7×3=21

415 72 9
                                    

°
°
°
°
°
°
°
"Afra!"

"Oh? Kak Aksa!"

Minho memanggil Jisung, yang mana langsung di balas dengan lambaian kecil dari Jisungnya sendiri.

"Pulang sama kakak mau? Chandra sama Abin mau ngajak main, mau ikut sekalian gak?" Ajak Minho.

Jisung terlihat berpikir sejenak. Sejujurnya Jisung ingin ikut menerima ajakan serta tawaran dari kakaknya itu, namun Jisung sedang memiliki urusan lain saat ini.

"Eum...enggak deh, gue ada janji mau main sama yang lain." Tolak Jisung.

"Oh...yaudah. Mau nitip di beliin apa nanti?"

"Apa ya?—oh! Gue mau cheesecake, jelpot sama martabak manis pake kacang. Itu aja sih."

"Lo beli makanan yang manis-manis Mulu, gak takut gemuk?"

"Gak bisa gemuk kayaknya gue tuh, badan segini-gini aja, pipi doang yang nambah gede." Dumal Jisung, yang mana menghasilkan tawa renyah dari Minho.

"Lemak Lo pada lari semua ke pipi, jadi pipi Lo doang yang gembul."

"Ih sialan."

Lagi-lagi Minho hanya tertawa saat menanggapi umpatan Jisung. "Yaudah, berarti gue balik duluan sama yang lain. Nanti kalo Lo semisalnya minta jemput atau apa, kabarin gue aja ya."

"Iya kak."

"Gue duluan." Pamitnya sembari mengusak Surai Jisung.

Setelahnya Minho melenggang pergi menghampiri teman-temannya di parkiran. Lelaki itu pulang dari sekolah lebih dulu bersama teman-temannya.

Sedangkan Jisung, kini ia sedang menunggu kedatangan seseorang, salah satu temannya.

"Anjing, si Felix ngambil buku di kantor guru lama banget sialan. Jamuran nih gue nunggu dia." Keluh Jisung.

Padahal baru menunggu sekitaran 10 menit, Tapi bagi Jisung itu sudah sangat lama.

Tiintiin!

Jisung sedikit berjengit kaget, ketika mendengar suara klakson motor yang tiba-tiba saja berbunyi padanya itu.

"Balik bareng gak?"

Jisung memutar bola matanya jengah, yang ia harapkan itu kedatangan Felix, kenapa jadi preman begajulan?

"Gak deh, makasih. Gue masih sebel ya sama Lo." Sahut Jisung dengan nada sebalnya.

Memang benar sih, pemuda manis itu masih sebal ya dengan tingkah menyebalkan Seungmin tadi, di tambah pemandangan yang ia liat di kantin tadi.

Makin memuncak lah perasaan jengkel Jisung saat ini.

"Lo masih kesel karna gue gangguin tadi?"

Jisung tak menjawab, namun ekspresi kesalnya mengatakan semuanya.

Seungmin menghela nafas sejenak, sebelum kemudian berkata. "Yaudah, gue minta maaf sama Lo. Sorry udah gangguin Lo tadi."

Jisung masih enggan menjawab, membuat Seungmin gemas sendiri lalu menjawil hidung Jisung hingga membuat si empunya protes.

"Ardian! Lepasin ih! Kenapa hidung gue ditarik sih?!"

"Biar hidung Lo merah trus keliatan lucu kayak badut."

"Dih, rese banget jadi orang." Dumal Jisung.

Seungmin terkekeh, lalu melepas Jawilan tersebut. "Jadi....dimaafin gak?"

"Enggak."

Seungmin mengernyit bingung. "Kok enggak? Kan gue udah minta maaf tadi."

"Ck—Ya terus? Gak semua kesalahan bisa di maafin." Jawab Jisung. "Lagian Lo ngapain harus nyamperin gue buat ngajak balik bareng? Ajak aja sana cewek Lo."

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang