Kuah bakso yang masih tersisa di mangkuk Kejora kini sudah ia tumpahkan ke seragam cowok bernama Tristan Aldevaro. Sontak keempat teman Tristan sekaligus Tristannya sendiri terkejut karena dengan tiba-tiba kuah bakso mengenai seragam sekolahnya.
"Itu pantes buat lo!" Kejora merasa puas karena sudah menumpahkan kuah bakso itu kepada Tristan.
Tristan sontak berdiri dan menghampiri Kejora dengan raut wajah yang sudah marah, lagi-lagi cewek satu ini mencari masalah dengan dirinya, apa karena sahabatnya lagi?
"Tristan, tahan dia cewek." Rayhan mengingatkan Tristan.
"Maksud lo apa?!" tanya Tristan dengan nada yang sudah mulai meninggi.
Tristan mengepal kedua tangannya. Menahan amarahnya agar tidak meledak untuk seorang perempuan seperti Kejora.
"Lo jangan sok jadi orang, temen gue baik minta maaf sama lo! Lo seenaknya kayak gitu? Cowok kayak gini kok disukaiin banyak orang." Kejora memaki-maki Tristan terus menerus.
Teman-teman Tristan hanya bisa diam ditempat hingga saat melihat tangan Tristan mulai terangkat mereka berempat dengan sigap berlari kearah Tristan bersamaan dengan Alana bersama Sisi dan Delima yang juga berlari kearah Kejora.
Bugh!
Sebuah tonjokan kasar mengenai wajah Alana, seharusnya tonjokkan itu mengenai Kejora namun sebelum itu benar-benar mengenai Kejora, Alana sudah terlebih dahulu berdiri didepan Kejora. Keempat teman Tristan hanya diam dan kaget melihat temannya itu lepas kendali dan menghantam seorang perempuan hingga pingsan.
Alana terjatuh pingsan, Kejora sontak kaget. Delima dan Sisi pun sama terkejut. Tristan merasa bersalah, cowok itu terlihat sangat menyesal. Bisa-bisanya ia lepas kendali seperti ini.
"Urusan lo sama gue, belum selesai!" Kejora menunjuk Tristan dengan telunjuknya. Kejora, Sisi dan Delima langsung mengotong Alana menuju UKS. Mereka bertiga mulai meninggalkan kantin.
Keempat teman Tristan hanya mampu berdecak kaget, ini baru pertama kalinya seorang Tristan Aldevaro lepas kendali dan menghantam seorang perempuan.
"Lo kenapa nonjok tuh cewek, Tan."
"Parah banget lo, kasihan anak orang sampe pingsan gitu."
Tristan tak merespon teman-temannya, Tristan memilih pergi begitu saja meninggalkan kantin dengan rasa menyesal. Seorang perempuan tak bersalah terkena pukulan tangannya sendiri. Apa ini kelewatan? tanya Tristan dalam hati.
***
Alana masih tak sadarkan diri di ruang UKS. Kejora, Delima dan Sisi mulai panik karena sudah satu jam Alana tak sadarkan diri. Mereka bertiga sudah izin kepada guru mata pelajaran Biologi bahwa mereka ingin menemani Alana di UKS dan izinkan, maka disinilah diruang UKS Kejora, Delima da Sisi menunggu Alana terbangun dan sadar.
"Anjing, awas aja lo ya Tristan, lo udah nyakitin sahabat gue!" Kejora benar-benar tidak terima.
"Sabar, Ra. Sabar jangan emosi mulu." Delima berusaha menenangkan Kejora yang sudah berapi-api.
"Iya, bener Ra. Sabar, jangan mikirin Tristan dulu. Sekarang pikirin gimana Alana, lo lihat kan pipinya jadi bonyok gitu kasihan." lirih Sisi melihat bekas tonjokan Tristan yang membekas.
Tak lama setelah itu, Alana sadarkan diri. Membuat ketiga temannya langsung mendekat. Penglihatan Alana masih kabur, Alana terus mengedipkan matanya berusaha untuk memfokuskan penglihatannya.
Akhirnya, penglihatan Alana kembali normal, Alana berusaha untuk duduk diatas kasur UKS bersandarkan sebuah bantal.
"Gimana, Lan? Lo masih pusing?" Tanya Kejora khawatir.
![](https://img.wattpad.com/cover/283486512-288-k348413.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tan - Lana
Teen FictionIni bukan cerita tentang seorang gadis dengan segala keceriaan dan kebahagiaan, ini cerita tentang gadis yang begitu rapuh namun berusaha untuk terlihat tegar didepan semua orang. Alana Anatasya, namanya. Gadis berparas cantik dengan rambut yang...