Bonus part 5

1.1K 131 11
                                    

Rassya masuk ke ruang istirahat khusus dokter sambil memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing. Tiara yang kebetulan lewat merasa senang dan tidak ingin melewatkan kesempatan.

"Kamu kenapa sya? Sakit?" tanya Tiara sambil menolong Rassya memapah untuk berbaring namun Rassya menolaknya.

"Aku tidak apa-apa ri, aku hanya ingin istirahat sebentar."

"Aku kan sudah bilang kita sebagai dokter harus selalu sehat, jaga tubuhmu jangan sampai kamu kelelahan." Tiara mencoba menasehati Rassya, tapi Rassya hanya diam berbaring berusaha untuk memejamkan matanya.

"Aku bisa mengurus diriku sendiri, sebaiknya kamu keluar karena aku tidak mau jika orang melihat kita takut terjadi salah paham karena berduaan dikamar ini."

Tiara kecewa karena Rassya menyuruhnya keluar. Padahal ia masih ingin berduaan dengannya, jikapun kalo ada yang melihat akan lebih senang pikirnya. Dengan wajah kesal dan kecewa Tiara keluar namun masih mengintip sebelum menutup kembali pintu ruangan itu. Tiba-tiba ide gila terlintas pada otak Tiara itu.

"Aqeela lihat saja reaksimu setelah melihat semua ini..." ucap wanita itu sambil tersenyum licik.

Rassya terlelap karena memang kelelahan. Tiara mengambil kesempatan dengan cepat setelah membayar dua orang wanita agar membantunya. Satu orang menjaga pintu dan satu orang lagi ditugaskan untuk mengambil foto mesranya dengan Rassya yang sedang tertidur pulas, dengan hanya menggunakan baju dalam tanpa lengan, wanita licik itu segera berfose pura-pura tertidur disebelah Rassya. Setelah puas mendapatkan foto yang ia inginkan, Tiara segera kembali memakai jas putih dokternya dan bermaksud keluar setelah dua orang suruhannya sudah keluar terlebih dahulu. Namun langkahnya tiba-tiba terhenti karena suara seorang lelaki membuat mata Tiara membulat kaget.

"Apa kamu sudah puas sekarang ini ti? Atau ingin foto yang lebih mesra lagi?" Rassya menatap sinis dan sedikit kecewa dengan sifat Tiara sekarang.

Tiara membalikkan badannya menghadap Rassya dengan rauh wajah yang sudah pucat dan tubuh gemetar.

"Aku sudah menghormatimu sejak dulu ti, dan bahkan aku sudah menganggap kamu sebagai adik aku. Tapi melihat sikap kamu yang seperti ini sekarang, aku rasa aku salah membiarkanmu untuk selalu berada didekatku." ucap Rassya tegas menatap Tiara meminta penjelasan.

Hiks...hiks...hiks..Tiara tiba-tiba menangis dan berlutut di hadapan Rassya, menunduk dengan wajah memelas.

"Aku juga tak ingin melakukan ini sya, tapi aku sangat ingin memilikimu. Aku sangat mencintaimu sejak dulu, sebelum aku tau kalo kamu sudah menikah dan memiliki anak. Bahkan setelah aku tau semuanya aku tidak bisa melupakanmu. Andai kamu memintaku untuk jadi yang kedua saja aku mau sya, hiks..hiks..hiks"

"Jangan gila ti! Aku hanya mencintai istriku Aqeela saja dan cuma Aqeela satu-satunya dihati aku sejak dulu dan selamanya gak akan berubah!" tegas Rassya.

"Kenapa bukan aku sya wanita yang ada dihati kamu sekarang? Dan apa kekuranganku?" memelas sambil memegang kaki Rassya.

"Jangan bodoh ti! Kembalilah ke akal sehatmu dulu! Jadilah wanita yang terhormat jika ingin dicintai." Rassya segera pergi keluar tanpa memperdulikan Tiara yang masih terisak.

Rassya mengusap wajahnya dengan tangan, dan berusaha menenangkan diri, berdiri diatas atap rumah sakit dengan tatapan kosong sambil mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.

Flashback.

"Bukannya toilet lewat situ? Kenapa Aqeela kesana?" Rassya heran melihat istrinya yang hendak ke toilet tapi malah kearah yang salah. Karena tidak ingin Aqeela tersesat, Rassya akhirnya mengikuti Aqeela dibelakang. Namun langkah Rassya terhenti saat mendengar suara perempuan seperti bertengkar, apalagi yang ia dengar adalah suara dua orang yang ia kenali.

Rassya bersembunyi ingin mendengar apa yang sedang terjadi, dan betapa kagetnya Rassya ketika ia tau bahwa penyebab Aqeela dan Tiara bertengkar adalah dirinya. Ingin sekali Rassya keluar dari persembunyian, namun ia mengurungkan niatnya setelah tau Aqeela mengatasi Tiara dengan baik.

Rassya tersenyum senang dibalik tembok, saat Aqeela mengatakan bahwa dirinya hanya miliknya.
"Kamu istri terbaik sayang." ucap lelaki itu pelan dan kembali duduk seperti tidak tau apa-apa.

***

Menikah Muda Denganmu SYAQEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang