Jangan takut pada sesuatu yang belum terjadi, tidak masalah waspada, hanya saja jangan dibuat panik dan stres.
"Aduh ma, perut qeela mules" Aqeela yang sedang mengunyah cemilannya di ruang tamu, meringis kesakitan meminta tolong pada Resnicha yang tak jauh darinya, karena kehamilan Aqeela sudah memasuki sembilan bulan.
"Kamu mau lahiran qeel" ucap mertuanya panik.
"Kayaknya sih ma, aduh ma sakit banget"
"Sabar sayang, kamu tenang dulu, mama mau telfon Rassya sebentar"
Lima belas menit kemudian Rassya sudah sampai rumah, Rassya pun segera menggendong Aqeela ke dalam mobil, sedangkan mamanya mengekor dibelakang.
"Sya kamu udah siapin barang-barang Aqeela kan?"
"Iya ma udah" berlari ke kamar untuk mengambil perlengkapan Aqeela yang sudah di siapkan belakangan hari.
Mereka pun melaju kerumah sakit bersalin, setelah sampai Aqeela langsung diperiksa.
"Baru pembukaan tida bu, mohon bersabar" ucap sang bidan yang menanganinya.
"Masih lama ya bu, kok rasanya sakit sekali" Aqeela terus meringis kesakitan.
Rassya yang selalu disamping Aqeela mencoba menenangkan Aqeela sambil mengelus-elus kepala Aqeela serta perutnya untuk mengurangi rasa sakit.
Indri yang baru datang menyusul, dia langsung mencoba menenangkan anak gadisnya itu.
Dua jam kemudian Aqeela sudah lengkap pembukaan, bidan meminta keluarga Aqeela untuk menunggu diluar kecuali suaminya Rassya untuk menemani istrinya saat persalinan.
Rassya yang hanya terdiam melihat Aqeela yang begitu berjuang mengeluarkan bayinya di dalam kandungan, dia pun merasakan sakit apa yang dirasakan Aqeela saat ini.
"Ayo bu, sedikit lagi...."
"Bagus...."
"Oek..oek...oek.." (anggep aja suara bayi😭)
"Selamat pak, bu, anak kalian laki-laki dan alhamdulillah dengan keadaan sehat dan sempurna"
"Alhamdulillah, terimakasih dok"
Setelah Aqeela dan bayinya dibersihkan, Rassya segera mengazankan bayinya yang terlelap.
Kedua orangtua mereka pun dipersilahkan masuk untuk melihat bayi mereka>\\<
"Eh cucu oma ganteng banget sihh" puji Indri melihat cucunya mirip dengan Rassya.
"Kamu gimana keadaanya setelah melahirkan qeel?" tanya Resnicha yang melihat Aqeela masih berbaring lemas dan selang infus ditangannya.
"Baik ma, cuma masih lemes aja"
"Makan ya, mama suapin kamu" menyuapi bubur ke Aqeela.
Rassya menatap kagum Aqeela yang sudah berjuang melahirkan bayinya, rasa bersalah pun dirasakan Rassya saat ini, saat itu pula dia berjanji akan terus membuat Aqeela bahagia walaupun harus berkorban buat Aqeela.
Setelah sehari Aqeela dirumah sakit, dia sudah diperbolehkan untuk pulang.
Keluarga lengkap membawa Aqeela dan bayinya ke rumah Resnicha, mereka bahagia menyambut kelahiran cucu pertama mereka. Arry dan Dimas sibuk memikirkan nama untuk cucunya itu, Indri dan Resnicha sibuk dengan cucu mereka, sedangkan Rassya yang sibuk dengan permintaan Aqeela yang selalu minta ini dan itu, Raya adik Aqeela hanya duduk mengunyah cemilan sambil menonton TV, sesekali dia melihat ponakannya.
"Jadi namanya siapa nih?" tanya Resnicha sambil menggendong cucunya.
"Ghaisan Anggara" ucap Arry yakin.
"Artinya apa pa?" tanya Rassya
"Anak yang rupawan, cucunya Arry Anggara" jawab Arry dengan tertawa.
Semua orang pun ikut tertawa dan senang, sedangkan Aqeela yang melihat ini semuanya pun ikut bahagia, satu hal juga yang membuat dia bahagia.
"Akhirnya janjiku ke dia sudah terpenuhi" batin Aqeela sambil tersenyum melihat keluarga bahagia.
°°°°°°
Kisah baru akan dimulai dengan cerita hidup...
Nantikan konflik didalam hubungan mereka...
Jangan lupaa....
Vote!!!!
Komen!!!!
Dan follow!!!!
See you all💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Muda Denganmu SYAQEEL
Kısa HikayeFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ini cerita pertama aku yaa di wattpad semoga kalian suka:) Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat up:v . . . . YUK YANG PENASARAN KEPOIN AJA:)