°
°
°
°
°
°
°Seungmin saat ini tengah duduk terdiam di dalam ruang bimbingan konseling nya. Sesekali ia akan mendengus kesal sembari berdecak, karna sungguh—Seungmin merasa amat jenuh saat ini.
Beberapa saat lalu, gurunya menghubungi kedua orang tuanya karna kasus yang ia lakukan tadi. Ia sungguh ancaman dari gurunya beberapa Minggu yang lalu benar-benar serius.
Tau akan seperti ini, harusnya Seungmin menyeret si bajingan itu ke area belakang sekolah, supaya tak ada satupun orang yang melihat. Jadi ia bisa menghabisi lelaki bajingan itu yang sudah berani-beraninya menyebar gosip buruk soal Jisung.
Agak disayangkan sejujurnya.
"Orang tua kamu.....kayaknya datengnya bakalan telat ya?"
Seungmin menaikan satu alisnya ketika Sang guru tiba-tiba saja berbicara mengenai kehadiran orang tuanya yang sedikit terlambat.
Sekilas, Seungmin tersenyum miring. Ia sudah menduga hal ini.
"Bapak gak usah ngarepin kehadiran orang tua saya, pak." Sahut Seungmin acuh.
"Apa maksud kamu ngomong gitu, Ian?"
Seungmin menghela nafas sejenak, sebelum setelahnya ia sedikit mencondongkan tubuhnya kearah sang guru. "Pak, Orang tua saya bukannya telat, tapi emang sengaja gak mau dateng aja.." tutur Seungmin.
Baru saja sang guru akan membalas ucapan dari Seungmin, suara ketukan pintu sudah lebih dulu menyahuti.
"Masuk!"
—ceklek!
"Maaf atas keterlambatan saya pak.."
Seungmin lagi-lagi mendengus, ketika melihat siapa orang yang baru saja datang tadi.
"Ibu ini....ibunya Ardian?"
Sosok itu mengangguk sembari tersenyum kecil. "Iya pak, saya ibunya Ardian—"
"Ck—ngaku-ngaku."
Seungmin berucap sarkas, pemuda itu tiba-tiba saja bangkit dari kursinya dan melenggang pergi begitu saja dari dalam ruang konseling tersebut.
Bahkan Seungmin sampai menghiraukan panggilan dari Sang guru yang menyuruhnya untuk kembali.
Seungmin tetaplah Seungmin, si lelaki yang keras kepala.
"Eum—pak, udah gapapa. Biar Ian di luar aja, lagian saya paham kok sama sifat anak saya itu. Jadi....masalah anak saya, bapak bisa langsung bahas aja sama saya."
Sang guru nampak menghela nafas panjang, sepertinya mau tak mau memang dirinya harus membahas soal kasus Seungmin hanya bersama ibunya saja.
••🐿️🐶••
Jisung sedikit berlarian menyusuri lorong sekolahnya, padahal bel masuk tinggal beberapa menit lagi, tapi lelaki manis itu seolah tak perduli dan lebih memilih untuk pergi dari dalam kelasnya.
Ini semua karna Haechan baru saja memberitahu nya, kalau kekasihnya—Seungmin—lagi-lagi kembali terlibat perkelahian dengan seseorang.
Jisung khawatir tentu saja, khawatir bila Seungmin bisa saja terkena masalah besar setelah ini. Atau bahkan sudah.
Padahal Jisung sudah mewanti-wanti kekasihnya itu untuk selalu bisa mengontrol emosinya, tapi Seungmin sepertinya tak menghiraukan ucapannya.
Jujur Jisung merasa sedikit kecewa, tapi bisa saja Seungmin melakukan itu karna ada alasan kan?
Akan lebih baik jika nanti Jisung mendengarkan penjelasan Seungmin lebih dulu sebelum memarahi habis-habisan kekasihnya itu.
Kini Jisung sudah membawa langkahnya menuju ruangan konseling, Haechan bilang setelah terlibat perkelahian di kantin, Seungmin langsung dibawa menuju ruang konseling oleh guru mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect || Seungsung
Fiksi Penggemar||Seungmin & Jisung ft. Minho|| "Diantara kita, cuman Lo yang sempurna. Lo terlalu sempurna buat gue yang punya banyak kecacatan." -Guardian Seungmin Antares. Cover by yougi:) [Warn] Bxb! Seungsung area Seungmin X Jisung dom! Seungmin bott! Jisung c...