Tidak ada pernikahan yang sempurna dan juga tidak ada pernikahan tanpa ujian. Setiap hubungan yang terlihat bahagia pasti akan ada masalah didalamnya, tergantung kita yang menjalani, menyerah atau bertahan, dan melawan atau mengalah.
***
Kebiasaan sibuk Aqeela setiap pagi. Walaupun berkarir, tapi Aqeela sebisa mungkin tetap menjalani peran seorang istri dan seorang ibu yang menyiapkan segela keperluan suami dan anaknya yang sekolah dan bekerja.
"Ayo sayang, beib. Nanti kita terlambat"
"Siap mami." jawab Rassya dan ican kompak.
Setelah bersiap keluarga kecil itu menuju ke mobil mengantar Ghaisan ke sekolah dan mengantar Rassya ke RS. Aqeela yang memang bekerja sendiri harus menyempatkan waktu agar bisa mengantar dan menjemput kedua lelakinya.
"Jangan nakal ya anak mami! Muah..muah" pesan Aqeela pada ican sebelum sekolah dan tak lupa mencium seluruh wajah putranya.
"Stop mi! Ican udah gede mi...jadi mami jangan cium ican di tempat umum, ican malu" rengek Ghaisan yang tak suka jika maminya berlebihan menciumnya.
"Biarin, bagi mami kamu itu masih kecil."
"Ican udah tujuh tahun mi, bikin adek lagi aja mi biar nanti mami cium adek ican sepuasnya!" Ghaisan segera lari kecil masuk ke sekolah setelah mencium punggung tangan orangtuanya.
Rassya dan Aqeela kembali ke dalam mobil dan menuju RS untuk mengantarkan Rassya.
"Tuh kan yank, ican aja udah siap buat punya adek. Jadi kamu mau kapan program hamil lagi?" tanya Rassya yang memang ingin memiliki anak lagi, namun berbeda dengan Aqeela yang belum siap.
"Nanti lah beib kita pikirin lagi, sekarang aku mau fokus dulu sama butik dan kamu juga kan sekarang lagi sibuk banget di RS, jadi takutnya kita susah buat bagi waktu."
Rassya hanya menurut, dan bagaimanapun juga tugas Aqeela semakin berat jika ketambahan anak sekarang.
Sesampainya di RS...
"Jangan nakal ya beib, jaga pandangan! Jaga hati! Dan jaga jarak juga sama perempuan! Kecuali pasien penting!" ucap Aqeela penuh penekanan."Iya sayangku...kamu jangan khawatir." Rassya segera turun dari mobil dan tak lupa mencubit pipi gemas istrinya jika sedang mengomel, dan Aqeela tak lupa mencium punggung suaminya.
"Love you sayang..."
"Love you too beib..." ucap Aqeela dan Rassya berlalu masuk ke dalam RS.
Kemesraan yang selalu pasangan ini tunjukkan membuat seseorang menatap iri dan penuh kekecewaan dari kejauhan. Dari jendela kecil di sebuah ruangan di dalam rumah sakit, Tiara selalu meneteskan air mata jika melihat Rassya bersama istrinya sejak dulu hingga sekarang, perempuan ini tak bisa melupakan sosok Rassya di hatinya. Bertahun-tahun memendam rasa membuat perasaannya menjadi kuat apalagi Rassya selalu didekatnya dari kuliah hingga sekarang bekerja di RS yang sama membuatnya semakin ingin memiliki lelaki itu tanpa memikirkan lelaki itu sudah berkeluarga.
"Bagaimana caranya kamu bisa berpaling dariku dan memilihku sya, maaf aku hanya ingin kamu milikku satu-satunya dan selamanya." ucap Tiara lirih.
Sungguh wanita ini sangat berambisi. Berawal dari rasa kagum pertama kali bertemu dan berubah menjadi perasaan yang kuat ingin sekali memiliki sosok Rassya yang nyaris sempurna menurutnya.
***
"Pagi Rassya.." sapa Tiara pada Rassya, dan kebetulan juga ruangan mereka bersebelahan.
"Pagi juga"
"Kamu sudah sarapan?"
"Kebetulan sudah tadi dirumah."
"Temenin aku yuk! Kebetulan aku belum sempat sarapan." ajak Tiara
"Tiara maaf karena sudah ada pasien yang menunggu untuk diperiksa, gapapa kan?" Rassya menolak dengan sopan.
"Ya sudah, tapi kalo makan siang gimana?"
"Wah maaf juga, aku sama istriku sudah berjanjian untuk makan siang sama-sama nanti." tolak Rassya lagi berusaha sesopan mungkin agar Tiara tak kecewa.
"Ouh...baiklah tidak apa-apa" sangat kecewa, namun masih tetap tersenyum manis didepan Rassya.
"Semoga kalian selalu harmonis." ucap Tiara kemudian keluar dari ruangan Rassya, berusaha biasa saja tapi menyimpan kekesalan didalam hatinya."Lihat saja Aqeela, jangan panggil aku Tiara jika Rassya berpaling darimu!" lagi-lagi wanita itu tersenyum licik, melirik Rassya sekilas dan menutup pelan pintu ruangan Rassya.
***
Di butim Aqeela...
Praangggg....
Bingkai foto keluarga kecil Aqeela yang ia letakan diatas meja kerjanya tiba-tiba terjatuh dan pecah.
"Kenapa bisa jatuh?" heran Aqeela karena merasa tak ada yang menyenggol foto itu, bahkan jendela masih tertutup belum terbuka, jadi tidak ada angin masuk kecuali dari ventilasi kecil-kecil yang menurutnya anginnya tidak terlalu kencang.
"Mengapa perasaanku ini jadi kurang nyaman? Apa yang akan terjadi?" ucap Aqeela pelan.
Vote, komen, dan follow buat ninggalin jejak kalian!!!❤
Maaf kalo akhir-akhir ini aku jarang banget update hehe🤧💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Muda Denganmu SYAQEEL
NouvellesFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ini cerita pertama aku yaa di wattpad semoga kalian suka:) Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat up:v . . . . YUK YANG PENASARAN KEPOIN AJA:)