√100=10

501 81 2
                                    

°
°
°
°
°
°
°
Jisung benar-benar merasa seperti memiliki seorang kekasih saat ini. Meskipun ada rasa tak ingin mengakuinya, tapi sikap yang di tunjukan Seungmin benar-benar membuat Jisung seperti kekasihnya sendiri.

Seperti saat ini misalnya. Jam sudah memasuki waktu istirahat, itu artinya semua murid mulai berbondong-bondong keluar dari dalam kelasnya menuju kantin.

Begitupun dengan Jisung berserta teman-temannya, mereka memutuskan untuk pergi kekantin guna mengisi perut. Sebenarnya tadi Jisung sempat ingin menolak dan ingin istirahat di kelas saja karna Firasat nya berkata buruk.

Hanya saja ketiga temannya itu terus saja memaksanya. Jadilah mau tak mau Jisung ikut dengan mereka ke kantin.

Namun agaknya, firasat buruk Jisung berkata benar. Begitu mereka berempat tiba di kantin, di salah satu Meja kosong, Seungmin terlihat melambai kearah Jisung, disana ia terlihat bersama dengan tiga temannya yang tidak Jisung kenal. Bahkan lelaki itupun memanggil namanya, membuat beberapa orang jadi menoleh kepadanya.

Tidak tau kah dengan Seungmin memanggil namanya itu akan membuat dirinya menjadi pusat perhatian lagi?

Rasanya Jisung benar-benar ingin kabur ke mars sekarang juga.

"Ra, Ardian tuh. Manggil Lo." Ucap Felix dengan nada terkesan menggodanya.

"Ck, diem Lo! Kan, udah gue bilang firasat gue gak enak. Eh bener kejadian, tau gitu gue diem aja di kelas." Gerutu Jisung.

"Gak boleh gitu Ra, itu kayaknya Ardian emang demen sama Lo." Sahut Haechan.

"Gak mungkin anjir, gue yakin dia cuman main-main sama gue. Di pikir gue bakalan baper gitu? Dih, sorry ya."

"Jangan gitu Ra, ntar kemakan omongan sendiri baru tau rasa Lo."

Jisung tak mengindahkan ucapan teman-temannya, dan memilih untuk melengos pergi begitu saja.

"Afra!"

Lagi, Jisung kembali di buat jengkel dengan panggilan Seungmin. Tidak bisa lah lelaki itu berhenti mengganggunya?!

"Apa?!"

"Gue udah boking tempat buat Lo duduk, yakin gak mau duduk sama gue?" Tawar Seungmin.

"Gak! Makasih! Gue bareng temen-temen gue aja!" Tolak Jisung dengan ketus.

"Gapapa, ajak temen-temen Lo buat gabung juga. Gue sengaja boking banyak tempat buat Lo sama temen-temen Lo." Ucap Seungmin lagi, namun agaknya Jisung masih tak terlalu menggubrisnya. "Oh atau Lo cuman pengen kita berdua aja ya? Biar bisa mojok sambil—"

"BAJINGAN! GUE LEMPAR MULUT LO PAKE SEPATU YA?!"

Jisung sudah mengambil ancang-ancang untuk melepas sepatunya dan melemparnya pada Seungmin. Demi apapun, Seungmin dan mulut kurang ajarnya benar-benar sangat memancing emosi Jisung.

"Ya mangkanya Lo kesini lah, ajak temen-temen Lo juga. Gue udah sediain tempat buat Lo padahal."

Jisung kembali menghela nafasnya panjang, akhirnya mau tak mau ia pun menghampiri Seungmin dan duduk bersamanya satu meja.

Melihat Jisung yang kemudian menghampiri Seungmin, membuat ketiga temannya yang lain pun mengikuti Jisung untuk mendatangi meja Seungmin beserta teman-temannya.

Seungmin tersenyum lebar melihat pada akhirnya seorang Jisung mengalah dengan egonya dan menghampiri dirinya.

"Duduk sampingan sini sama gue."

"Dih, ogah!"

"Gak boleh gitu sama calon pacar, gimana kita mau Deket kalo Lo nya begini, hm?"

Seungmin berbicara dengan nada suara yang terdengar lembut namun dalam. Itu cukup berbahaya untuk kondisi jantung Jisung yang lagi-lagi berdetak tidak karuan.

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang