2×1= 2

772 108 26
                                    

°
°
°
°
°
°
Jisung masih terus mendumel kesal, pasca insiden handphone Miliknya diambil paksa oleh orang gila yang tidak Jisung kenal, sejak saat itu pemuda manis serupa tupai tiada hentinya merengut kesal, bahkan terus saja mengumpat tak jelas.

Tentu saja hal itu membuat teman-temannya kebingungan. Ini teman seperbangsatan mereka kerasukan dedemit mana? Pikir mereka begitu.

"Ra—"

"Apa?!"

"Masih galak aja anjir, Lo kenapa sih?! Dari tadi di kelas cosplay jadi singa betina mulu. Gak capek apa masang muka judes gitu?" Haechan berujar, membuat Jisung meliriknya dengan tatapan sinis.

"Gue kan udah bilang, gue lagi kesel anying! Handphone kesayangan gue woy diambil orang sinting gak jelas! Gondok tau gak?! Coba deh Lo yang rasain gitu, kesel gak?!"

"Enggak sih, kan kita gak ngerasain."

"Lix, jangan sampe gue tenggelemin elo di setu belakang sekolah ya."

"Bercanda ya tuhan, Afra!" Felix angkat tangan ketika Jisung bersiap-siap ingin menyeretnya pergi ke sebuah danau kecil di belakang sekolahnya.

"Lagian si lo, udah tau Afra mode Saitamanya lagi kumat. Gak usah mancing, ntar tiba-tiba beda alam, nangis." Kata Renjun memberikan petuah.

"Arkan bangsat."

Jisung kembali melanjutkan acara misuh-misuh nya, ia tak mengindahkan perdebatan yang sedang di lakukan teman-temannya saat ini, dan hanya fokus mencari wajah yang sejak tadi ia tunggu.

"Oy, Afra."

Jisung menoleh dengan sinis, dan setelahnya ia hanya berdecak malas ketika melihat siapa sosok yang baru saja memanggilnya.

Itu Minho, kakaknya. Yang datang dengan tampilan urak-urakan dan mengambil kursi kosong untuk duduk di sebelah adiknya.

"Apa Lo? Ngapain sih datengin gue?!"

"Dih sewot banget sih sayang, PMS ya?"

"Gak jelas Lo, anjing. Mana ada cowok PMS, bego!"

Minho hanya mengedikan bahunya acuh, lalu mengambil satu suapan batagor milik Jisung. "kali aja Lo beda, ya kan?"

"Fuck—sana pergi, ngapain Lo datengin gue sih? Gue lagi gak mood nyari ribut sama Lo."

Minho menaikan satu alisnya, menandakan ia sedang bingung dengan sikap Adiknya yang berbeda.

"Eh, si Afra kenapa sih? Kok dia sewot banget." Tanya Minho kepada ketiga teman Jisung.

"Handphonenya diambil orang, mangkanya dia dari tadi marah-marah Mulu kayak anak setan." Ucap Haechan dengan santainya.

"Lah? Hape Lo diambil orang, Ra? Duh mampus tuh, hape Lo kan banyak bokepnya."

"Gak ya anjing! Fitnah aja. Hape gue suci gak kayak hape Lo, bokep sama Hentai nyampur, mana tiap malem di puterin Mulu lagi sambil nyolo."

"Lihat lah kak Aksa, tuhan udah nutupin aib Lo, tapi adek kurang ajar Lo malah ngebuka semua." Celetuk Felix yang mana  mengundang gelak tawa yang lain.

"Emang, bangsat banget punya adek modelan Afra."

"Apa? Gak suka? Gue pergi nanti."

"Jangan dong~ nanti gak ada yang bisa gue grepe-grepe—"

"Tolol! Mati lo sana!"

Jisung langsung menoyor kepala Minho, hingga membuat lelaki itu mengaduh kesakitan. Lihatlah, hanya seorang Dihandra Jisung Afrasa yang berani melakukan itu kepada si pentolan sekolah yang paling di takuti.

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang