"Hanya ini data yang berhasil aku kumpulkan, mafia sialan itu benar-benar memiliki jaringan yang cukup luas, aku tidak menyangkanya" Ujar John.Eden, John, Javier, serta Eldian berkumpul di kantor pribadi milik Knight. Mereka semua sudah memiliki janji untuk berkumpul di mansion sebelumnya, membahas perihal Bion Etern.
"Apa menurutmu ini lebih dari cukup?" Tanya Javier.
"Tidak lebih dari cukup, tapi ini cukup dan kita bisa gunakan semua ini untuk di pengadilan" Jelas Eden.
"Kita akan menggunakan hukum?" Kesal Eldian.
"Dan tidak membunuhnya?" Tambah Javier.
"Itu lebih baik, dan sudah pasti tidak illegal" Balas Eden.
"Kau berperilaku seperti seseorang yang selalu melakukan hal legal" Ketus Javier.
"Kurasa kita tidak perlu untuk berdebat hal yang tidak penting, aku harus bertemu istriku secepatnya, dia sedang hamil" John berdecak kesal.
"Istrimu baru hamil setelah 1 tahum pernikahan?" Tanya Javier.
"Dia sempat ingin menunda memiliki anak, namun tetap saja dengan caraku akhirnya ia ingin memiliki anak" John menyalakan pematik api untuk rokoknya.
"Dan kau kini merokok di dalam ruangan?" Ucap Eldian.
John menunjuk ke atap. "Itu smoke cleanser"
"Apa teman agentmu tidak ada yang bisa membantu?" Ucap Eden.
"Kurasa agent tersebut sudah mulai bobrok dan jatuh. Dulu banyak agent yang ditugaskan untuk menguak kejahatan yang Bion lakukan, namun mereka semua gagal dan dibunuh"
"Sisa-sisa informasi yang John berikan kurasa sudah sangt cukup untuk membawa Bion ke penjara terburuk" Tambah Eldian.
"Lalu akan kita mulai darimana?" Ucap Eden dengan serius.
***
"Eungh" Mata Elli mengerjap berat, ia rentangkan tangannya sambil menguap.
Tidur barusan sangat nyenyak sekali, ia tidak tau apa yang terjadi. Percintaan panas memang membuat tidur lebih nyenyak karena kelelahan.
Elli meraba-raba tangannya di nakas, mencari sebuah ponsel disana. "Hmmh, where is it?" Ucapnya dengan suara serak.
"Holy shit, jam 3 sore"
Lalu suara pintu terbuka, Eden dan Javier muncul berbarengan menghampiri ke ranjang yang ia tiduri.
"Good evening sunshine" Ucap Eden dengan senyum hangatnya.
"Tidurmu nyenyak sekali" Javier mengecup lembut bibir ranum itu.
Bergantian dengan Eden.
Eden mengelus jenjang tangan Elli dengan lembut. "Aku ingin mengajakmu keluar"
Elli berkerut bingung. "Kemana?"
"Somewhere, and it would be a nice place and beautiful moment would be created" Ucap Eden dengan suara beratnya yang bergetar.
"Created....hmm" Elli berperilaku seperti sedang menginvestigasi sesuatu dengan dua jari di dagunya.
Eden dan Javier terkekeh gemas, kemudian mereka merebahkan tubuh mungil Elli lalu mencium wajahnya dengan rakus. Lalu mereka kembali mengulangi percintaannya.
***
"Apa aku terlihat cantik dan seksi?"
"Tentu saja nyonya Knight, kau terlihat sangat anggun. Pantas saja tuan Javier dan Eden tergila-gila pada anda" Ucap pelayan tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ours (Knight #1)
RomansaWARNING!! This is an explicit story. Eden Marvius Knight & Javier Marvius Knight Lalu Eden segera mencengkram rahang Elli dengan kuat hingga bibirnya mengerucut, lalu meludahi wajahnya. "Ini adalah perilaku pantas untuk perselingkuhan seorang gadis...