14×4:2=28

390 58 12
                                    

°
°
°
°
°
°

Jisung tak salah lihat kan?

Itu benar Seungmin dengan wanita lain?

Binar mata Jisung seketika meredup, terganti dengan binar kekecewaan juga linangan air mata.

Apa-apaan semua ini? Jadi ini yang dimaksud 'urusan' oleh Seungmin. Diam-diam bertemu dengan wanita lain dan meninggalkan dirinya begitu saja?

Wah, hebat sekali. Dalam sekejap Seungmin membuangnya seperti ini? Jadi benar ya, Seungmin hanya mempermainkannya saja? Bodoh sekali dirinya ini.

Jisung mengepalkan tangannya kuat hingga buku jarinya memutih. Hatinya berdenyut sakit kali ini.

Siapa yang tidak akan sakit hati ketika melihat sang pujaan hati memilih untuk berkhianat diri?

Padahal hubungan mereka baru saja di mulai, tapi kenapa berakhir seperti ini?

Seungmin yang baru menyadari kehadiran Jisung, langsung membolakan matanya terkejut. Sial, apa Jisung melihat semuanya?

Tanpa ba-bi-bu lagi Seungmin langsung melepas rengkuhan wanita itu meskipun terlihat bila sang wanita terus memberontak.

Buru-buru Seungmin mengejar Jisung yang saat ini tengah melenggang pergi. Sudah jelas kalau pemuda manis itu sedang kecewa dengannya.

Tidak, Seungmin tidak akan membiarkan kesalah pahaman ini terjadi antara dirinya juga Jisung.

"Afra! Afra—tunggu Ra!" Seungmin berseru, mencoba untuk memanggil nama Jisung.

Namun sepertinya Jisung sama sekali menghiraukannya saat ini.

"Afra—Afra, tunggu Ra! Dengerin gue dulu!"

"Lepasin gue!"

Jisung menyentak kasar tangan Seungmin yang kini sedang mencekal kuat tangannya.

"Dengerin gue Ra, ini—ada kesalah pahaman disini, Ra. Apa yang Lo liat tadi itu—"

"Udah, Ian. Lo gak perlu capek-capek jelasin alesan apapun itu buat bohongin gue lagi. Gue udah tau semuanya.."

"Maksud Lo apa, Ra? Gue gak lagi bohongin Lo, sumpah!"

Jisung tersenyum miris, tidak sedang membohongi dirinya katanya? Omong kosong sekali.

"Lo yang deketin gue cuman karna pengen manfaatin gue doang, apa itu namanya gak bohongin gue, Ian?"

Seungmin masih tak paham dengan arah perbincangan Jisung kali ini.

"Jujur ian, sebenci itu Lo sama kakak gue? Sampe lo deketin gue trus manfaatin gue buat jatohin kakak gue? Gue bener-bener gak nyangka sama Lo, sekekanakan itu ya pikiran Lo sampe ngelakuin hal kayak gini, Ian?"

Seungmin membelalak terkejut. Bagaimana bisa Jisung mengetahui hal itu? Buru-buru ia menggeleng kecang bermaksud menyangkal tuduhan itu. tidak, bukan begitu maksud dirinya.

"Enggak ra, Lo salah paham! Maksud gue bukan begitu, gue cuman—"

"Apa? Lo cuman mau apa, hah?"

Seungmin tak bisa mengelak kali ini. Karna memang sejak awal niatnya begitu, ia hanya ingin memanfaatkan Jisung saja, namun justru permainan takdir membuat dirinya jatuh cinta dengan Jisung.

Seungmin dilema, harus kah ia mengakuinya sekarang?

"Lo sendiri gak bisa jawab kan? Artinya itu semua udah jelas, Ian. Lo udah bohongin gue selama ini—" ada Jeda sedikit saat Jisung berbicara. "Ditambah, Lo pelukan sama cewek tadi. Siapa cewek itu? Simpenan lo kan? Lo ninggalin gue buat ketemu sama cewek itu kan?"

Perfect || Seungsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang