100:2=50+1=51

316 38 7
                                    






Setelah berbincang panjang dan lebar dengan ayah dari Seungmin, kini Jisung memutuskan untuk pergi ke kamar sang kekasih.

Dengan langkah yang riang, ia arahkan pada satu bilik ruangan yang pernah ia datangi sebelumnya. Kini di hadapannya nampak sebuah pintu berwarna gading dengan tempelan stiker di setiap sisinya.

Tok, tok, tok!

"Ian! Gue masuk ya?"

"...."

Tak ada sahutan, hingga tanpa ragu Jisung pun membuka pintu kamar tersebut. Begitu di buka, rupanya tak ada sosok Seungmin di dalam kamar tersebut.

Membuat Jisung bertanya-tanya, kemana perginya Seungmin saat ini?

"Ian? Lo dimana sih?"

Lagi, masih tak ada sahutan. Seungmin seolah benar-benar tak ada disini. Apa jangan-jangan anak itu kabur ya?

"Ian! Sumpah gak lucu banget! Lo kemana anjir?! Lo gak kabur kan?"

Jisunh berjalan mendekati jendela, ia mengeceknya sejenak namun seperti jendela itu tertutup rapat. Jadi tak mungkin kan Seungmin kabur lewat jendela?

"Sialan, itu orang kemana sih?!—"

Grep!

"AAaaak!"

Jisunh langsung berteriak histeris saat tiba-tiba saja ada yang memeluk dirinya dari belakang. Hingga sampai dimana ia mendengar suara tawa jenaka milik seseorang barulah ia menyadari siapa pelaku iseng yang baru saja mengerjainya.

"Ardian sialaaaann!!! Lo! Tanggung jawab Lo bikin jantung gue turun ke lambung!"

Seungmin masih sibuk tertawa, melihat wajah kesal dan ketakutan Jisung itu sangat menyenangkan. Ia jadi kelihatan lebih lucu seperti hamster.

"Brengsek! Diem lo! Jangan ketawa!" Cerca nya sembari melayangkan pukulan kecil pada Seungmin agar lelaki itu berhenti menertawainya. Namun sayangnya pemuda jahil itu masih saja tertawa. "Iaann~! Stop ketawanya! Lo bikin gue kaget tau gak?!"

"Hahahaha! Oke, oke Sorry~ abisnya muka Lo lucu banget waktu kaget gitu."

"Diem! Lo rese banget tau gak?! Emang lo dimana sih?! Lo ngumpet dimana Hah?! Gue sampe ngira lo kabur tadi."

"Gue ada di balik pintu padahal, lo nya aja gak liat."

Jisung mencebikan bibirnya kesal. "Dasarnya Lo aja yang jahil! Sialan!"

Seungmin semakin dibuat gemas dengan tingkah Jisung saat ini. Maka tanpa pikir panjang ia langsung mencuri satu kecupan manis di bibir Jisung.

"Jangan ngomel-ngomel Mulu, ntar gue gigit bibir Lo, mau?" Ancamnya main-main.

"Rese Lo!" Runtuknya kesal. "Gue mau pulang, ayo cepet anterin gue balik!"

"Loh? Sekarang?"

"Udah sore Ian, bunda sama kak Aksa bakalan marah kalo gue pulang telat."

"Baru sore, belum malem."

"Ian..."

"Apa? Kenapa Lo gak ijin aja buat nginep disini? Temenin gue tidur kayak waktu itu di rumah Lo. Gimana, hm?" Tangan Seungmin kini kembali memeluk pinggang ramping milik Jisung dengan mesranya, ia bahkan sampai menaruh kepalanya di pundak si manis.

"Lain kali aja, oke? Inget kata bokap Lo tuh, kita gak boleh kelewatan~" ujarnya dengan jahil, yang mana hal itu justru mengundang dengusan kesal dari Seungmin.

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang