Hari ini Rassya pulang sebelum Aqeela menjemputnya. Sebelum mengunjungi istrinya kecilnya itu, Rassya membeli hadiah untuk Aqeela. Sepatu couple dengan warna yang senada untuknya dan juga Aqeela, dan tak lupa ia membelikan coklat kesukaan Aqeela.
Rassya bukan pria yang romantis dan sering berkata puitis kepada istrinya, tapi ia pria yang bisa dipegang janjinya. Tak mudah menjadi pria yang memiliki pesona lebih sepertinya untuk tetap setia pada satu wanita.
Menurutnya, wanita yang diluar sana hanya fokus pada kelebihannya saja. Tapi baginya, hanya Aqeela yang tau dan menerima semua kekurangan dan kelebihan yang ada padanya. Karena sejatinya, manusia tidak ada yang sempurna.
"Sayangg..." panggil Rassya seketika melihat istrinya. Aqeela yang kebetulan sedang sibuk mengurus orderan pakaian bersama dua orang yang ia kerjakan untuk pegawainya, menoleh ke arah sumber suara yang dirinya dipanggil.
"Eh beib, tumben jam segini udah pulang?"
"Aku mau ngasih ini buat kamu." Rassya yang memberikan paper bag yang ia bawa pada Aqeela.
"Apa tidak salah beib? Tumben banget kamu ngasih hadiah ke aku?"
"Jangan bikin malu didepan pegawaimu sayang."
"Iya iya baiklah maaf beib, makasih ya kejutan sama hadiahnya." ucap Aqeela sambil tersenyum senang.
Rassya hanya membalas dengan senyuman karena ia sangat bahagia jika istrinya senyum senang seperti ini.
"Aku juga mau ngasih hadiah buat kamu beib, tapi nanti ngasih taunya dirumah aja"
"Pulang sekarang yuk! Sekalian kita jemput Ghaisan dirumah mama"
"Tapi aku masih banyak kerjaan"
"Kamu kan punya pegawai sayang, jadi sekali-kali suruh pegawai kamu lembur gak apalah"
"Ya udah yuk!"
***
Aqeela dan Rassya pulang kerumah setelah menjemput Ghaisan dirumah oma dan opa nya.
"Mana hadiah buat aku yank? Katanya kamu mau ngasih hadiah buat aku?" Rassya kembali mengingat janji Aqeela dibutik tadi.
"Oh ya, nih.." Aqeela mengambil tangan Rassya dan meletakkan tangan suaminya itu di perutnya yang masih rata itu.
"Maksudnya?" Rassya masih belum paham
"Ini hadiahnya ada didalem sini beib, masa gak paham sih" Aqeela menatap Rassya yang masih mencerna ucapan Aqeela barusan
"Adek buat Ghaisan beib udah ada didalem sini" ucap Aqeela pelan sambil tersenyum bahagia."Kamu gak bercanda kan sayang? Bukannya kamu masih menunda karena datang bulan?" tanya Rassya yang masih tak percaya
"Siapa bilang? Aku hanya ingin ngasih kejutan ini buat kamu, lagian aku juga udah lama gak minum pil itu."
"Serius?"
"Heem"
"Kamu memang selalu menggemaskan sayang." tanpa pikir panjang Rassya langsung menggendong tubuh kecil istrinya itu menuju kamar. Karena tadi mereka duduk di sofa ruang tamu.
"Mami sama papi norak!" Ghaisan tiba-tiba keluar dari kamar melihat tibgkah kedua orangtuanya yang terkesan berlebihan menurut bocah itu.
Rassya langsung menurunkan Aqeela dari gendongannya."Ah bilang aja kamu cemburu kan..sini biar mami aja yang gendong kamu" Aqeela mendekat ke arah Ghaisan dan hendak menggendongnya, namun bocah itu menolak.
"No mami! Jangan melakukan hal aneh!"
"Papi aja ya yang gendong" Rassya ikut menggoda putranya
"Bisa gak sih, papi sama mami jangan bikin ican sebel. Ican kan udah bilang pi, mi, kalo ican itu udah gede!" oceh Ghaisan yang memang sudah hampir 8 tahun sekarang.
"Iya iya mami ngerti, makanya mami mau ngasih adek buat kamu" ucap Aqeela sumringah.
"Baguslah mi, ican juga seneng kalo punya adek, tapi ican minta adek ican harus perempuan!" ican kembali masuk ke kamarnya tanpa perduli dengan mami dan papinya yang kaget dengan reaksinya.
"Kok jadi dia yang nentuin jenis kelamin adiknya beib?" Aqeela masih tak percaya, melirik Rassya yang hanya diam, dan mengangkat bahu.
"Kalian sama anehnya." lanjut Aqeela berlalu masuk kedalam kamar, sedangkan Rassya mengekorinya."Aku akan segera mengurus surat izin praktek ku dan mengundurkan diri secepatnya." ucap Rassya sambil memainkan rambut Aqeela yang berbaring di sampingnya.
"Beneran beib, kamu gak nyesel?"
"Gak lah, ini udah menjadi keputusan yang terbaik sayang. Aku hanya ingin punya waktu banyak buat kalian." ucap Rassya lagi dengan yakin.
"Semua keputusan ada ditangan kamu beib, aku hanya ingin kamu nyaman di manapun kamu bekerja." Aqeela membalikkan badannya menghadap Rassya, menatap dalam mata suaminya.
"Semoga kita bisa melewati semua masalah dalam rumah tangga kita dengan baik tanpa mengeluh ya beib." lanjut Aqeela."Iya sayang, aku juga akan sebisa mungkin menjadi suami dan kepala rumah tangga yang baik untuk kamu dan anak-anak kita."
Rassya dan Aqeela saling memandang kemudian tertawa bersama diatas tempat tidur. Bercerita tentang semua hal yang telah dilalui sejak kecil, remaja, dan tumbuh dewasa hingga sekarang.
***
Terimakasih banyak buat kalian para pembaca setia kisah manis Rassya&Aqeela di cb aku ini❤
Selesai sudah... Atau mau episode baru??
Kalo mau ramaikan komen² sebanyak-banyaknya yaa😍kalo gak mau juga gk papa sih ceritanya sampai sini aja hehe💓
Jangan lupa mampir ke cb aku lainnya yaa guys yang judulnya
•••SUAMIKU PSIKOPAT•••
DAN JUDUL BARU
•••PELANGI SETELAH HUJAN•••
Silahkan lihat di profil wp aku yaa?? Jangan lupa follow jugaa??
❤SEE YOO GUYS❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Muda Denganmu SYAQEEL
Короткий рассказFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ini cerita pertama aku yaa di wattpad semoga kalian suka:) Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat up:v . . . . YUK YANG PENASARAN KEPOIN AJA:)