42

314 38 1
                                    

°
°
°
°
°
°

Pagi menyambut, sinar mentari dengan malu-malu mulai mengintip masuk dari balik celah-celah jendela. Suara kicauan burung pun menjadi pengiring dari terbitnya sang fajar.

Dua insan yang masih tampak bergelung di balik selimut tebalnya, sembari saling memeluk satu sama lain, tak terlalu terlalu menghiraukan hal lain.

"Eungh..."

Satu lengguhan kecil lolos begitu saja dari belah bibir Seungmin. Kelopak matanya sedikit terbuka memperlihatkan dua obsidian kembar miliknya.

Sesekali ia akan mengerjap beberapa kali, menyesuaikan penglihatannya yang sedikit mengabur.

Hal pertama yang ia lihat ketika membuka mata adalah wajah damai sang kekasih yang masih tertidur dengan lelapnya.

Pipinya yang gembil, sedikit terhimpit membuat bibir mungil semanis Cherry itu sedikit terbuka lucu.

Sangat menggemaskan.

Membuat Seungmin tak tahan untuk sedikit mencuri kecupan singkat disana.

"Eunghhh~ Iaaan~ jangan ganggu~!"

Seungmin terkekeh pelan ketika Jisung merengek kecil sembari menenggelamkan kembali wajahnya pada dada bidang Seungmin.

"Udah pagi loh, ayo bangun sayang.."

"Nanti ah, masih ngantuk tau~"

"Masih ngantuk atau emang udah terlalu nyaman tidur sambil di peluk gini?"

"Hmm...dua-duanya."

Lagi-lagi Seungmin terkekeh akibat ulah Sang kekasih yang selalu bertingkah menggemaskan itu. Seungmin sepertinya harus bisa selalu bersabar ketika berhadapan dengan Jisung dalam mode lucu begini, sangat tidak baik untuk jantungnya.

"Ayo bangun, Ra. Atau Lo gue cium sampe kehabisan nafas, hm?"

"Gila ya Lo? Mau gue usir dari sini?!"

"Ya mangkanya bangun, gue gak mau ya punya calon istri pemales."

"Yaudah cari aja yang lain."

"Loh? Nantangin? Gue cari beneran nih?"

"Ihh~ jangan dong anjing! Kan bercanda~!"

Tawa Seungmin menggema, menyenangkan sekali menggoda kekasihnya ini.

"Wake up, baby..."

"Lima menit lagi ya? Kan ini hari libur tau, biarin gue tidur lebih lama lagi.."

Kalau Jisung sudah melontarkan kalimat memohon sembari menunjukkan wajah melasnya, Seungmin tak bisa lagi menentang itu.

"Hhh...yaudah, lo lanjut tidur aja lagi. Gue mau bikin sarapan buat kita." Final Seungmin.

"Emang Lo bisa masak?"

"Ya kalo masak mie aja sih gue bisa, Ra."

"Jadi kita sarapannya mie instan? Udah kayak anak kos yang udah diakhir bulan aja.."

"Gapapa, berhemat sejak dini buat nyiapin dana pernikahan kita nanti."

"Cih—dasar!"

Jisung berdecih pelan, sebelum setelahnya pemuda manis itu Langsung membalikan badannya dan menutupinya dengan selimut. Pemuda tupai itu hendak melanjutkan kembali tidurnya.

Berbeda dengan Seungmin yang memutuskan untuk bangun dan membuat sarapan untuk keduanya.

Rasanya seolah mereka berdua sudah menjadi sepasang suami istri saja. Membuat Seungmin jadi berandai-andai jika dimasa depan nanti ia akan membangun keluarga kecil nan harmonis bersama Jisung.

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang