Don't forget to vomment, please!
Thank you and enjoy reading♡Play song::
Taruh - Nadin Amizah🎶Celah sinar dalam lingkup naungan jagat raya alam semesta, bantala, hingga pelosok dunia pun telah laras dengan semua yang diangan-angankan. Mencapai titik kulminasi kepada rasa yang paling jauh bernama asmaraloka yang tak ada habisnya. Ia bahkan masih bertengger pada hati mereka satu sama lain nan hinggap jauh di sana, setakat meresap benih-benih cinta hingga palung yang paling dalam.
Sunyi tak lagi menginterupsi, bahkan lautan rasa telah hidup kembali pada dua atma yang berlaku sebagai pedusi dan pangeran tanpa lencana Batavia. Hiruk pikuk pagi hari dan alunan kidung agung dari burung-burung gereja dan merpati pun telah menyumbangkan sebait melodi gita yang indah didengarkan.
Dedaunan hijau klorofil yang meninggalkan tempatnya dari ranting, meliuk-liuk jatuh dengan bergelombang hendak turun sebab ulah angin yang meniup dirinya. Tergeletak lemah, namun tetap mendebarkan dengan larasnya gaya afsun bersamaan jerubu pasir yang menemani dirinya. Tak sendiri lagi, dan masih setia menemani.
Sang wanodya yang kita kenal sebagai Ayudisa Putri, ada perubahan signifikan yang jelas sekali di dalam dirinya. Perubahan kondisi dan juga bagaimana warta kalbunya pun beserta merta mengguguskan kisah kasih sepasang raga manusia yang sudah bukan lagi anak remaja. Atma semampainya kini pun sedang berpijak dengan langkah lemah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dahulu, sebelum melakukan aktivitas yang mungkin akan sedikit melelahkan.
Ia menatap cermin kamar mandi setelah mencuci muka, menggosok gigi, hingga serangkaian aktivitas mandi, kini sedang menipiskan bibirnya.
Surainya yang tak lagi panjang...
Sedikit perubahan pada tubuhnya...
Dan juga kenangan yang kini masih membekas diingatannya pun setia menggeluti acak pikirannya.
Ayudisa lekas menutup netra sejemang dan melenggang pergi dari sana menuju bilik petak ruang pribadi. Ia melangkahkan kaki nan membuka pintu dengan perlahan, seraya tersenyum tipis saat melihat presensi seorang lelaki dan dua buah hati yang menggemaskan, sedang terlelap memeluk sang tuan dengan lengannya yang mungil.
"Hey, it's time to wake up, my cutie babies..." Jemari lentiknya yang dihiasi sebuah cincin berlian yang melekat di salah satu jari manisnya, menepuk pelan pipi sang anak untuk membangunkannya.
Arkian, netra mungil itu terbeliak nan membola, selepas tau bahwa yang mencoba mengembalikan kesadarannya pada alam bawah sadar adalah ibundanya tercinta. "M-ma!" pekiknya tak tanggung-tanggung. Ia lajak menjulurkan dua hasta untuk meminta pertolongan sang ibu dengan mengangkat daksa mungilnya untuk terduduk.
"Good morning cutiepie. Rise and shine~" Ayudisa tersenyum lebar dan lekas mencium pipi empuk anak lelakinya sambil terkekeh gemas. "Ayo bangun, mandi, terus sarapan. Nanti Mama sama Ayah ajakin kalian ke rumahnya Tante Arum ketemu sama Kakak Cilla. Mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] ii. Sebait Klausa | Sunghoon
Fanfiction❝ sumbu langit seperti kisah kita, tak akan habis pun jua rencana. reluk dua lakon asmaradahana, yang terhentak rasa kapuranta, bak pinarnya hilang seisi butala. ❞ ✧ ft. 박성훈 ENHYPEN ⊹ ☽ and millenials ⚠️16+ [...