√144=12-1=11

469 77 3
                                    

°
°
°
°
°
°
"Afra! Ra!"

Jisung berjalan dengan acuhnya, tanpa perduli dengan Minho yang terus saja menyerukan namanya.

"Afra! Tunggu bentar!"

Minho langsung meraih lengan Jisung, membuat lelaki manis itu menghentikan langkahnya.

"Apa lagi? Gue mau balik ke kelas."

"Lo marah?"

"Menurut Lo?"

Minho sedikit menunduk saat tau Jika Jisung memang sedang marah padanya.

"Coba deh, Lo pikir kak? Gimana gue gak marah kalo kelakuan Lo kayak tadi di kantin? Konyol tau gak, Lo sama Ardian hampir aja adu jotos cuman gara-gara masalah kecil."

"Dia yang mancing emosi gue duluan, Ra."

"Mau dia, mau elo, intinya sama aja. Gak bisa apa Lo berdua gak ribut gitu? Lagian Lo kenapa sih tadi? Kan gue udah bilang, gue gak ada apa-apa sama Ardian, Lo kenapa kesannya kayak cemburu gitu sih sama dia?!"

"Bukan gitu Ra.." Minho terdiam, mencoba mengatur nafasnya sejenak. Agak sulit baginya untuk mengakui sesuatu pada Jisung. "Gue cuman gak mau Lo terlalu Deket sama dia, gue takut Lo cuman jadi bahan mainannya nanti."

Jisung berdecak malas, siapa juga yang ingin dekat dengan Seungmin. Bahkan sejak awal saja Sebenarnya Jisung tak ingin berdekatan dengan lelaki begajulan seperti Seungmin. Ia tau, mungkin saja dirinya benar hanya di jadikan mainan oleh Seungmin.

Dan Jisung sudah antisipasi soal itu, maka dari itu Jisung ingin menjauhi Seungmin.

"Lo pikir gue bego? Gue juga tau kalo semisalnya Ardian begitu karna emang dia sebenernya ada niat gak baik. Jadi Lo gak perlu khawatir gue Deket sama dia, kak." Jelas Jisung.

"Buat sekarang Lo ngomong gitu, Ra. Tapi gimana buat kedepannya? Perasaan orang gak ada yang tau, gimana kalo perasaan Lo yang sekarang berubah?"

Omongan Minho benar-benar membuat Jisung kembali berpikir ulang. Benar juga, ada kemungkinan jika Seungmin terus-terusan mendekatinya, bagaimana Jika Jisung menaruh hati pada lelaki itu?

Bagaimana jika perasaan Jisung pada Seungmin berubah? Akan kah Jisung menyangkal semuanya?

"Itu gak mungkin, lagian gue yakin pasti, abis ini Adrian gak bakalan lagi deketin gue."

Jisung berucap dengan nada yakinnya, namun tidak dengan hatinya. Hatinya ragu, namun pikirannya mencoba untuk tetap meyakinkan.

Tanpa sadar, Jisung sudah masuk dalam lingkaran permainan yang sudah di ciptakan oleh Seungmin.

••🐿️🐶••

Hari mulai berganti sore, di jam seperti ini di pastikan seluruh murid sudah pulang kerumah mereka masing-masing setelah menjalani kegiatan sekolah yang cukup melelahkan sepanjang hari.

Namun tidak untuk Seungmin, lelaki itu baru saja selesai menikmati waktunya seorang diri di Rooftop sekolah. Merokok sembari menikmati udara sore hari.

Biasanya Seungmin melakukan hal itu Jika pikirannya sedang lelah atau kacau. Tapi untuk pertama kalinya, Seungmin melakukan hal ini ketika dirinya sedang tidak lelah ataupun pikirannya yang sedang tidak kacau.

Hanya saja, Seungmin sedang mencari jawaban untuk dirinya kali ini. Jawaban atas beberapa pertanyaan aneh—menurutnya—saat terlintas di dalam kepalanya.

Pertanyaan-pertanyaan itu bukan lain dan tak bukan adalah mengenai tentang dirinya yang selalu merasakan perasaan berbeda ketika bersama Jisung.

Entahlah, Seungmin bingung rasanya. Dan semakin memikirkan soal itu, semakin juga ia tak menemukan jawabannya. Sebenarnya dia kenapa?

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang