19. KEPERGIAN ALANA

479 61 81
                                    

"ARIF!! BALIKIN BUKU MATEMATIKA NYA ALANA!!! GUE BELUM SELESAI NYOTEK IH!!! SINI!!" teriak Sisi, menggelegar di dalam kelas XII IPA 2.

Arifino Sarah Raharja, murid lelaki yang menjadi saingan Alana dalam masalah belajar. Arif selalu peringkat dua dan Alana selalu peringkat pertama, bahkan peringkat paralel pun mereka kejar-kejaran.

Walaupun, Arif terlihat feminin tetapi siapa sangka, murid lelaki dengan sejuta akalnya ini pernah menolong Alana saat tengah dijegat oleh dua preman di depan sekolah.

Tapi, ya gitu. Terkadang Arif ngeselin, suka ngeledekin Sisi. Arif suka sama Sisi sejak masuk kelas 12 tetapi Sisi tidak menyukai balik.

Apa Arif sakit hati? Tentu tidak. Malah dari situ Arif mempunyai tekat untuk bergabung di pertemanan Alana, Kejora, Sisi dan Delima.

"Nggak mau!" Arif menjulurkan lidahnya meledek Sisi yang terlihat sudah engap mengejarnya sana-sini.

Suasana di kelas XII IPA 2 saat ini sedang tidak ada guru. Tetapi, mereka diberikan tugas oleh guru yang bersangkutan.

"IH ARIF BALIKIN NGGAK!!" teriak Sisi, lalu mengambil sapu. "Balikin atau mau gue gebuk HAH?!!" Sisi kembali mengejar Arif yang terus berlari-lari menghindarinya dengan membawa buku latihan milik Alana.

"Serem banget lo bawa sapu, kayak nenek sihir!" ledek Arif.

"Songgong banget ih!!!" Sisi mendengus kesal. "CEPETAN ARIF BALIKIN!! NANTI GUE KENA HUKUM KALAU NGUMPULINNYA TELAT!!!"

"Ya, kerjaiin sendiri makannya."

"BAWEL LO GUE NGGAK BISA MAKANYA NYONTEK!"

Arif terus berlari menghindari Sisi yang masih mengejarnya. Hingga pada saat sampai di barisan meja Kejora dengan sengaja Kejora menjulurkan kakinya dan membuat Arif tersandung lalu terjatuh.

"MAMPUS!!" Sisi langsung mengambil buku latihan Matematika milik Alana yang terlempar dari genggaman Arif.

"Ah! lo, Ra. Ganggu aja!" kesal Arif.

Arif berdiri membersihkan sisa debu yang menempel pada telapak tangannya lalu memperhatikan tiga murid perempuan yang sedang sibuk menulis di mejanya.

"Kenapa lo? Balik sana ke meja lo!" usir Delima pada Arif.

"Mau gabung sama lo pada," ucap Arif.

"Nggak bisa!!" sergah Sisi. "Ini geng cewek cantik, emang lo cantik?"

"Eh, Sisi. Lo nggak lihat kulit gue putih begini kayak susu." Arif menjulurkan tangannya, sombong.

"Nggak, nggak bisa pergi sana! Noh gabung sama yang lain aja!!" usir Sisi.

Sungguh kejam! Arif sudah mencoba beberapa kali untuk bergabung ke pertemanan mereka tetapi Sisi selalu menolaknya. Lagipula apa salahnya Arif bergabung dengan mereka?

"Udah lah, Si. Jangan marah mulu ama Arif nanti suka loh," ledek Alana.

"Ih apasih Lan! Gue mendingan suka sama Bima juga dibanding dia!"

Plak!

"Aw sakit Del!!" lirih Sisi yang baru saja mendapatkan pukulan di lengannya.

"No, Bima is my mine!"

"OH JADI BENERAN LO LAGI DEKET AMA BIMA???" tanya Alana dengan cepat.

Shit! Kenapa Delima bisa keceplosan?

"HAYO HAYO HAYO NGAKU!!"

Delima hanya diam, wajahnya tiba-tiba memerah. "Sedikit," jawabnya dengan malu-malu.

Tan - LanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang