Di meja makan dirumah Aqeela...
"Bun, qeela mau buka butik ya bun?" Aqeela mengajak ngobrol sang bunda yang sedang memotong sayuran dimeja makan. Rumah yang tampak sepi karena Ghaisan tidak ada dirumah, bocah yang penuh ide itu menginap dirumah papi nya dan dimanfaatkan Aqeela untuk meminta dukungan dari bundanya.
"Emang kamu punya modal buat buka usaha?"
"Aqeela itu ngomong sama bunda karena udah ada ide buat buka usaha."
"Jangan bilang kalo kamu minta ke papa Arry buat modalin semuanya?" Indri curiga, karena siapa lagi yang punya banyak uang selain opa nya Ghaisan.
"Ya ampun bun, jangan asal nuduh dulu. Aqeela tuh mau jual barang-barang yang bermerek yang ada dikamar Aqeela itu loh"
"Loh bukannya itu hadiah dari temen-temen kamu qeel, kenapa dijual?" tanya Indri yang tak habis pikir dengan ide gila putrinya itu.
"Itu semua kan udah milik qeela, ya nggak apa-apa lah bun. Lagian sayang kalo gak dipake nanti berdebu terus rusak, kan lumayan bun kalo dijadiin uang"
"Terserah kami aja lah qeel, tapi jangan bawa-bawa bunda kalo tiba-tiba ada yang nagih hadiah itu dikembalikan."
"Tenang aja bun, yang ngasih itu anak sultan bun jadi gaperlu lah minta dibalikin."
"Ya sudah kalo memang itu sudah kamu putuskan, tapi kamu harus minta pendapat Rassya, gimanapun juga kamu tanggungjawab Rassya."
"Iya bun, nanti kalo Rassya punya waktu qeela bakalan bilang kok ke Rassya."
Percakapan berakhir. Aqeela mulai mencari toko yang mau membeli barang-barang mahal bekas, bisa saja Aqeela menjualnya di medsos, tapi gadis itu tak ingin kalo yang memberi hadiah tau bahwa ia menjual pemberiannya.
Setelah menemukan toko yang cocok, Aqeela langsung mengeluarkan satu persatu barang itu dari lemari kaca. Sebelum Aqeela memasukkan semuanya ke dalam kardus, Aqeela menatap keatas sambil memejamkan matanya.
"Maafkan Aqeela ya kak Aldo, semoga kakak ikhlas sama hadiah yang kakak berikan, do'akan Aqeela semoga usahanya berhasil, anggap saja kakak berinvestasi ke Aqeela, bila Aqeela sudah sukses Aqeela akan mengembalikan semua modal dari kak Aldo" ucap Aqeela pelan seolah Aldo mendengarkannya.
Aqeela menyeret dan mendorong kardus dan juga plastik hitam besar yang dipikul di punggung (Seperti membawa sampah bukan barang bermerek) ck..ck..ck
"Ya ampun Aqeela, kamu mau ke mana? Kamu mau pindah?" tanya Indri
"Ini barang-barang yang mau qeela jual bun, qeela udah pesen taxi untuk nganter qeela barang-barang ini, tuh taxinya udah nunggu didepan, Aqeela pamit ya bun"
"Iya, Hati-hati ya qeel"
***
Segini dulu ya guys😊nanti aku usahain malem next part lagi🙃
Jangan lupa ramein vote&coment yaa♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Muda Denganmu SYAQEEL
Historia CortaFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ini cerita pertama aku yaa di wattpad semoga kalian suka:) Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat up:v . . . . YUK YANG PENASARAN KEPOIN AJA:)