Matahari sudah menampakan cahaya paginya dan suasana juga mulai terasa hangat. Sinar matahari sudah berhasil membuat wajah Alana dipenuhi keringat. Pukul setengah tujuh lewat, Alana baru saja sampai di depan gerbang SMA Garuda Emas.
Alana berjalan perlahan layaknya maling agar tidak ketahuan guru-guru terlebih lagi jangan sampai ketahuan Bu Susi, kalau sampai ketahuan bisa-bisa Alana dijemur di tengah lapangan bersama panasnya terik matahari.
Saat sampai di koridor lantai dua, Alana sudah bisa bernafas dengan lega karena tak ada guru yang melihat dirinya. Alana mulai melanjutkan langkahnya kembali hingga saat hendak melangkah untuk kesekian kalinya langkahnya tiba-tiba terhenti saat mendengar suara seseorang di belakang tubuhnya.
"BU SUSI ADA YANG TELAT NIH!!" suara itu yang mampu membuat Alana terkejut dan menoleh. Alana mendapatkan sosok murid lelaki yang wajahnya tak begitu asing untuknya. Lelaki itu tengah tertawa kecil.
"Stt, jangan berisik ya!" pinta Alana berbisik.
"Iya maaf-maaf,"
Cowok di hadapan Alana memiliki postur tubuh yang hampir sama dengan Tristan tetapi cowok ini lebih sedikit hitam manis dibanding Tristan yang putihnya kayak susu.
'Alana Anatasya'
Cowok itu membaca nametag yang terpasang di seragam milik Alana
"Gue Ibram. Anak XII IPS 2." Ibram memperkenalkan diri sembari menyodorkan tangan ke hadapan Alana.
Alana langsung menjabat tangan Ibram. "Alana, XII IPA 2."
"Udah tau."
"Hah? Lo kenal gue?"
"Nggak begitu kenal cuman gue tau lo yang sering nyumbang piala di setiap olimpiade, ya kan?"
Alana mengangguk dengan senyum. "Udah ya, Ibram. Gue ke kelas dulu takut ketahuan Bu Susi,"
Alana meninggalkan Ibram. Ibram tersenyum licik saat dirinya sudah menemukan celah bagaimana cara melawan Tristan, mungkin dengan cara mendekatkan dirinya dengan Alana membuat Tristan kalah.
Tapi kalau boleh Ibram akui, perempuan yang baru saja berkenal dengannya terbilang cukup cantik untuk dijadikan pacar, apa Ibram harus menjadikan Alana pacar?
***
Alana bersama Kejora, Delima dan Sisi baru saja keluar dari ruang UKS. Mereka berjalan beriringan menuju kelas XII IPA 2 yang berada di lantai paling atas. Sekarang ini sudah memasuki jam istirahat makanya di sekitar lorong-lorong sudah banyak sekali murid-murid yang berlalu-lalang, ada yang baru saja dari kantin dan ada juga yang hendak berjalan menuju kantin.
Tak lama kemudian, mereka sampai di lantai dimana berisi kelas XII IPA dan XI IPA. Mereka berempat terpaku dan terdiam saat melihat segerumpulan murid-murid tengah berkumpul seperti tengah melihat suatu kejadian yang besar.
Mereka dihantui rasa penasaran karena kejadian itu terjadi di depan kelas XII IPA 4 dimana itu adalah kelas Tristan. Alana sempat melihat Guntur, teman dekatnya Tristan. Tengah mencoba menarik seragam Tristan dengan kasar.
Mereka mencoba mengabaikannya, cuma mana bisa untuk Alana. Kini ia semakin penasaran, hingga ada salah satu siswa kelas XI yang baru saja keluar dari gerumbulan itu.
"Dek, itu ada apa ya?" tanya Alana pada siswa kelas XI.
"Ada yang berantem Kak,"
"Siapa?" tanya Sisi menimbrung.
"Kak Tristan sama Kak Ibram,"
"TRISTAN???!!!" seru Alana, langsung berjalan meninggalkan ketiga temannya namun sayang Kejora sudah menahan tangannya sebelum dirinya berjalan mendekati segerumbulan murid itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/283486512-288-k348413.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tan - Lana
Teen FictionIni bukan cerita tentang seorang gadis dengan segala keceriaan dan kebahagiaan, ini cerita tentang gadis yang begitu rapuh namun berusaha untuk terlihat tegar didepan semua orang. Alana Anatasya, namanya. Gadis berparas cantik dengan rambut yang...