13×8÷4=26

378 56 8
                                    

°
°
°
°
°
°

"Lo serius udah jadian sama Afra?" Jaemin bertanya, sembari menyesap sepuntung rokoknya.

"Tau dari mana Lo?"

"Denger dari gosip." Sahutnya santai. "Jadi bener gak, Lo sama Afra udah jadian?"

Seungmin menghela nafasnya sejenak. "Iya, kenapa?"

Jaemin sontak yang mendengar itu, tentu langsung bersorak kagum sembari bertepuk tangan, begitupun juga dengan Hyunjin.

Omong-omong saat ini, Seungmin, Hyunjin juga Jaemin sedang berada atas rooftop.

Tenang, Seungmin sedang tidak membolos kok bersama kedua temannya ini. Mereka bertiga berkumpul disini saat jam istirahat.

Ingat kan, kalau Seungmin berjanji akan berubah?

Bahkan Seungmin rela mengikuti 2 mata pelajaran pertama tadi selama 3 jam penuh tanpa membolos ataupun tertidur. Meskipun selama di kelas tadi, Seungmin kebanyakan masih tak terlalu paham dengan penyampaian materi nya.

Ya....mau bagaimana lagi, ia kan jarang mengikuti kelas, bagaimana bisa paham dan mengerti materi yang guru berikan?

"Wih, keren Lo bisa naklukin macan betina kayak, Afra."celetuk Hyunjin. "Kakaknya udah ngasih restu ke elo belum?"

"Gak tau sih, kayaknya belum." Jawab Seungmin Acuh.

"Kalo gitu....artinya misi Lo lancar kan?"

Seungmin mengernyit bingung ketika Jaemin tiba-tiba berucap demikian. Memangnya misi apa yang sedang ia jalani ya?

"Misi apaan?"

"Lo lupa? Lo kan ngikutin sarannya Arzan buat jatohin Aksa dengan cara Lo macarin adeknya—dan sekarang, misi Lo sukses kan? Lo udah berhasil dapetin Afra, sekarang Lo tinggal cari tau kelemahan rival Lo buat Lo jatuhin kan?"

Ah, Seungmin mengingat hal itu.

Sial sekali, ia terlalu terbawa perasaan dengan permainannya sendiri sampai-sampai ia melupakan tujuan awalnya melakukan ini semua.

Namun sayangnya, Seungmin sudah jatuh terjebak kali. Tidak mungkin kan ia masih melanjutkan tujuan awalnya? Itu sama saja akan menyakiti Jisung, dan Seungmin tak ingin menyakiti sosok yang sudah ia Cintai saat ini.

Haruskah Seungmin melupakan saja niat awalnya? Toh, menurutnya ia sudah tidak ingin lagi menganggu atau berurusan lagi dengan Minho.

Lebih baik berdamai dengannya dan mengejar restunya meskipun sulit.

"Sebenernya gue udah tau rahasia yang bisa aja bikin Aksa jatuh sekarang.." Celetuk Seungmin sedikit memberi jeda. "Tapi....kayaknya gue gak bakalan pake cara itu buat jatuhin Aksa."

"Maksudnya Lo punya rencana lain?" Tanya Jaemin.

Seungmin menggeleng sejenak. "Enggak, bukan gitu, gue cuman—"

trang!

Atensi dari ketiga pemuda tersebut langsung tertuju pada suara dentingan nyaring dari benda jatuh. Seperti sebuah tiang besi kecil yang terjatuh akibat senggolan sesuatu.

"Apaan tuh?" Tanya Hyunjin keheranan.

"Palingan tiang besi bekas jatoh yang kesenggol kucing atau apa gitu." Sahut Jaemin.

"Bukan setan kan?"

"Yaelah blok, mana ada setan siang bolong gini? Ngelantur Lo?"

"Ya kan kali aja."

Jaemin menggeleng pelan melihat tingkah Hyunjin yang penakut begini. Padahal Hyunjin kalau urusan baku hantam tak ada kata takut sama sekali, tapi giliran urusan dengan hantu jiwa penakut nya keluar.

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang