Seperti biasa, ketika hari mulai sore keluarga kecil ini kembali pulang ke rumah setelah menutup tempat praktek dan butiknya.
"Mampir ke rumah makan yang deket rumah ya beib, mami males masak jadi kita beli aja ya can?" ucap Aqeela didalam mobil, pada Rassya yang sedang menyetir dan Ghaisan yang duduk di kursi belakang.
"Terserah mami aja, lagian ican gak cerewet kaya mami." Rassya menghentikan
"Gitu dong anak mami, kan cuma mami aja yang boleh cerewet di rumah. Kalian kan cowo, jadi gak boleh cerewet."
"Iya Aqeela, yaudah tuh udah sampai di rumah makannya, aku sama ican tunggu di mobil aja." Rassya menghentikan mobilnya di depan rumah makan.
Aqeela segera masuk ke rumah makan, memesan makanan untuk mereka makan malam dan segera kembali dengan kantong plastik ditangannya.
****
Sesampainya di rumah...
Ican langsung ke kamarnya untuk mandi begitu juga dengan Aqeela dan Rassya. Setelah membersihkan diri, mereka kembali untuk makan bersama dan bersantai sejenak di ruang keluarga sambil menonton atau sekedar bercanda, melepas penat seharian beraktivitas.
Ghaisan yang sedang duduk di sofa bersama papinya, sementara Aqeela masih asik berbaring dengan posisi kepala di pangkuan Rassya sambil memakan buah, tapi fokus menonton drama di televisi.
"Pi ican ada film seru buat papi" ican memberikan ponselnya kepada Rassya, memperlihatkan sebuah video kepada papinya itu.
"Film apa can?" tanya Rassya curiga.
"Udah papi nonton aja dulu!"
Rassya segera memutar video dan membulatkan mata kaget, melihat ternyata istrinya dan seorang laki-laki didalam video sedang asik bercanda, Rassya membesarkan volume suaranya agar Aqeela bisa mendengarnya.
Dan betapa kagetnya Aqeela mendengar bahwa ada suaranya terdengar dari ponsel yang dipegang suaminya itu.
"Qeel.." panggil Rassya
Aqeela beranjak dari pangkuan Rassya langsung membenarkan posisinya duduk di samping. Melirik Ghaisan yang menahan tawanya sambil memegangi perutnya.
"Biasalah beib sama pelanggan baru jadi harus ramah hehehe" garuk-garuk kepala yang tak gatal.
"Gak harus colek-colek pipi juga Aqeela!" Rassya mulai curiga karena di dalam video yang ia tonton, Aqeela sempat mencolek pipi pria itu yang katanya pelanggan barunya.
"Hehehe, itu maunya anak kamu yang di perut beib, aku pengin anak kita juga punya lesung pipi, gitu loh beib."
"Jangan banyak alasan qeel! Bilang aja kalo itu mau kamu. Kamu memang gak berubah ya, liat cowo ganteng dikit genitnya keluar, aku kecewa sama kamu." Rassya berdiri masuk ke kamar tanpa menghiraukan Ghaisan dan Aqeela.
"Yahh beib jangan marah dong! Serius beib aku cuma bercanda bukan serius beneran." Aqeela mengekor Rassya dibelakangnya masuk ke kamar sambil mencubit keras pipi Ghaisan sebelum masuk ke kamar.
"Dasar anak bandel!" marah Aqeela pada Ghaisan.
"Aw..aw...sakit mi, salah siapa mami genit!" balas Ghaisan.
Didalam kamar...
"Jangan marah dong beib, serius aku gak ada maksud apa-apa. Kamu tau gak beib dia itu pernah jadi model, siapa tau dengan aku ramah sama dia, dia bisa jadi model pakaian aku buat gantiin kamu, jadi kamu biar gak jadi model pakaian aku lagi beib, kan kamu bilang sendiri kalo kamu gak suka jadi model." Aqeela meyakinkan Rassya dengan segala kemampuan rayuannya. Memeluk lengan Rassya dengan jurus manis-manis manjanya.
Rassya melirik tajam Aqeela yang ada disebelahnya, berfikir sejenak untuk berusaha percaya dengan ucapan istrinya itu.
"Emang dia lebih tampan dari aku ya, sampai kamu mau gantiin aku sama dia?"
"Hahaha...kamu ada-ada aja beib, denger ya beib, satu komplek juga tau kalo kamu yang paling ganteng di perkomlekkan ini. Apalagi di mata aku, kamu itu suami sempurna buat aku dan papi sempurna buat Ghaisan dan calon anak kedua kita. Ibaratkan kata tuh nasi goreng plus telor ceplok sama ayam beib, jadi spesial!" ucap Aqeela panjang lebar meyakinkan Rassya sedang cemburu. Dan akhirnya bisa mencairkan es batu yang ada di hati Rassya.
"Yaudah, lain kali gak usah genit-genit lagi sama cowo! Mau cowo itu seganteng apapun itu gak baik bagi perempuan yang udah jadi istri!"
"Iya beib maaf.."
"Yaudah, ini udah malem tidur yuk!"
Aqeela mengangguk pelan sambil tersenyum lebar.
"Untung punya suami pengertian juga sabar, kalo nggak udah habis gue huft..." batin Aqeela merasa lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Muda Denganmu SYAQEEL
Short StoryFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ini cerita pertama aku yaa di wattpad semoga kalian suka:) Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat up:v . . . . YUK YANG PENASARAN KEPOIN AJA:)