#46 ~Ide Ghaisan~

1.2K 131 6
                                    

Setelah Rassya tertidur, Aqeela turun dari tempat tidur dengan perlahan agar Rassya tak terganggu. Menatap Rassya yang tidur di sampingnya dan mencium pipi Rassya sekilas.

"Maafkan aku sudah membuatmu kecewa, tapi aku akan berusaha agar kamu mau memaafkanku. Aku tak bisa hidup tanpamu sya." batin Aqeela dan lalu pergi keluar kamar Rassya untuk pulang, karena hari ternyata sudah malam.

"Ican di mana ma?" tanya Aqeela yang tak melihat Ghaisan di bawah, hanya ada Resnicha dan Arry yang sedang menonton tv.

"Ican tadi udah tidur, mau membangunkan kamu tapi mama larang. Karena sepertinya kamu capek"

"Iya ma, qeela capek, Rassya aja yang udah pulang qeela gak sadar."

"Terus kamu mau kemana sekarang qeel?"

"Aqeela mau pulang pa, ican biar disini"

"Kenapa gak nginep sekalian aja qeel?"

"Gak usah ma, qeela pulang aja"

Aqeela segera pulang ke rumah bundanya setelah berpamitan dengan mama Resnicha dan juga papa Arry. Sesampainya di rumah Aqeela langsung ke kamarnya dan melanjutkan tidurnya hingga esok hari.

**

Pagi ini Aqeela sudah bangun lebih pagi dan langsung membantu sang bunda yang sedang berada di dapur.

"Tumben kamu bangun pagi qeel?" tanya sang bunda.

"Iya bun, pengin bantu bunda buat sarapan."

"Ican gak ikut pulang semalem qeel?"

"Gak bun, semalem ican ketiduran yaudah aku biarin sama oma nya."

"Ya sudah. Oh ya qeel gimana tentang bisnis kemarin? Rassya sudah setuju?"

"Sudah bun, tapi qeela pikirannya nanti setelah nikah sama Rassya aja bun."

"Assalamu'alaikum" tiba-tiba seseorang dateng ke rumah Aqeela.

"Waalaikumsalam" jawab Indri yang membuka pintu yang ternyata cucunya dan Rassya.

"Eh Rassya, masuk nak."

"Gak usah bun, Rassya cuma nganterin ican ke sini aja, katanya ican maunya sama maminya. Jadi sekalian Rassya anter."

Ghaisan di ambil Indri dari tangan Rassya. Sementara baru hendak pergi Aqeela tiba-tiba keluar dari dalam rumah mencegah Rassya pergi.

"Tunggu sya, aku mau bicara!" suruh Aqeela agar Rassya punya waktu sebentar.

Indri yang sudah tau situasinya segera membawa Ghaisan masuk ke dalam rumah.

"Aku mau kerja qeel."

"Dengerin aku sekarang sya! Setelah itu terserah kamu. Apapun keputusan kamu akan aku terima. Tapi tolong kasih aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya sya."

"Aku akan mendengarkan penjelasanmu setelah berdamai dengan hatiku qeel. Kalo kamu mau menjelaskan apapun sekarang percuma qeel, aku belum siap, jadi beri aku waktu jika kamu mencintaiku maka tunggu dan bersabar!" ucap Rassya dan kemudian pergi.

"Baiklah, aku akan menunggumu sampai kapanpun itu." Aqeela yang akhirnya pasrah.

Sementara dari dalam rumah terlihat anak kecil yang sedang mengintip dari arah jendela. Ghaisan yang sudah lama curiga akhirnya tau bahwa mami dan papi nya sedang tidak baik-baik saja.

"Aku akan melakukan sesuatu!" ucap bocah tampan dan penuh ide cemerlang itu dan langsung berlari ke kamarnya.

"Dasar orang dewasa, mengapa mereka menutupi semua masalahnya di hadapan anaknya." oceh sang bocah sambil duduk di tempat tidurnya dan menatap kosong sambil memikirkan sesuatu.

Aqeela yang sudah melihat Rassya pergi langsung masuk ke dalam rumahnya dan mencari Ghaisan yang tidak bersama Indri.

"Kamu ngapain dikamar sayang?" Aqeela yang melihat putranya dikamar, langsung menghampiri sang bocah yang sedang mewarnai buku gambarnya.

"Mami lihat sendiri ican sedang apa?" jawabnya jutek.

"Kok sama mami jutek sih?"

"Mami sama papi berantem ya?" tanya bocah itu tiba-tiba, sementara Aqeela kaget mendengar pertanyaan anaknya.

"Gak kok sayang."

"Jangan bohong? Ican tau mi. Mami mau ican kasih tau gak sebuah ide yang bikin papi gak marah lagi sama mami?" Ghaisan dengan serius menatap mata maminya, berharap maminya akan setuju dengan ide nya.

"Kamu masih kecil can, gak akan ngerti urusan orang dewasa."

"Jangan anggep ican itu remeh mi. Pokoknya besok mami harus ide ican, karena ican gak mau liat mami sama papi berantem lama-lama, kan kata nenek gak baik mi kalo berantem lama-lama."

Aqeela tak berkata apapun mendengar perkataan dari mulut putranya yang menurutnya aneh.

Sementara Ghaisan tetap akan memaksa sang mami menuruti ide nya besok.

***

Menikah Muda Denganmu SYAQEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang