9. Memories & Plan

11.3K 431 4
                                        


Waktu sudah menjelang sore. Elli sudah menyelesaikan seluruh pekerjaannya, tadinya ia berniat ingin langsung pulang ke apartementnya mengingat besok adalah hari minggu, tapi setelah kejadian naas yang ia alami, Elli memutuskan untuk pergi ke rumah pamannya.

Sudah cukup lama ia tidak berkunjung ke rumah pamannya, terakhir mereka bertemu secara fisik ketika Elli lulus menjadi sarjana.

Elli menaiki taxi dengan tujuan ke stasiun. Dari Manhattan menuju Woodstock memakan waktu kurang lebih 2 jam menggunakan kereta.

Elli mengambil gerbong bisnis, karena untuk sementara ini ia tidak ingin dirinya dikelilingi banyak orang, ia ingin tempat yang sedikit tertutup dan sedikit penumpang.

Selama perjalanan 2 jam di kereta, Elli menghabiskan waktunya hanya untuk menatap jendela kereta melihat pemandangan di sepanjang perjalanan sambil meminum secangkir kopi hangat di hari yang mulai dingin dan gelap.

Setelah sampai Elli tidak lagi memerlukan taxi untuk mencapai ke rumah pamannya yang tidak jauh dari stasiun.

Jalan tidak terlalu sepi, ada beberapa warga yang sedang melakukan berbagai macam hal, seperti meminum secangkir teh hangat atau berkebun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jalan tidak terlalu sepi, ada beberapa warga yang sedang melakukan berbagai macam hal, seperti meminum secangkir teh hangat atau berkebun.

Warga disini sangat ramah, terbukti ia yang selalu disapa dan ditanya 'are you new here lady?' dengan senyum yang tulus.

Uh. Elli sangat suka suasana disini.

Ia melihat sebuah rumah putih sederhana dengan pagar coklat terbuat dari kayu.

Elli mengetuk pintu untuk memberi sinyal ada tamu yang sedang berkunjung.

Beberapa detik kemudian pintu terbuka, memunculkan sosok pria paruh baya memakai kacamata dan kaos putih polos sederhana serta celana jeans ala farmer.

"UNCLE—I MISS YOU" Elli memeluk pamannya dengan erat.

"Oh dear, paman juga sangat merindukanmu—" Dikecup jidatnya "Sudah lama kau tidak berkunjung sayang"

Elli hanya mendongkak tersenyum manis.

"Sekarang masuklah, bibimu sudah membuatkanmu ayam panggang andalannya"

Tanpa pikir panjang Elli bergegas masuk kerumah dan menuju ke dapur.

"BIBI!" Jerit Elli.

"Oh tuhan, Elli sweetheart apa kabarmu"

"Baik tentu saja"

"Apa New York membuatmu sibuk sayang?"

"Pastinya" Elli terkekeh.

"Oh duduklah sayang, mari kita makan terlebih dahulu, kau pasti lelah dalam perjalanan"

"Aye"

Elli melihat bibinya membawa satu potong ayam yang cukup besar.

Ours (Knight #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang