6×3=18-4=12

457 84 3
                                    

°
°
°
°
°
°
Saat ini Seungmin tengah berada di area balapan bersama dengan teman-teman lainnya—Jeno, Jaemin, Jihoon, Eric dan Hyunjin. Baru saja Seungmin habis melakukan tanding dengan lawannya dan pada akhirnya dirinya yang menjadi pemenangnya.

Tidak di ragukan lagi, Seungmin ahlinya dalam balapan, dia cukup handal dalam memainkan trik overtaking di arena balap.

Maka dari itu banyak sekali orang yang ingin mengajak Seungmin tanding balap, bahkan sampai ada yang juga berani memberinya taruhan besar agar Seungmin mau diajak tanding. Semua itu dilakukan semata-mata hanya untuk sekedar melihat kemampuan dari Seungmin sendiri.

Dan sebagian dari mereka sudah banyak yang mengakui atas skill yang dimiliki Seungmin cukup hebat.

"Malem ini permainan Lo masih stabil kayak biasanya ya, Ian. Untung Lo bisa menang lawan Revan yang masang taruhannya gede." Ucap Jeno yang kini sedang melihat setumpuk uang di dalam tas besar, yang merupakan sebuah hadiah dari balapan kali ini.

"Itu anak tadi sok percaya diri banget anjir bisa menang, taunya kalah juga. Cupu." Timpal Eric.

"Ngumpul gak nih di basecamp, kita party malem-malem Sabi lah kayaknya." Saran Jeno.

"Gue mah gas aja lah anjir!" Seru Jaemin yang menyetujui ajakan dari temannya.

"Yang lain?"

"Jadiin aja." Sahut Hyunjin.

Mereka mulai bersorak senang, masing-masing dari mereka mulai menyusun beberapa rencana yang akan mereka lakukan.

Sedangkan Jihoon, ia melirik kearah Seungmin yang sedari tadi terlihat acuh dan fokus memainkan Handphonenya serta merokok.

Jihoon datang menghampiri Seungmin yang sedang terduduk diatas kap mobilnya.

"Bagi rokok dong." Pinta Jihoon.

"Ck—minta Mulu, gak mampu beli?"

"Hhh mager, selagi masih bisa minta, kenapa harus beli?"

"Yaelah, rokok paling berapaan doang, nyet." Cibir Seungmin, namun pemuda itu masih tetap membagi rokoknya pada Jihoon.

"Thanks brader"

"Hmmm."

"Oy, Ian. Kata Dion, lo sekarang lagi deketin adeknya Aksa ya?" Jihoon bertanya sembari menghisap batang nikotin di tangannya.

Seungmin hanya berdengung pelan saja sebagai jawaban atas pertanyaan Jihoon.

"Jadi akhirnya Lo pake trik dari gue juga ya buat ngejatohin Aksa?" Satu seringaian tipis kini muncul diwajah Jihoon.

"Kayaknya, tapi gue gak yakin berhasil sih."

"Kenapa? Ada yang bikin Lo ragu?"

Seungmin mengedikan bahunya, sontak hal itu membuat Jihoon mengangkat satu alisnya heran.

"Lo gak biasanya ragu sama apa yang Lo putusin. Biar gue tebak, pasti Lo ragu karna resikonya ya?"

Seungmin tak menjawab, ia hanya diam dan fokus memainkan Handphonenya saja.

"Oh atau, sebenernya Lo udah kejebak sama resiko nya? Lo kejebak sama permainan Lo sendiri?"

"Ck—gue cabut. Ada urusan mendadak."

Seungmin beranjak pergi dari sana, ia tak ingin berlama-lama di sana karna Jihoon mungkin saja akan banyak berbicara yang tidak-tidak tentang nya. Itu sungguh memuakan.

"Tuman, pasti kalo gak mau jawab ujung-ujungnya pergi."

••🐿️🐶••

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang