Setelah proses panjang menego harga dengan si pembeli akhirnya Aqeela membawa uang sangat banyak menurutnya. Memasukkan uang kedalam plastik agar tidak ada yang curiga dan langsung pulang dengan riang karena ia akan memulai bisnis butik hasil karyanya sendiri.
***
Didalam kamar Aqeela...
"Banyak banget nih duit, bisa beli rumah sama mobil kalo gak buat usaha" batin Aqeela yang takjub dengan uang yang ada didepannya, uang penghasilan dari pemberian barang dari mantan kekasihnya.
"Semoga ini awal yang baik"
"Dan semoga kak Aldo sudah mendapatkan kebahagiaannya sekarang"
Setelah mendapatkan modal usaha, Aqeela segera menghubungi Rassya untuk membantu dan mendapat dukungan dari Rassya.
Tut..tut...
"Halo qeel ada apa?"
"Sibuk gak?"
"Satu jam lagi aku pulang"
"Yaudah aku tunggu kami dirumah mama ya, ada yang mau aku omongin sama kamu"
Tut...Aqeela segera bergegas ke rumah Resnicha.
*
*
*
*
Setelah perdebatan yang cukup rumit akhirnya Rassya mengalah. Awalnya Rassya tak setuju dengan ide Aqeela untuk membuka usaha dengan modal menjual barang-barang pemberian dari teman-teman, karena Rassya ingin Aqeela menggunakan uangnya saja untuk modal usaha, walaupun tidak sebanyak uang hasil penjualan barang bermerek itu setidaknya Rassya memenuhi tanggungjawabnya kepada Aqeela, tapi bukan Aqeela jika tak keras kepala.
"Kamu gak perlu khawatir sya, uang ini bukan uang hasil mencuri, aku menjualnya karena barang itu sudah menjadi milikku"
"Aku tau qeel, hanya saja entah kenapa aku meresa seperti ada yang kurang saja, gak tau kenapa perasaanku sedikit aneh jika kamu menggunakan uang itu." ucap Rassya yang entah kenapa merasa bimbang.
"Itu hanya perasaanmu saja sya, sudahlah mending kamu temenin aku buat membeli semua barang-barang yang diperlukan"
"Baiklah, tapi ican diajak?"
"Gausah, kalo ngajak ican bukannya nemenin aku beli keperluan malahan nemenin tuh bocah main lagi!"
"Yaudah yuk!"
Kedua sejoli itu pergi tanpa Ghaisan. Tentu saja dengan alasan ingin kerumah sakit bukan ke mall, jika tidak mana mau Ghaisan ditinggal.
Sesampainya di mall...
"Kita makan dulu ya sya, aku laper"
Rassya hanya mengangguk sambil menggandeng tangan Aqeela menuju restoran yang berada di mall itu.
Tringg...tringg...
Ponsel Aqeela berdering dengan panggilan nomer baru yang Aqeela tidak kenali.
"Siapa??" tanya Rassya.
"Gak tau, nomer baru"
"Angkat saja siapa tau penting?"
"Yaudah aku kesana dulu ya, disini berisik" Aqeela menuju tempat sepi untuk mengangkat telpon.
"Halo Aqeela, syukurlah kamu angkat"
"Ini siapa ya?"
"Ini aku Ria qeel"
Deg...jantung Aqeela tiba saja berdegup mendengar nama Ria.
"Iy iya, kenapa ri?"
"Apa kita bisa ketemu qeel? Aku sedang berada di kota tempat tinggal kamu, bisa kan kita ketemu?"
"Bisa, tapi kapan?"
"Apa sekarang bisa qeel? Lebih cepat lebih baik"
"Baiklah temui aku di mall xxx sekarang, aku tunggu di cafe xxx"
"Oh baiklah, kebetulan aku tidak jauh dari situ"
Tut...Aqeela mematikan telpon.
"Kenapa Ria tiba-tiba ingin ketemu?" batin Aqeela bingung, tapi Aqeela berubah berfikir positif.
"Mungkin dia hanya ingin bertemu" batin Aqeela lagi.
Setelah menelpon Aqeela kembali duduk bersama Rassya.
"Siapa yang nelpon qeel?"
"Ria sya, katanya ingin ketemu, aku bilang aja ketemu di cafe ini sekarang, jadi kamu gapapa kan kalo Ria kesini?"
"Ya gapapa lah qeel, temen kamu temen aku juga"
Tak lama Ria datang dengan berjalan setengah berlari.
"Maaf qeel kalo lama nunggu? Kami sama Rassya juga? Kalian masih dekat kaya dulu ya ternyata" ucap Ria yang kaget karena Aqeela bersama Rassya.
"Iya, duduk dulu ri"
"Iya qeel, maaf ya kalo aku ganggu, aku cuma gak tau gimana lagi cara menghubungi kamu setelah kehilangan kontak kamu, dan aku juga bingung mau cari kamu dimana? Dan aku mutusin ke kota kamu, eh untung kamu ada disini" ucap Ria panjang lebar tanpa jeda, sedangkan Rassya hanay diam menunduk sambil memainkan ponselnya.
"Kamu kesini sama siapa?" tanya Aqeela yang melihat Ria datang sendiri.
"Aku cuma sendirian kesini qeel, aku nginap dihotel karena semua keluargaku pindah dari kota ini"
"Oh...jadi sekarang kamu mau ngapain ingin ketemu denganku ri?"
"Ini tentang kak Aldo qeel"
Deg...Aqeela seolah sesak mendengar nama Aldo, tengguk Aqeela mulai merinding, dan tubuhnya terasa panas dingin.
Rassya yang daritadi menunduk memainkan ponselnya refleks menoleh Aqeela. Karena kenapa Ria tiba-tiba menyebut nama Aldo. Tentu Rassya ingat betul siapa Aldo.
Hai all maaf banget ya semalem aku gak update😭sebab semalem aku update cerita yang SUAMIKU PSIKOPAT dulu🤧maaf ya buat kalian yang semalem nungguin cb ini😗
•Sepandai pandainya tupai melompat pasti akan jatuh, begitu dengan keadaan Aqeela sekarang•
•Berbohong demi kebaikan tak berlaku pada kasus Aqeela, jadi buat para pembaca jangan suka bohong ya!!•
Lebih baik lagi kalo kasih author vote dan komen yang banyak banget🤣♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Muda Denganmu SYAQEEL
Short StoryFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ini cerita pertama aku yaa di wattpad semoga kalian suka:) Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat up:v . . . . YUK YANG PENASARAN KEPOIN AJA:)