Days 1..
"Can mami kamu kok gak suruh jemput ya can? kita ikutan nginep di rumah nenek aja yuk can!" Rassya mulai gelisah sejak ditinggal Aqeela menginap dirumah bundanya
"Jangan lebay pi, baru juga sehari mami nginep di rumah nenek pi. Lagian kan rumah jadi tenang gak ada mami, gak ada yang ngomel ngomel juga." jawab ican santai sambil bermain PS dikamarnya, sedangkan Rassya berbaring di kasur ican tapi tak bisa tidur dari tadi.
"Tapi papi lebih suka denger mami kamu ngomel can, dari pada sepi gini kan gak seru!" membolak balik badannya di atas tempat tidur mencari posisi yang nyaman.
"Jangan kaya anak kecil papi! biarin mami nenangin diri dulu di rumah nenek."
"Kalo mami gak mau pulang kesini lagi gimana dong can?"
"Mending papi main PS sama ican atau gak tidur aja deh pi, berisik tau!" kesal ican
***
Days 2...
"Mami belum juga minta jemput ya can? kok papi jadi gelisah gini ya? jangan jangan mami kamu kenapa napa lagi can? aduhh temenin papi jemput mami yuk can!" ajak Rassya pada putranya yang sedang mengerjakan PR
"Baru juga dua hari pi, sabar papi! nanti mami juga bakal pulang kalo udah gak marah lagi." ucap ican tenang
"Tapi papi khawatir can." Rassya ragu menelpon Aqeela, melihat layar ponsel ingin menelpon istrinya namun urung di lakukan karena Aqeela sengaja tak mengaktifkan ponselnya.
"Please deh pi, kenapa papi gak bisa diem sih?" kesal ican.
***
Days 3...
"Wah wah wah ini sih gak bisa di biarin mami kamu can, udah tiga hari gak ada kabar, mana mami kamu juga tiga hari gak ke butik. Gawat ini can, papi gak bisa diem gini aja." Rassya semakin gelisah dan khawatir
Ghaisan yang sedang makan malam di buat pusing oleh papinya karena mondar mandir di ruang tamu, bermaksud ingin keluar menjemput istrinya, tapi lagi lagi ragu karena ancaman Aqeela sebelum menginap di rumah neneknya Ghaisan.
"Awas ya kalo nyuruh aku pulang! sebelum aku minta jemput ke kamu!" ancam Aqeela waktu belum menginap di rumah bundanya.
Ghaisan hanya geleng geleng kepala melihat tingkah papinya yang sangat berlebihan itu.
"Kenapa orang dewasa begini? ican gak mau cepet dewasa kalo kaya gini ck ck ck." ican membatin
"Ayo dong can bantu papi kali ini juga, pokoknya malam ini kita harus bawa mami pulang!" Rassya tak bisa lagi menunggu
"Ya udah, selesai ican makan kita ke rumah nenek. Kalo mami gak mau pulang kita nginep aja di rumah nenek malam ini." ican pasrah, berhadapan dengan orang dewasa yang di landa rindu memang memusingkan. Karena rindu itu berat, jangan dicoba.
"Gitu dong can baru anak papi! Tapi nanti kamu yang bilang sama mami kalo kamu yang minta mami pulang ya can! takutnya kalo mami nolak pulang kalo papi yang minta." bujuk Rassya
"Boleh asal uang jajan nambah 2x"
"Kok kamu gitu sama papi?"
"Ya udah kalo papi gak mau. Batal." ucap ican santai sambil berlalu pergi ke kamarnya setelah selesai makan dan mencuci piring yang telah ia pakai pas makan.
"Eh..eh..kok kamu malah ke kamar sih can? katanya mau jemput mami? yaudah 2x tapi cuma sebulan aja ya!" nego Rassya akhirnya
Ghaisan tersenyum senang, berbalik arah menuju papinya sambil mengangkat jempol ke papinya.
"Oke deh pi. Liat aja nanti mami bakalan langsung mau pulang!" yakin ican
"Beneran ya can?" ceria Rassya
Ghaisan mengangguk dan menepuk dadanya karena merasa hebat.
Merekapun pergi ke rumah Indri untuk menjemput Aqeela pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah Indri...
Tok..tok..tok..
"Assalamualaikum bunda.." panggil Rassya karena pintunya di tutup dan terkunci.
"Nenek.." panggil Ghaisan karena Indri belum membukan pintu.
Tak lama Indri keluar dengan wajah kaget melihat cucu dan menantunya itu tiba tiba datang ke rumah malam malam.
"Eh kalian, ngapain malam malam datang kesini?" heran Indri
"Mami mana nek? ican sama papi mau jemput mami pulang."
"Loh bukannya mami kamu udah pulang dari siang? soalnya tadi siang mami kamu pamit sama nenek katanya mau pulang." ucap Indri khawatir
"Yang bener bun? tapi Aqeela gak ada di rumah bun sampai sekarang." Rassya semakin khawatir. Mencoba menelpon Aqeela namun tak di angkat, dan ponselnya mulai aktif.
Rassya dan Ghaisan akhirnya pulang kembali setelah pamit kepada Indri.
Sepanjang perjalanan pulang Rassya tak tenang, menyetir sambil melihat sekeliling siapa tau Aqeela ada di pinggir jalan. Sementara Ghaisan terus fokus menelpon maminya yang belum juga di sambut oleh Aqeela.
"Dimana kamu qeel..." batin Rassya merasa khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Muda Denganmu SYAQEEL
Cerita PendekFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ini cerita pertama aku yaa di wattpad semoga kalian suka:) Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat up:v . . . . YUK YANG PENASARAN KEPOIN AJA:)