Bel jam istirahat sudah berbunyi, murid-murid beriringan keluar dari kelas masing-masing. Alana, Kejora, Delima, Sisi, dan Arif pun berjalan beriringan keluar dari kelas XII IPA 2 hendak menuju kantin.
Saat hendak berjalan tiba-tiba langkah Alana terhenti saat melihat Tristan bersama empat temannya baru saja keluar juga dari kelas mereka. Alana menatap Tristan namun Tristan tidak menatapnya balik, lelaki itu malah membuang mukanya.
"Lah kok dia buang muka sih?"
Karena rasa penasaran Alana memilih untuk berjalan terlebih dahulu meninggalkan keempat sahabatnya.
"Lo mau kemana Lana? Kantin kan lewat sini," ucap Kejora pada Alana.
"Ada urusan yang lebih penting, kalian duluan aja," balas Alana.
Alana menghampiri Tristan yang masih berdiri bersama empat sahabatnya di depan kelas mereka, XII IPA 4.
"TRISTANN!!!" panggil Alana dari kejauhan dengan senyum, namun Tristan malah tidak menoleh pada dirinya.
"Eh, Alana. Ada apa nih?" tanya Bima, menyahut.
"Ya, mau nyamperin pacar lah. Masa nyamperin lo!" sergah Tian.
"Lah kan kira aja, ya kan neng Lana?"
Alana terus memperhatikan Tristan yang memandang arah berlawanan dan tak mengubris kehadiran dirinya sama sekali.
"Tristan kenapa sih? Kok diem aja?" tanya Alana.
Tristan menghela napas gusarnya. Ia menatap Alana sekali lalu membuang mukanya begitu saja.
Lekaki itu berlalu pergi meninggalkan Alana yang kebinggungan, sebenarnya Tristan kenapa sih?
"Sabar ya, Lan. Dia emang gitu," ucap Rayhan menyusul Tristan.
"Yang kuat ya!" sambung Tian, memberi semangat.
"Biasa lah lu tau sendiri dia gimana."
Empat lelaki lainnya pun mengikuti Tristan yang baru saja pergi meninggalkan Alana yang masih bertanya-tanya.
Alana meraih ponselnya yang berada di dalam saku seragam, layar persegi panjang itu memunculkan sebuah notifikasi dari grupchat.
ANAK AMBIS ANTI ROMANTIS (5)
Arif
Lan, cepet ya jangan lama. Nanti keburu abis bakso Bu Gendut.Alana menutup obrolan itu dan mematikan ponselnya. Ia kembali meletakan ponsel miliknya di dalam sakunya. Alana bergegas dengan sedikit langkah lebih besar untuk lebih cepat sampai di kantin karena teman-temannya sudah menunggu.
***
"Tan, lo parah banget emang. Lana udah berusaha banget buat dapetin lo tapi lo malah nyuekin dia. Gila sih," ucap Guntur, yang duduk di depan Tristan.
Suasana kantin kali ini tidak seramai biasanya. Hanya ada beberapa murid yang memilih makan di kantin, termasuk Alana dan empat temannya yang tengah duduk di meja paling pojok dekat kolam ikan.
"Gue nggak pernah nyuruh dia berjuang buat gue, ngapain gue kasian ama dia," ujar Tristan.
"Tapi, Tan. Bukannya lo sendiri yang bilang kalau lagi deket sama Alana?" tanya Rayhan, sedikit memancing.
Tristan mengangguk. "Iya, tapi nggak jadian."
"Terus kenapa lo masih nyuekin dia kayak tadi?" tanya Rayhan lagi.
"Suka-suka gue. Lagian juga tuh cewek polos banget mau aja gue kadalin," jawab Tristan.
"Kadalin?"
![](https://img.wattpad.com/cover/283486512-288-k348413.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tan - Lana
Teen FictionIni bukan cerita tentang seorang gadis dengan segala keceriaan dan kebahagiaan, ini cerita tentang gadis yang begitu rapuh namun berusaha untuk terlihat tegar didepan semua orang. Alana Anatasya, namanya. Gadis berparas cantik dengan rambut yang...