17. JADIAN?

340 57 121
                                    

Bel pulang sekolah mulai terdengar ke seluruh penjuru SMA Garuda Emas. Alana segera merapihkan alat-alat tulisnya yang berada di atas meja dan ia masukan ke dalam tas. Alana ingat dengan janjinya untuk bertemu Tristan di warung belakang SMA Garuda Emas.

Alana tak menceritakan hal ini kepada Kejora, Delima dan Sisi. Alana bergegas berdiri dan berjalan keluar terlebih dahulu dibanding Kejora, Delima dan Sisi. Langkah Alana terhenti saat Kejora membuka suara.

"Mau kemana Lan?" tanya Kejora yang masih membereskan perlengkapannya.

"Tau buru-buru banget lo!" sahut Delima.

"Tau nih, biasanya barengan sama kita turunnya," susul Sisi.

"Gue ada janji penting," jawab Alana.

"Sama siapa?" tanya Kejora.

"Jangan bilang sama Tristan?" tebak Sisi.

Alana mengangguk dan senyum. "Duluan ya." Alana melambaikan tangan lalu berlari keluar dari kelas.

"Sumpah Alana sama Tristan udah sedeket itu?" tanya Sisi penasaran.

"Gue nggak tau, tapi gue takut si Alana malah diapa-apain Tristan!!" pikiran Kejora sudah menduga-duga hal yang negatif.

"Sama sih, apalagi kan Tristan kasar mulu ke Alana."

"Lo mau ikutin nggak?" ajak Kejora.

"Boleh tuh!" jawab Delima dan Sisi serempak.

Dengan rasa penasaran mereka bertiga dan tanpa sepengetahuan Alana. Mereka mengikuti Alana dari belakang.

***

"BIMA!! TIAN!! GUNTUR!! RAYHAN!" teriak Alana, membuat empat cowok yang baru saja keluar dari kelasnya sontak langsung menutup telinganya rapat-rapat karena suara teriakan Alana begitu kencang.

"Buset itu mulut apa toa masjid sih, cempreng banget!" sembur Bima.

Alana cengegesan di depan empat cowok itu. "Maaf...," ucap Alana. "Oh ya, Tristan mana?"

"Tristan udah pergi duluan," jawab Guntur.

"Tumben lo nyariin Tristan?" sahut Rayhan.

"Dih sotau lo, ini bukan tumben. Tapi, udah jadi kebiasaan gue nyariin Tristan!" balas Alana.

"Emang ada apaan lo nyari Tristan?" tanya Guntur.

"Nggak tau, dia nyuruh gue ikut dia ke warung belakang. Gue sih sebenernya nggak mau tapi dia maksa," jawab Alana membuat mereka terkejut.

"Demi apa? Lo diajak Tristan ke warung belakang?!!" seru Tian. "Gila ini mah gila!!"

"Lo sama Tristan udah jadian?" tanya Rayhan penasaran.

"Belum sih, emang kenapa? Kok lo kaget pas tau gue diajakin Tristan ke warung belakang?"

"Ya, kita kaget aja. Biasanya, yang diajak Tristan ke warung belakamg itu pacarnya. Kita kira lo pacarnya Tristan,"

"Oh bukan sih, tapi otw kayaknya hehehehe."

"Amin deh amin."

"Ya, udah ya. Gue coba nyari Tristan ke parkiran. Dadah!" pamit Alana lalu berlari menuruni tangga dengan kecepatan yang maksimal.

Ia menjadi semangat saat mengetahui bahwa tidak semua cewek bisa diajak Tristan ke warung belakang kalau bukan pacarnya. Jadi maksudnya Tristan menganggap Alana sebagai pacar gitu?

Delima, Kejora dan Sisi sedari tadi memperhatikan Alana dari kejauhan. Setelah mengetahui Alana sudah pergi, mereka bertiga segera berlari mendekati empat cowok yang ingin turun dari tangan.

Tan - LanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang