Dikediaman keluarga Syaqeel...
Aqeela dan Rassya terlihat kompak sedang menjemur pakaian dihalaman belakang rumahnya. Hari minggu yang melelahkan. Sejak pagi keduanya saling membantu mengerjakan pekerjaan rumah.
"Kamu istirahat aja dulu yank, biar aku aja yang ngerjain sisanya." melihat Aqeela yang sudah kelelahan membuat Rassya tak tega. Apalagi Aqeela sedang hamil.
"Aku baik-baik aja beib. Aku dan anak kita sangat kuat hehehe..." ujar Aqeela.
"Ghaisan masih dikamar yank?"
"Emmm kayaknya sih...tadi barusan aku ngeliat lagi ngegambar."
Rassya hanya mengangguk sambil tetap menjemur pakaian.
Ghaisan datang dari dalam rumah. Menghampiri mami dan papi nya dihalaman belakang rumah.
"Mi..pi..liat gambar ican bagus kan? Mi, pi?" semangat Ghaisan ingin menunjukkan hasil karyanya pada orangtuanya.
"Wahh...anak mami ternyata diem-diem pinter juga? Bagus banget sayang gambarannya.." Aqeela memuji karya putranya.
"Kamu dapet inspirasi dari mana bisa gambar kayak gini?" tanya Rassya merasakan aneh pada putranya.
Namun entah kenapa, Rassya merasa aneh dengan gambar yang ditunjukkan oleh Ghaisan, begitupun dengan Aqeela.
"Ini temen ican pi, cantik kan pi, mi? " Ghaisan memuji bocah perempuan dikertas yang ia gambar.
"Iya cantik, tapi kalo menurut papi lebih cantikan mami kamu." ujar Rassya santai meledek putranya.
"Iiihhh papi...ghaisan kan tanya dia pi, malah papi sama-sama ini dia sama mami!" kesal Ghaisan.
"Udah beib jangan ngeledek anak sendiri mulu!" omel Aqeela kepada suaminya.
"Iya kok sayang, temen ican cantik banget, tapi kok temen ican punya sayap?" heran Aqeela.
"Emang dia punya sayap mi. Dia baik banget mi sama ican. Suka bantuin ican dan dia juga selalu nasehatin ican juga." cerita Ghaisan dengan polos.
Aqeela terdiam, begitupun dengan Rassya. Mereka saling melirik merasakan keanehan dengan cerita Ghaisan tentang teman perempuannya itu.
"Ican dia siapa?" Aqeela semakin penasaran dan khawatir.
"Namanya Grace mi. Dia tinggal didekat panti jompo." ucap Ghaisan dengan semangat.
"Tapi kok papi sama mami ga pernah liat temen kamu?"
Ghaisan mengangkat bahu, pertanda ia juga tidak bisa menjelaskan apapun pada mami dan papi nya. Ican segera merampas gambarannya dari tangan Aqeela dan kembali ke kamarnya.
"Anak kamu kok aneh beib? Kamu sadar gak sih?" tanya Aqeela kepada suaminya.
"Mungkin temannya ican itu suka pake sayap mainan kali yank. Bisa aja kan? Namanya juga mereka masih anak kecil." Rassya mencoba untuk berfikir positif.
"Iya juga ya beib. Kenapa aku tadi bisa berpikir yang macem-macem." Aqeela menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Vote, komen, and share ke temen² syaqeel kalian-!!❤
Jangan lupa follow akun wp aku yaps!! Tenang aja kok aku ga maksa:) bagi yang mau aja😉
See you allᥫ᭡
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Muda Denganmu SYAQEEL
Short StoryFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ini cerita pertama aku yaa di wattpad semoga kalian suka:) Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat up:v . . . . YUK YANG PENASARAN KEPOIN AJA:)