24. RAHASIA DAN PESTA

334 54 78
                                    

Siang telah berganti malam, terlihat seseorang disalah satu kamar rumah besar bercat putih tengah sibuk mencari pakaian yang ia akan kenakan untuk menghadiri sebuah pesta. Alana, gadis yang sedang kebinggungan. Alana mengeluarkan semua dress yang ia miliki dari dalam lemari besar di kamarnya itu.

Dress yang Alana miliki kebanyakan bernuansa feminim yang dimana sesuai dengan kepribadiannya yang lembut dan anggun. Alana sedari tadi mencoba semua dress yang ia miliki, tetapi ia belum menemukan yang sesuai dengan hatinya.

Hingga pada saat ia mengambil dress simple berwarna putih, hatinya langsung tertuju pada dress tersebut. Dress putih itu terlihat sempurna saat terpasang di tubuhnya. Tanpa berpikir lama Alana langsung memantapkan pilihannya.

Ia bergegas menuju meja belajarnya dan menarik kursi lalu duduk. Ia mengambil beberapa make-up lalu ia pakaikan di wajahnya. Alat make-up yang simple itu sangat cukup untuk Alana yang tidak begitu menyukai riasan.

Hanya dengan beberapa tap-an bedak dan sedikit polesan liptint di bibir mungilnya saja sudah terlihat begitu cantik. Alana merapihkan alat make-up tersebut dan meraih ponselnya yang berada tepat di sampingnya.

Ia membuka beberapa pesan yangmasuk, salah satunya pesan yang dikirimkan oleh Tristan beberapa menit lalu.

Tristan
Lo ikut ke pesta kan? Mau dijemput?

Alana mengabaikan pesan Tristan, ia langsung membuka roomchat grup dirinya dengan teman-temannya.

ANAK AMBIS ANTI ROMANTIS (5)

Arif
Ini gue ke rumah Kejora dulu atau langsung?

Kejora
Ke rumah gue dulu aja, Rif.

Arif
Oke, aku otw beb.

Delima
Kok lo cepet banget sih Rif?

Arif
Rumah gue jauh, takut macet.

Delima
Oke, gue nunggu si Sisi nih lama banget dia katanya udah otw ke rumah gue. Tapi, belum sampe juga.

Kejora
Alah paling dia boong, ngomong otw padahal mah masih di rumah.

Delima
Nah itu, ntar gue tinggal dia marah-marah.

Alana
Yaudah sabar aja ya Del.

Delima
Sabar banget Lan.

Kejora
Lana ke rumah gue dulu kan?

Alana
Iya, Ra. Ini dikit lagi mau berangkat kok.

Kejora
Yaudah, lo kesini aja duluan, Arif juga lagi di jalan katanya.

Alana
Oke.

Alana menutup ponselnya, ia berdiri menuju kasurnya dan meraih tas selempang berwarna hitam. Alana memasukan ponselnya ke dalam.

Alana bergegas keluar dari kamarnya, penampilan yang anggun dengan wangi parfum stoberi yang bisa tercium sangat jelas. Kakinya mulai menuruni satu demi satu anak tangga.

"Mau kemana lo?" tanya Maya, perempuan itu sudah memakai balutan dress cantik. Sepertinya, perempuan ini ingin pergi ke pesta itu juga.

"Mau ke pesta acara sekolah," jawab Alana.

"Orang kayak lo berangkat ke pesta?" Maya tertawa meremehkan Alana. "Nggak pantes! Orang kayak lo cocoknya di dapur sama Bi Inah!" cela Maya.

Alana kini sudah mulai terbiasa dengan sikap Maya yang selalu kasar terhadapnya. Di dalam hati Alana seperti sudah ada perisai yang menghadang luka dari ucapan Maya–kakaknya.

Tan - LanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang