°
°
°
°
°
°—Brak!
Seungmin membuka pintu rumahnya dengan cukup kasar, sampai-sampai menimbulkan suara hantaman cukup keras.
Raut wajah pemuda itu, nampak sekali tengah menahan kesal saat ini.
Sudah jelas, alasan mengapa sikapnya begini tentu saja karna sang ayah yang kini sudah mulai bermain ancaman dengannya.
Inilah yang paling Seungmin benci dari ayahnya—suka mengancam.
Apapun jika keinginan atau perintah sang ayah tak di turuti langsung oleh Seungmin, lelaki paruh baya itu akan mulai mengancam Seungmin dengan sesuatu hingga putra semata wayangnya mau menuruti apa perkataannya.
Tapi kini usia Seungmin sudah cukup dewasa, dimana ia sudah mengerti bagaimana cara mengatur dan menjalani hidupnya sendiri.
Ia Takan mau menuruti apa kata ayahnya jika itu tak menyangkut soal keinginannya.
Seungmin ingin bebas, ia tak ingin berada dalam kendali bayang-bayang ayahnya lagi.
Seungmin berhak menjalani kehidupan sesuai dengan kemauannya.
"Ardian? Syukurlah kamu udah—"
"Mana papah?"
Seungmin langsung memotong ucapan sang ibu, ketika ia melihat wanita itu menyambut kedatangannya dengan raut wajah khawatir.
"Gue tanya, mana si orang tua kolot itu, hah?!" Lagi, kini seruanya kian meninggi. Bahkan hingga membuat wanita yang berdiri di hadapannya sedikit tersentak.
"Dia, a-ada—"
"Bisa gak, kamu bicaranya lebih sopan lagi sama yang lebih tua?"
Suara bariton milik sosok lelaki paruh baya itu langsung mengalihkan antensi Seungmin juga dengan sang ibu.
Dengan langkah tegasnya, ia mulai berjalan menghampiri sang anak. Tak lupa juga sorot matanya begitu tajam menatap kearah Seungmin.
"Selama ini papah selalu ngajarin kamu sopan santun, apa semenjak hidup kamu bergaul sama preman-preman di sekolah kamu, sikap kamu jadi begini? Dia ibu kamu, hargai dia, Ardian!"
Mendengar itu, Seungmin hanya berdecih pelan. "Ibu? Ibu buat Ian cuman satu, dan itu cuman bunda. Bukan perempuan penggoda yang papah nikahin ini!—
—lagian, kapan papah ngajarin Ian soal sopan santun? Papah gak pernah ngajarin Ian apa-apa selain nuntut banyak hal dari Ian! Cuman bunda yang selalu ngajarin Ian tentang segala hal! Bukan papah!"
Seungmin berseru menyentak, ia balas tatapan tajam sang ayah dengan tanpa rasa takutnya sama sekali.
"Rupanya sikap kamu benar-benar udah kelewat batas, Ian.." ujarnya dengan nada suara yang terkesan rendah. "Kalau kamu bersikap begini terus, papah terpaksa bawa kamu pergi ke Jepang. Supaya kamu gak bergaul sama temen-temen preman kamu itu, terlebih lagi—
—kamu bisa menjauh dari pacar laki-laki kamu itu."
—deg!
"Papah apa-apaan sih, pah?!" Sentak Seungmin tak terima.
Begitupun dengan sosok wanita yang sedari tadi berdiri di samping Seungmin—menatap tak percaya kearah sang suami yang begitu terburu-buru dalam membuat keputusan sepihak ini.
"Mas! Apa-apaan keputusan kamu itu?! Sebelumnya kamu gak pernah bilang mau—"
"Diam. Kali ini, kamu gak perlu ikut campur." Tekan sang suami.
"Tapi mas—"
"Saya bilang diam." Lagi, ia kembali menekan sang istri untuk diam tak berbicara ataupun membantah ucapannya. "Saya gak mau denger bantahan apapun itu, dan keputusan kali ini sudah bulat." Finalnya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect || Seungsung
Fanfiction||Seungmin & Jisung ft. Minho|| "Diantara kita, cuman Lo yang sempurna. Lo terlalu sempurna buat gue yang punya banyak kecacatan." -Guardian Seungmin Antares. Cover by yougi:) [Warn] Bxb! Seungsung area Seungmin X Jisung dom! Seungmin bott! Jisung c...