37. BIRTHDAY PARTY

257 47 68
                                    

Kamu itu seperti kupu-kupu dan bunga matahari. Sama-sama cantik dalam satu bentuk yang sempurna. – Tristan Aldevaro.

Malam ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh mereka semua. Semua yang mereka siapkan beberapa hari belakangan ini sudah terlaksanakan dengan begitu sempurna. Dekorasi-dekorasi cantik sudah terpasang di halaman rumah Kejora. Ya, hari ini adalah hari dimana pesta ulang tahun Alana dan Kejora dilaksanakan.

Semua sudah berkumpul sejak tadi sore saat pulang sekolah. Semua tenaga sudah mereka kerahkan untuk membuat pesta ini terlihat begitu meriah.

Sejak pulang sekolah tadi, Tristan dan Guntur sudah membawa Alana dan Kejora pergi entah kemana. Kini di halaman rumah Kejora hanya ada beberapa dari teman Alana dan Tristan saja yang sedang menyelesaikan beberapa tugas lagi yang sebentar lagi akan selesai.

Semua bekerja sangat baik tanpa ada pro serta kontra. Semua terarah, semua benar-benar berada di ekspetasi mereka.

"Alana sama Kejora udah dimana?" tanya Bima yang tengah duduk sambil menikmati segelas air dingin.

"Kata Guntur sih, udah otw kesini."

"Oke."

Waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. Semua sudah memakai baju rapih dan terlihat tampan serta cantik. Mereka langsung membereskan sisa-sisa pernak-pernik yang tak terpakai ke dalam kardus dan mereka letakan di bawah meja.

Lima menit kemudian, Alana dan Kejora datang dengan posisi kedua mata mereka sudah ditutupi sebuah kain.

Tristan dan Guntur menggandeng kedua perempuan itu membantunya untuk berjalan mendekati teman-temannya yang sudah berdiri merapat.

Pesta ini hanya dihadiri oleh Bima, Rayhan, Tian, Delima, Sisi, dan Arif saja. Mereka sengaja tidak ingin mengundang yang lain karena mereka takut Maya akan datang dan merusaknya.

Alana dan Kejora sudah sampai di depan semua teman-temannya. Delima dan Sisi berdiri di tengah dengan memegangi dua buah kue ulang tahun. 

Malam ini kedua perempuan itu terlihat cantik dengan gaya rambut yang hampir sama, sama-sama diurai begitu saja. Alana dengan dress bewarna pink dan Kejora dengan dress bewarna hitam yang menjadi ciri khas mereka berdua.

"Bukain dong, nggak bisa liat nih!" pinta Alana.

"Tau nih, Guntur! Awas aja sampai aku dibawa ke kerbau ya! Aku hajar bolak-balik kamu!!" balas Alana mengancam Guntur.

"Nggak kok, tenang aja. Aku nggak mau bawa kamu ke kerbau tapi bawa kamu ke pelaminan," ucap Guntur cengengesan.

"Apaan sih! Cepetan nggak bukaiin!"

Delima memberikan sebuah kode berupa ibu jari yang ia layangkan ke udara. Guntur dan Tristan mengikutinya, mereka berdua segera membuka penutup mata yang terpasang di mata kedua perempuan itu.

"SURPRISE!!!!"

Kedua perempuan itu terkejut saat kedua mata mereka berhasil melihat beberapa lampu kelap-kelip dan berbagai macam dekorasi perayaan ulang tahun. Keduanya tersenyum haru bahagia saat melihat semua teman-temannya tengah berdiri di depan mereka, menyambutnya dengan senyum yang begitu tulus.

Alana tak bisa menahan tangisnya, ia terharu. Semua teman-temannya ingat, ini adalah ulang tahunnya. Tadi pagi, hanya Bi Inah saja yang mengucapkan ulang tahun kepadanya. Arwan bahkan tak mengucapkan, Alana paham Arwan pasti sibuk hingga ia lupa kalau ini adalah hari ulang tahunnya.

"Lo nangis, Lan?"

"Ih jangan gitu, gue nangis bahagia tau!"

Alana dan Kejora mendekat ke arah semua teman-teman. Alana semakin menangis saat melihat kue ulang tahun yang tengah di pegang oleh Delima. Kue itu sangat mirip dengan kue yang pernah dikasih Husein ketika ulang tahunnya yang ke-4 tahun.

Tan - LanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang