#57 ~Bumil genit~

1.3K 129 9
                                    

Aqeela mengoceh tak jelas sejak keluar dari tempat praktek menuju butiknya disebelah.

"Kenapa sih mbak, ngoceh gak jelas" tanya Bella salah satu pegawai Aqeela.

"Biasa lah bel." Aqeela memberi kode

"Ada lagi yang goda mas Rassya ya mbak?"

"Bukan bel, tapi ada ibu-ibu yang mau jodohin Rassya sama anaknya, eh minta izin sama mbak lagi, dikira mbak itu adeknya."

"Hahahaha...pasti mbak kesel ya?"

"Ya jelas kesel lah bel, malahan bukan kesel lagi tapi eneg mbak liatnya."

"Yang sabar aja mbak, punya suami ganteng tuh resikonya banyak. Mending cari suami yang biasa-biasa aja mbak."

"Jaman sekarang tuh bel mau jelek apa ganteng itu sama aja namanya laki-laki bel, yang penting imannya kuat. Kalo imannya kuat gak bakalan kegoda biarpun secantik apa wanita itu."

"Yaudah kalo gitu mbak gak usah khawatir, karena mas Rassya kan orangnya setia mbak."

Aqeela terdiam mencerna perkataan pegawainya itu yang umurnya masih dibawahnya namun terlihat lebih dewasa.

"Iya sih bel, yaudah lah yuk kerja aja!"

Aqeela menuju lantai dua ruko, menuju ruang kerja Aqeela. Sementara dilantai satu tempat pajangan baju yang sudah jadi dan siap dijual.
Lantai dua yang sudah disulap oleh Aqeela dengan nyaman. Selain meja kerja, juga sudah terdapat keranjang kecil untuk istirahat, sofa dan televisi. Karena terkadang jika tak ditempat Rassya, Ghaisan akan beristirahat di butik maminya.

***

Setelah beberapa jam fokus bekerja, Aqeela menoleh ke arah sumber suara yang berisik didepannya.

"Eh anak mami, udah pulang rupanya." Aqeela yang sibuk bekerja dari tadi tak sadar bahwa Ghaisan sudah pulang dari sekolah dan selonjoran disofa sambil menonton tv.

"Udah dari tadi mi."

"Masa sih? Kok gak nyapa mami? Kamu laper gak?"

"Udah ican sapa tadi, mami nya aja yang gak kedengeran. Ican masih kenyang mi, tadi ican habis makan siang di kantin waktu istirahat."

Aqeela mengangguk dan kembali bekerja. Mengukur kain bahan untuk membuat baju pesanan.

"Mbak ada yang nyariin mbak, katanya mau pesen baju ke mbak" bella datang memberitahu Aqeela ada orang yang ingin menemuinya

"Siapa bel? Pelanggan baru?"

"Kayaknya sih mbak, baru liat soalnya."

"Suruh langsung kesini aja bel!"

"Baik mbak." bella segera turun ke bawah dan menyuruh tamunya naik ke atas

"Selamat siang.." sapa tamu tersebut sambil tersenyum lebar sehingga terlihat lesung pipinya.

Aqeela diam sejenak memandang pria muda yang tampan tanpa celah, bak salah satu boyband kenamaan.

"Se...selamat siang mas." balas Aqeela sedikit bengong melihat ketampanan pria dihadapannya, untung gak ileran hehehe.

"Mbak desainernya ya?"

"Iya mas, emang kenapa?"

"Saya kira udah tua atau laki-laki, ternyata perempuan, masih muda lagi."

"Hahahaha mas nya bisa aja." Aqeela tersipu malu

"Beneran mbak, malahan saya kira masih anak SMA"

"Wah mas emang jago gombalnya." semakin merona

"Hahaha, masa sih mbak. Oh ya saya datang kesini mau pesen jas buat acara keluarga."

"Oh iya mas bisa, mau yang udah jadi ada, mau pesen dulu juga boleh."

"Mau pesen yang baru aja mbak biar gak samaan kaya yang laen, yang pas dan cocok buat saya mbak."

"Kalo mas yang pake sih baju 3 ratus ribu juga keliatan limited edition mas. Pake baju apa aja muka mas udah kelihatan mahal soalnya cocok pake apa aja, hahaha"

"Wah mbak jago juga nge gombalnya"

"Tergantung yang di gombal siapa mas"

"Emang saya siapa?"

"Orang ganteng spesial mas, hahahaha"

"Mbak ternyata orangnya asik juga ya, kenalin saya Elbin, panggil aja mas bin"

"Wahh..wahh...mas saudaranya Hyun Bin, Won Bin, sama Kim Wo Bin dong mas, hahahaha"

"Emang mereka semua siapa mbak?"

"Kumpulan orang-orang sejagat mas hehehe"

Aqeela dan pria yang bernama Elbin itu hanya sibuk berkenalan dan tertawa. Tanpa sadar Ghaisan yang pura-pura tidak mendengar ternyata tersenyum licik sejak tadi, bocah itu masih betah selonjoran di sofa yang tak jauh dari meja kerja maminya.

"Bumil genit, liat aja nanti." ucap Ghaisan nyaris tanpa suara.

Menikah Muda Denganmu SYAQEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang