#47 ~Ghaisan beraksi~

1.2K 130 6
                                    

Keesokan harinya, pagi sekali Ghaisan sudah bangun dan membujuk sang nenek yang hendak pergi ke pasar, untuk mengajaknya ke pasar dengan alasan ingin membantu Indri berbelanja, padahal bocah itu ingin membeli sesuatu. Indri akhirnya terpaksa mengiyakan karena tak tega melihat cucunya menangis.

Sedangkan Aqeela masih tertidur pulang dikamarnya. Sementara sang ayah dan Raya adiknya Aqeela sudah berangkat kerja dan sekolah.

Tak lama Ghaisan dan Indri pulang dari pasar. Ghaisan yang tak melihat mami nya segera melancarkan aksinya.

"Nenek ican mau jus nek.." rengek Ghaisan pada Indri.

"Iya nenek buatin, ican mau jus apa?"

"Jus apel aja nek."

"Ya sudah, kamu duduk disini dulu, nenek buatin jus nya sebentar."

"Iya nek, jangan lama ya nek."

Setelah jus selesai, Indri langsung memberikan jus kepada Ghaisan, lalu kembali sibuk di dapur. Sementara Ghaisan dengan cepat memasukkan sesuatu ke dalam jus nya dan membawa jus itu ke kamar maminya.

"Mami..." panggil ican sambil menggoyang-goyangkan tubuh sang mami agar bangun.

"Ada apa can? Mami udah bangun kok, cuma males bangun aja." sahut Aqeela dengan suara serak.

"Ican bawain jus buat mami, mami minum ya biar sehat mi."

"Tumben kamu buatin mami jus?"

"Ican mau buat mami sehat, masa gak boleh si mi."

Tanpa curiga Aqeela meminum jus itu sampai habis. Karena Ghaisan belum berhenti merengek jika maminya belum menghabiskan jus nya.

Setelah memastikan maminya meminum jus nya. Ghaisan keluar dari kamar Aqeela dengan membawa gelas kosong untuk meletakkannya didapur.

Aqeela yang masih terbaring, tiba-tiba merasa mules dan langsung berlari ke kamar mandi. Ghaisan yang melihat maminya masuk ke kamar mandi segera mengambil hp maminya dan menghubungi papinya.

Tut...tut...

"Halo pi...papi tolong ican pi..!!" Ghaisan menelpon papinya dengan nada panik.

"Halo kenapa can? Mami mana?" Rassya pun ikutan panik karena putranya meminta tolong.

"Mami sakit pi, tadi muntah-muntah terus badannya lemes pi, ini ican cuma mami di rumah. Ican takut mami kenapa-napa pi, papi cepat kesini!!"

"Iya papi akan kesana, ican jangan panik jaga mami ya sebelum papi dateng!"

Tut...Rassya mematikan telpon.

Sementara Aqeela dengan raut wajah sedikit pucat mulai terlihat tak bertenaga. Sudah berulang kali Aqeela bolak-balik ke kamar mandi karena merasa perutnya yang tiba-tiba sangat mules.

Ghaisan yang melihat mami nya sudah lemas langsung mengajak mami nya untuk beristirahat dikamar. Membaringkan mami nya dan memakaikan selimut kepada mami nya. Lalu bocah itu memberitahukan aksinya kepada sang nenek agar membantunya, untuk bersembunyi jika Rassya sudah datang. Dan akhirnya sang nenek menyetujui aksi sang cucunya.

Rassya yang sudah panik terpaksa meminta izin untuk pulang cepat dan menyerahkan pekerjaannya kepada Tiara.

"Papi...sini pi!!" panggil Ghaisan menyuruh papi nya segera masuk kekamar mami nya. Saat Rassya sudah sampai.

Rassya lalu masuk dan melihat Aqeela terbaring menggunakan selimut menutup sampai dada. Keringat sudah membasahi wajah Aqeela yang sesekali menahan mules di perutnya.

"Cepat tolong mami pi!" Ghaisan terus mencoba agar papi nya semakin panik atas ulahnya.

Aqeela yang sadar tiba-tiba kaget melihat Rassya yang sedang memeriksanya. Namun hendak bicara Ghaisan langsung menatap mata mami nya dan menggeleng-gelengkan kepala agar Aqeela menurutinya. Aqeela hanya diam dan sesekali meringis menahan sakit di perutnya.

"Kamu salah makan qeel?" tanya Rassya, namun Aqeela hanya menggeleng kepala karena tau ini pasti ulah putranya.

"Kita ke rumah sakit ya!" ajak Rassya.

"Papi kan dokter pi, ngapain harus ke rumah sakit. Kenapa gak papi aja yang rawat mami di rumah sampai sembuh." ucap bocah itu dengan wajah meyakinkan.

Aqeela yang mengerti dengan maksud putranya jadi ikut terlibat agar Rassya tak curiga.

"Aku gapap sya. Kami kalo mau kerja pergi aja, aku cuma butuh istirahat."

"Aku pergi sebentar, kamu tunggu dan telpon aku kalo ada apa-apa! Ican kami jaga mami ya sampai papi kembali! Papi cuma pergi sebentar."

Setelah kepergian Rassya, Aqeela menatap Ghaisan penuh amarah. Namun belum sempat marah perut Aqeela kembali mules dan langsung berlari ke kamar mandi. Sedangkan Ghaisan hanya tertawa melihat sah mami lari koncar-kancir ke kamar mandi.

Hai hai maaf banget ya aku baru up lagi🙃insyaallah kalo ada waktu aku jadi boompart ya biar cepet tamatin cb ini😊
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan vote, komen, follow!!!♥🔥

Menikah Muda Denganmu SYAQEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang