Aqeela berlari dengan tergesa-gesa, sesekali melihat jam tangannya untuk memastikan tidak berangkat terlambat.
"Bang cepetan bang" Aqeela menepuk pundak kang ojek langgangannya.
"Siap neng" jawab kang ojek langganan Aqeela ke kampus.
Dengan gesit kang ojek menyelip kendaraan lain, dan mencari jalan tikus agar si neng langgangannya tidak terlambat ke kampus.
"Makasih ya bang, nanti kalo udah selasai aku calling" Aqeela turun dari motor, dan melepas helm, dan segera masuk ke dalam kampus.
"Hati-hati ya neng"
Dengan nafas ngos-ngosan Aqeela masuk kedalam kelas.
"Untung aku belum telat, huftt" batin Aqeela.
"Hei perasan kamu telat mulu qeel" tanya teman, Wulan gadis berkacamata, kulit kuning langsat dan rambut panjang sebahu
"Iya lan, untung aja kang ojek gesit nyelip kendaraan lain hehe"
Tak lama pun dosen masuk ke dalam kelas Aqeela.
*flashback on"
"Maaf mapa, bunyah, Aqeela sama Rassya udah mutusin kalo kami berdua mau melanjutkan kuliah dengan jurusan masing-masing" ucap Aqeela dengan palan pada kedua orangtuanya dan mertuanya yang memang sedang berkumpul diruang keluarga.
"Iya mapa, bunyah, Rassya juga sudah setuju dengan Aqeela, kami akan memulai kuliah, apakah kalian tidak keberatan?" lanjut Rassya yang hanya menuruti kemauan Aqeela, termasuk menyuruhnya kuliah kedokteran diluar negeri, karena Rassya mendapatkan beasiswa disana.
Indri, Resnicha, Arry, dan Dimas hanya mendukung keinginan mereka, karena bagaimanapun memang sudah keputusan dari awal.
Ghaisan putra semata wayangnya Rassya dan Aqeela dirawat oleh Resnicha dan Indri.
Setelah keputusan disepakati dua keluarga, Rassya dan Aqeela melanjutkan kuliahnya di kampus dan jurusan masing-masing, Rassya yang ingin sekali sekampus dengan Aqeela mengurungkan niatnya, karena Aqeela bersikeras agar Rassya kuliah diluar negri.
"Kamu itu jenius sya, sayang loh sama otak kamu, katanya mau jadi pria mandiri? Jadi kamu kuliah disana sambil belajar mandiri ya sya" ucap Aqeela menyakinkan Rassya.
"Kamu kayaknya niat banget buat menjauh dari aku" ucap Rassya sedikit frustasi.
"Aku cuma pengin kembali dengan kesepakatan dulu, aku yang pengin melanjutkan pendidikan aku, dan kamu yang kepengin jadi dokter, apa kamu lupa?"
"Yaudah deh iya, aku mau nurutin semua kemauan kamu deh" pasrah.
"Gitu dong"
"Tapi gimana soal hubungan kita qeel?" tanya Rassya.
"Soal hubungan kita serahkan kepada Tuhan, karena Tuhan lah yang menentukan semuanya, kalo kita berjodoh pasti kita dipersatukan kembali, tapi jika kita tak berjodoh semoga kamu bisa cari pendamping yang lebih baik dari aku, dan juga mami yang terbaik buat ghaisan" yakin Aqeela.
"Kita juga berhak memilih, tapi sekali lagi takdir lah yang menentukan semuanya, kita sama-sama berdoa saja untuk kebahagiaan kita masing-masing, bukan berarti aku minta buat kamu talak sya"
"Aku bukan pria yang mudah menalak perempuan qeel"
"Berdoa saja, semoga keputusan yang kita ambil ini yang terbaik buat kita"
"Semoga saja" ucap Rassya berusaha tegar dengan ucapan Aqeela yang menyentuh hatinya.
*****
Tak ada yang tak mungkin di dunia, berusaha sedikit mungkin lebih baik dari pada tidak berusaha sama sekali, walaupun hasilnya tak sebagus yang kita bayangkan.
Jangan lupa...
Vote!!!
Komen!!!
Dan follow!!!
See you all💗
![](https://img.wattpad.com/cover/271075874-288-k908108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Muda Denganmu SYAQEEL
Historia CortaFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ini cerita pertama aku yaa di wattpad semoga kalian suka:) Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat up:v . . . . YUK YANG PENASARAN KEPOIN AJA:)