sendiri. Impian yang sudah susah payah ia wujudkan dan berbagai ujian sudah ia lalui untuk mewujudkan mimpinya.
Akhirnya beban itu perlahan terangkat.
***
"Mami nanti pulang sama ican kan mi" tanya Ghaisan pada Aqeela sambil memakan es krim di sebuah cafe.
"Iya anak mami, mami nanti pulang sama ican dan gak akan pergi jauh lagi." ucap Aqeela yang sangat senang bisa bertemu dengan putranya.
"Iya ican, nanti mami ikut pulang sama kita, iya kan qeel?" ucap Indri.
"Iya bun, kan kita udah pesan tiket buat pulang besok"
"Oh ya res, Rassya apa kabarnya udah lama anak itu gak ada kabar?" tanya Dimas sambil mengunyah makanannya.
"Dia sering sibuk kalo di telpon, cuma sering sms aja kalo dia baik-baik disana. Seharusnya Rassya juga sudah selesai kuliahnya disana, tapi tuh anak gak tau kenapa kalo mamanya gak boleh ikut campur sama kuliahnya. Dia bilang kalo dia bisa sendiri." cerita Resnicha sedikit kecewa dengan sikap putranya selami berada di luar negeri.
"Mungkin Rassya memang sibuk res, tau sendiri kalo kuliah kedokteran itu gak gampang." Indri coba menenangkan Resnicha.
"Bener ma, percaya aja sama Rassya, qeela yakin Rassya akan segera menghubungi mama kalo dia gak sibuk lagi."
"Mudah-mudahan aja ya qeel, mama sering khawatir soalnya, untung ada Ghaisan dirumah, jadi mama gak kesepian."
Setelah selesai makan, mereka menuju hotel untuk menginap semalam karena besok akan pulang ke kampung halamannya. Sementara Aqeela langsung kembali ke kamar kosannya untuk membereskan barang-barang yang akan ia bawa pulang.
Aqeela membawa barang yang hanya secukupnya dibawa, sisanya akan ia kirim saja, termasuk barang pemberian dari Aldo yang sangat sayang kalo dibuang. Saat Aqeela berkemas, ia menemukan parfum yang dikasih oleh nenek-nenek waktu itu, bermaksud untuk mengembalikannya parfum itu kepada pemiliknya, tapi Aqeela tak pernah lagi melihat nenek itu.
"Buang aja lah." batin Aqeela, tanpa pikir panjang ia membuang parfum itu.
"Bodoamat lah tuh parfum malah, mending pakai yang murah aman lagi." Aqeela bergidik ngeri mengingat efek dari parfum itu.
Hello para readings •Menikah Muda Denganmu• akhirnya konflik parfum ini udah selesai ya guyss🤗sekarang tinggal nunggu si ganteng Rassya pulang dari luar negeri 🎉🎉
Yuhuyyy siapa yang kangen sama Rassya cepet balik!!! Kalo kangen jangan lupa vote sebanyak-banyaknya, coment, shere, and follow yaa💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Muda Denganmu SYAQEEL
Short StoryFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ini cerita pertama aku yaa di wattpad semoga kalian suka:) Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat up:v . . . . YUK YANG PENASARAN KEPOIN AJA:)