36:2=18

423 68 6
                                    






"Felix!"

"..."

"Lix~!"

"ck-Felix!"

"Apa sih?!" Felix menyetak, kelihatan sekali wajahnya menunjukan rasa kesal pada oknum yang yang sedari tadi terus menganggunya.

Siapa lagi kalau bukan Dihandra Jisung Afrasa-sosok yang seharian ini ingin Felix hindari.

Karna apa?

Karna Felix masih merasa kesal juga cemburu, kenapa bisa-bisanya sosok yang ia sukai Justru malah menyukai sahabatnya sendiri.

Jika begini Felix harus marah dengan siapa?

"Lagian Lo gue panggilin diem aja. Kenapa sih? Sikap Lo tuh aneh banget tau dari tadi." Ucap Jisung.

"Biasa aja sih, aneh apanya?"

"Y-ya aneh aja, gak kayak biasanya." Jujur, Jisung cukup bingung dengan sikap Felix, mangkanya kali ini ia akan berterus-terang. "Lo cuek banget dari tadi, apa lagi ke gue. Keliatan sensi gitu, kenapa sih? Gue ada salah ya sama Lo?"

'bukan Lo, Ra. Tapi gue, gue salah karna sekarang gue cemburu sama lo.'

"Kalo gue ada salah sama Lo, gue minta maaf deh. Tapi jangan diem gini Mulu lah! Kan gue jadi ngerasa-"

"Ck-Lo bisa diem gak sih, Afrasa?!"

Lagi-lagi Felix menyentak, kali ini suaranya ia sengaja tinggikan karna ia cukup merasa jengkel dengan ucapan Jisung.

Akibatnya kini membuat satu atensi siswa lainnya tertuju kearah Felix di tambah tatapan tajam dari gurunya yang tiba-tiba di layangkan kearahnya.

"Felix Arsena Archew, kamu berani teriak di jam mengajar ibu?"

Felix menunduk takut, ketika gurunya berucap begitu. "Enggak bu, maaf."

"Kalau sekali lagi ibu denger kamu brisik, silahkan kamu keluar dari kelas. Paham?"

"Paham Bu, maaf."

"Bagus, kalau begitu tolong perhatikan apa yang ibu terangkan di depan."

"Baik ibu."

Suasana kembali tenang seperti semua, siswa yang lain pun mulai kembali fokus kepada sang guru yang tengah menuliskan beberapa materi pelajaran.

Felix menghela nafas panjang, ia melirik kearah Jisung sebelum akhirnya berdecak malas.

Jisung yang sadar Felix kesal dengannya hanya bisa terdiam dengan raut wajah yang menunjukkan ekspresi sedih itu. Ia merasa bersalah pada Felix, sepertinya nanti ia harus minta maaf pada temannya itu.

••🐿️🐶••

Kini jam istirahat sudah tiba, semua murid sudah pasti berbondong-bondong keluar dari dalam kelas, menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

Begitupun dengan Jisung dan teman-temannya yang juga sudah bersiap hendak pergi kekantin.

"Ra, kantin yuk!" Ajar Haechan sambil merangkul pundak Jisung.

"Yuk lah! Gas in aja-Felix! Kantin yuk!"

"Duluan aja. Gue ada perlu."

Felix membalasnya dengan acuh, bahkan pemuda itu tak melirik sama sekali kearah Jisung. Membuat Jisung semakin merasa kalau Felix memang sedang marah dengannya.

"Lix-"

"Ck-apa lagi sih, Afra? Gue bilang duluan aja!"

"Lo kenapa sih? Lo marah sama gue karna yang tadi? Yaudah gue minta maaf, Lix. Maaf kalo tadi bikin Lo teriak sampe di omelin Bu dewi."

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang