10-4=6

587 87 0
                                    

°
°
°
°
°
°
Hari ini, di sekolah sedang mengadakan sebuah acara tahunan yang biasa di laksanakan sekolah sebagai bentuk untuk menjalin pertemanan antar kelas melalui acara Class meeting.

Sebuah acara berupa perlombaan yang diadakan sekolah untuk di ikuti setiap siswanya perkelas. Lombanya pun ada bermacam-macam, seperti lomba dalam bentuk olahraga ataupun kesenian lainnya. Dan disini, semua siswa di haruskan mengenakan pakaian olahraga.

Jisung beserta teman-temannya, saat ini sedang berkumpul di kantin. Acaranya belum di mulai, di tambah hari ini sama sekali tidak ada jam pembelajaran, jadi seluruh siswa full melakukan kegiatan Classmeet ini bersama guru-guru yang lainnya.

"Lo mau ikut lomba apa nanti?" Haechan bertanya sembari memakan sebuah roti kering yang ia beli di kantin.

"Gak tau anjir, sebenernya gue mager ikutan lomba kayak gini." Sahut Jisung.

"Lo mah apa sih yang gak mager, buat hidup aja kadang Lo mah bisa mager." Ucap Renjun sembari menyiyir.

"Ih sembarangan. Tapi emang bener sih."

"Kalo elo, Lix? Mau ikut lomba apa?"

Felix terlihat mengetuk-ngetuk dagunya dengan telunjuk jarinya, tanda kalau ia sedang berpikir tentang lomba apa nanti yang akan ia ikuti.

"Gak tau juga, tapi gue pengen ikut lomba lari nanti—

—lari mengejar cintanya Dion. Hehe."

Jisung, Haechan dan Renjun hanya bisa menatap jengah kearah teman satu komplotannya ini. Harusnya mereka tau, jawaban Felix pasti akan begitu.

"Agak nyesel sih gue nanya."

"Bangun lix, jangan halu. Modelan Dion susah buat di gapai. Apalagi yang mau menggapai modelan telor kutu kayak lo."

"Si anjing—lo gak bisa apa nyenengin temen sendiri?!"

"Arkan doang emang, yang kalo ngomong suka ngerusak mental orang." Sindir Jisung.

"Ya kan gue bermaksud nyadarin dia, biar gak banyak ngarep."

"Iya sih, tapi cara Lo savage banget setan. Untung Felix mental baja bukan aluminium." Ujar Haechan.

"Coba aluminium, udah mleyot kali dia."

"Si anjir, Lo kira gue bahan logam segala ada baja sama aluminium?! Ngadi-ngadi banget." Sungut Felix merasa kesal dengan teman-temannya.

Agaknya tensi darah Felix bisa terus naik jika berteman dengan ketiga orang ini—Jisung, Haechan dan Renjun. Mereka amat sangat menguji mental dan kesabaran.

"Udahlah, ayo kita langsung ke lapangan aja, kayaknya bentar lagi acaranya mau mulai."

Jisung, Felix, Haechan dan Renjun beranjak pergi dari area kantin menuju lapangan sekolah. Sebentar lagi acara Classmeet akan di mulai, semua siswa di haruskan berkumpul terlebih dahulu di lapangan untuk acara pembukaan oleh panitia dan pembina acara ini.

Maka dari itu, mereka berempat kini sudah mulai berkumpul di area lapangan. Bisa di lihat, lapangan sudah sedikit demi sedikit di penuhi oleh siswa lainnya yang mulai berdatangan dan berkumpul.

"Rame banget ya anjir—duh, gue alergi keramaian lagi."

"Alay Lo kambing." Hardik Jisung. "Lix, liatin apa Lo?"

"Hah—oh, lagi liatin Dion. Hehe."

Jisung memutar matanya jengah, Felix jika sudah dalam mode bucinnya akan menjadi seperti ini.

"Gila, Dion ganteng banget rambut gondrong sambil di kuncir gitu~ aduh makin suka gue." Ucap Felix yang tiada hentinya memuji sosok yang ia kagumi.

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang