34:2=17

434 77 1
                                    

Note: kyknya chap ini bakalan lebih panjang dari yang sebelumnya, semoga gak boring ya, gais:)

°
°
°
°
°
°
°
"Felix! Felix!"

Yang di panggil segera menoleh, namun hal berikutnya yang ia lakukan adalah memandang terkejut kearah orang yang memanggilnya.

Itu Hyunjin, sosok yang sudah Felix sukai sejak awal masuk ke sekolah. Lelaki itu berlari kecil sembari melambai kearahnya, tak lupa juga dengan senyumnya yang merekah.

Sangat tampan, Felix sulit berpaling.

"Hai, Lix. Kebetulan banget gue ngeliat Lo disini."

"E-emangnya kenapa? Lo ada urusan sama gue?" Felix bertanya sambil mencoba mengontrol detak jantungnya yang terus saja berisik.

"Kalo gue manggil Lo sambil datengin Lo kayak gini, berarti gue emang ada urusan sama Lo, Lix."

"U-urusan apa?"

Hyunjin terlihat menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu, sejujurnya ia ragu untuk meminta sesuatu dengan Felix. Tapi sayangnya ia harus melakukan hal ini.

Sejenak, Hyunjin menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan.

"Gini Lix, gue mau minta sesuatu sama Lo."

"Minta apa?"

"Lo punya nomernya Afra kan? Gue....boleh minta gak?"

kretek

Rasanya seperti ada yang retak di dalam sini, saat Hyunjin berkata seperti itu padanya.

"Nomer Afra? O-oh, gue ada kok."

"Boleh gue minta?"

Wajah Hyunjin terlihat berseri, dan Itu membuat hati Felix jadi sakit di buatnya. Jadi, selama ini lelaki yang ia kagumi itu sedang menyukai temannya ya?

Rupanya Hyunjin menyukai Jisung? Kenapa takdir mempermainkannya seperti ini?

"B-boleh, mau gue tulis atau—"

"Bisa ketikin Langsung ke kontak gue aja gak?"

"Oh iya....bisa kok."

Hyunjin segera menyerahkan handphonenya pada Felix, membiarkan lelaki bule itu mengetik beberapa digit nomor Jisung di kontak Hyunjin.

"Ini, udah."

"Makasih lix! Makasih udah ngasih nomer Afra."

"I-iya sama-sama."

"Kalo gitu gue pergi dulu, thanks!"

Hyunjin melenggang pergi, sembari melempar senyumnya pada Felix. Felix pun membalas nya juga dengan senyuman, namun lebih ke seyum paksa.

Jujur, selama ini dia sudah menyukai Hyunjin, bahkan beberapa kali ia pernah mendengar bahwa Hyunjin memiliki kekasih, namun hal itu tidak membuat Felix takut untuk mundur ataupun merasa sedih.

Tapi saat dirinya tau, Hyunjin sepertinya sedang menyukai temannya, Felix merasakan sakit bukan main. Kenapa harus Jisung? Kenapa Hyunjin harus menyukai Jisung yang notabennya adalah teman baiknya?

Haruskah disini Felix dihadapkan dengan keputusan yang sulit? Dimana dirinya harus memilih teman atau perasaannya.

••🐿️🐶••

"Gimana? Lo dapet nomernya kan?"

Seungmin bertanya pada sang teman, yang baru saja masuk kedalam ruang musik sembari memasang wajah jengahnya.

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang