#60 ~Vivi dan Loly~

942 101 22
                                    

"Ayo ly kita berangkat sekarang, katanya kamu mau ketemu sama dokter Rassya sekarang?!" vivi sudah tak sabar mengenalkan Rassya pada putrinya.

"Sabar ma, emang kenapa sih mesti buru-buru ma?" loly mulai kesal.

"Kalo mau bertemu jodoh itu harus cepat loly, nanti keburu di ambil orang."

"Berarti bukan jodoh ma, lagian laki laki di dunia ini cuma dokter itu? Mama ada ada aja." loly menggeleng kepala.

Setelah bersiap. Dua wanita ini masuk ke mobil dan pergi ke tempat yang sudah vivi rencanakan tadi malam.

Sampai ditempat tujuan..
Loly melirik sekilas ke arah ruko yang di tunjuk vivi.
"Ini tempat praktek laki laki itu ma?" tanya loly dengan nada merendah kepada vivi.

"Jangan liat tempat kerjanya, liat dulu orangnya. Dan mama yakin pasti kamu bakalan suka."

"Ngapain sih ma, jodohin loly sama laki laki biasa? Bukannya mama lebih suka laki laki yang keluarganya konglomerat?" heran loly kepada mamanya yang ingin menjodohkannya dengan lelaki yang hanya seorang dokter. Bukan lelaki yang kalangan seperti papanya.

"Mama cuma mau kamu jangan hidup kaya mama ly. Walaupun gak kaya, mama cuma pengin punya menantu yang bertanggung jawab sama kamu." ucap vivi

Loly hanya diam dan mengikuti vivi dari belakang menuju tempat praktek Rassya. Setelah mendapat nomer antrian, vivi dan loly duduk di kursi tunggu.

"Dokternya belum datang ya mbak?" tanya vivi kepada salah satu perawat yang bertugas di sana.

"Belum bu, tunggu saja sebentar lagi."

Tak lama Rassya datang melewati beberapa pasien sambil menyapa dan tersenyum ramah kepada orang yang ia lewati. Berjalan pelan dan segera masuk kedalam ruangannya. Tanpa sadar bahwa seorang wanita sudah terpaku kagum melihatnya sejak ia melewatinya.
Loly begitu terpukau melihat penampilan Rassya. Vivi yang melihat pandangan loly pada Rassya, langsung tersenyum lebar.

"Ly gimana menurut kamu?" vivi menyenggol lengan loly agar kembali fokus.

"Eh...eh kenapa ma?" gugup loly

"Itu dokter Rassya, gimana? Oke kan?"

"Iya ma, kalo dokternya model kaya gitu siapa aja pasti suka ma." puji loly.

"Makanya liat dulu baru komentar!"

Setelah mendapat panggilan untuk segera masuk berkonsultasi dengan dokternya, dua wanita ini sangat bersemangat masuk ke dalam ruangan Rassya. Vivi yang diperiksa langsung oleh Rassya hanya mengangguk setiap Rassya memberi penjelasan tentang keadaan dirinya.

Sementara loly yang berada tak jauh dari vivi menatap Rassya dengan perasaan berbeda, wajah loly merona setiap Rassya berbicara dan tersenyum. Tutur lembut Rassya kepada pasiennya dan sikap ramahnya membuat loly sudah merasa nyaman berada dideket lelaki yang baru is kenalali.

"Bagaimana bu? Sudah jelas?" tanya Rassya kepada vivi dan loly yang hanya dia mendengarkannya bicara.

"Su..sudah dok, sangat jelas. Terimakasih dok atas saran dan resep obatnya." vivi segera pamit dan menarik tangan loly untuk keluar.
Tapi loly belum ingin beranjak, dengan percaya diri loly mendekati meja Rassya. Mengangkat tangan bermaksud ingin berjabat tangan dengan Rassya.

"Ada apa lagi bu?" tanya Rassya dengan sopan.

"Perkenalkan saya loly, saya seorang pengacara. Apa boleh berkenalan? Siapa tau ada keadaan darurat dan anda bisa membantu saya, karena akhir akhir ini saya merasa tiba tiba pusing saat berada di rumah?" ucap loly tanpa malu.

Rassya diam sejenak, dan dengan sopan menolak.
"Maaf ibu loly, jika memang darurat segera pergi ke rumah sakit terdekat, atau menghubungi dokter yang mau melayani pasien ke rumah secara pribadi. Karena saya tidak melayani pasien kunjungan ke rumah pribadi. Dan saya hanya bertugas disini dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Sekali lagi maaf bu."

Dengan kecewa loly menurunkan tangannya, tapi masih pura pura tersenyum.

"Oh maaf dok, saya pikir anda bukan dokter yang pemilih? Ternyata anda dokter memilih pasien ya?" masih berusaha agar lebih dekat.

"Saya tidak memilih pasien manapun bu loly, saya hanya tidak melayani kunjungan secara pribadi, kecuali kunjungan secara pribadi kepada orang orang yang sudah berumur." jelas Rassya se sopan mungkin.

"Oh..ya sudah dok, maaf dok saya sudah salah paham pada anda, dan maaf jika saya mengganggu dokter yang sedang bertugas."

"Tidak apa apa bu loly."

Vivi dan loly langsung keluar dari ruangannya Rassya.

"Kamu sih, belum apa apa udah nyosor duluan." oceh vivi

"Ini baru awal aja ma, mama jangan khawatir, percayakan semuanya kepada loly ma!"

Jangan lupa vote! Komen! Follow!!
See you all💗

Menikah Muda Denganmu SYAQEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang