•
•
•
•
•
•Bima memasuki salah satu kamar yang merupakan kamar milik sang putra. Pria dewasa itu sedikit menimang, kapan terakhir kali ia memasuki kamar milik Seungmin?
Ada banyak sekali perubahan dalam kamar putranya itu. Dulu, mungkin Bima masih melihat ada banyaknya mainan juga gambar-gambar karakter kartun lucu yang merupakan ciri khas dari seorang anak. Tapi lihatlah kamar ini-
Terlihat begitu minimalis juga suram. Seperti menggambarkan sosok Seungmin selama ini.
Bima kembali melangkahkan kakinya masuk lebih dalam lagi, mata sayu nya mulai menelisik keadaan kamar tersebut dengan seksama.
Ada beberapa figura yang terpampang di setiap dinding dengan ukuran yang berbeda. Meskipun kamar ini terkesan minimalis, tapi setidaknya ada foto yang menghiasinya.
Bima melihat satu per satu foto itu, kebanyakan darinya adalah foto Seungmin bersama beberapa teman sepermainannya. Ada juga foto Seungmin ketika masih kecil dulu.
Foto ketika Seungmin masih menjadi anak baik untuk dirinya juga sang mendiang istri tercinta. Bima tersenyum simpul melihatnya, kenangan lama kembali hadir, membuat dirinya sejenak merasa bernostalgia.
Kemudian sampai di mana, kedua netra milik pria paruh baya itu jatuh pada salah satu foto, yang merupakan sebuah foto polaroid satu-satunya yang tertempel diantara figura lain.
Melihat foto itu, seketika Bima sedikit melunturkan senyumnya. Di ambilnya foto itu, menatap dalam diam dua orang pemuda dengan wajah bahagianya yang berhasil diabadikan dalam sebuah foto.
Bima membatin, senyum Seungmin di dalam foto itu benar-benar terlihat bagitu bahagia. Seolah pemuda itu tak merasakan yang namanya beban sama sekali. Tatapan matanya juga terlihat begitu hidup ketika sosok pemuda manis di sebelahnya tengah berpose sembari tersenyum dengan begitu cerah.
Seolah-olah, Pemuda itu merupakan mentari kebahagiaan bagi putranya.
Sesaat itu juga Bima termenung,
Apa benar yang di bilang oleh Sena itu, kalau pemuda ini merupakan cahaya harapan baru untuk putranya? Yang mampu membuat Seungmin terlihat bahagia dalam hari-harinya? Melupakan sejenak segala luka yang dialaminya selama ini?
Sejujurnya, Bima juga tak ingin melakukan hal ini kepada putranya. Ia sadar, selama ini dirinya tak pernah memberikan kebahagiaan yang cukup untuk putranya. Membuat Seungmin tumbuh menjadi sosok yang bisa di bilang kurang akan cinta kasih semenjak ibunya meninggal.
Ia cukup senang, saat tau kini ada orang yang benar-benar tulus mencintai putranya itu. Mengembalikan senyum sang putra yang mungkin sudah lama hilang.
Namun di satu sisi ia juga merasa khawatir,
Bagaimapun juga, hubungan yang dijalani oleh Seungmin bukanlah hubungan yang wajar. Di matanya, hubungan sesama jenis masihlah tabu. Ia khawatir, akan ada banyak stigma yang kelak bisa menimpa putranya maupun pemuda itu.
Bima takut, keduanya tak mampu menghadapi semua itu, hingga nanti bisa saja menimbulkan masalah bagi keduanya.
Itulah yang menjadi alasan baginya untuk membawa Seungmin jauh dari sini, memisahkan keduanya untuk menghindari hal-hal buruk yang mungkin terjadi nanti.
Tapi, jika pun ia melakukan hal itu, apakah ini bisa menjadi jalan terbaik untuk hidup putranya?
Bima meremat ujung foto tersebut. Setidaknya ia harus mencari cara lain untuk meluruskan masalah ini, iya kan?
••🐿️🐶••
"Kak Aksaaa!"
Seruan nyaring itu cukup menggelegar di setiap penjuru rumah. Jisung turun dari kamarnya melewati tangga. Sembari berlarian kecil, ia menghampiri sang kakak yang tengah asik bersantai sembari bermain PS.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect || Seungsung
Hayran Kurgu||Seungmin & Jisung ft. Minho|| "Diantara kita, cuman Lo yang sempurna. Lo terlalu sempurna buat gue yang punya banyak kecacatan." -Guardian Seungmin Antares. Cover by yougi:) [Warn] Bxb! Seungsung area Seungmin X Jisung dom! Seungmin bott! Jisung c...