20. Out of Control

12.4K 385 3
                                    

"Kau terlihat kacau tuan"

Dirasakannya kedua tangan besar pria itu di pipinya. Mengelusnya dengan sangat lembut dan hati-hati layaknya dia sedang menyentuh objek paling cantik dan langka di dunia.

"Apakah kau sungguh wanita bernama Elli?" Mata pria itu berbinar sambil meneteskan air matanya.

"Kau sungguh kembali?" Tangkupan di pipi Elli semakin terasa kencang.

Tangan Elli terangkat untuk mengelus rambut pria itu yang sedikit terlihat kacau.

"Ya Eden. Aku Elli Angelina Iver. Asisten yang dulu mengurus segala tetek bengek kalian" Elli berkata dengan nada mengejek meski wajahnya yang sudah sembab akibat menangis.

Pria dihadapannya terkekeh pelan.

"Aku sangat merindukanmu"

"Aku tau"

"Kau tau?"

"Javier yang mengatakannya"

Eden menggelengkan kepalanya pelan.

"Where have you been Elli?" Perkataan yang keluar dari mulut pria itu terasa pilu.

Elli menunduk tidak kuat melihat tatapan penuh cinta dan kasih sayang yang di pancarkan oleh Eden.

"A-aku juga merindukanmu"

"Itu tidak menjawab pertanyaanku-" Eden mendaratkan kecupan di bibirnya. "Tapi perkataan yang kau lontarkan jauh lebih baik"

Elli tersenyum lebar.

"Apa sudah selesai acara temu kangen kalian?" Olokan yang dilontarkan oleh Javier membuat Eden ingin memecahkan kepalanya.

"Diam kau!" Kesal Eden.

Javier tertawa renyah. "Sayang, mari aku antar kau ke kamar"

Dahi Elli mengkerut. "Untuk apa Jav-maksudku tuan"

Tangan pria itu terulur untuk menarik lengan Elli.

"Apa yang kau lakukan hah!" Eden menyingkirkan tangan Javier dari tangan Elli.

"Diamlah Eden. Aku ingin dia istirahat. Ellipasti sudah sangat lelah setelah bercinta denganku semala-"

Bugh!

"Ya tuhan!" Elli memekik terkejut karena Eden yang tiba-tiba menonjok Javier hingga pria itu tersungkur.

"Agh, sialan kau" Pukulan yang dilayangkan Eden lumayan kuat hingga sudut mulutnya sedikit berdarah.

"Javier astaga, apa kau tidak baik-baik?"

"Pertanyaan macam apa itu!" Javier mengerut kesal.

Elli dan Eden hanya tertawa ria mendengar hal itu.

"Sudah ayo kuantar ke kamarmu" Eden memeluk pinggang Elli dan menuntunnya berjalan.

"Tidak biar aku saja" Javier merebut tubuh Elli secara paksa.

"Tidak biar aku! Kau pergi sana!" Eden menggeram.

"Kalian diamlah!" Elli sedikit berteriak kencang.

"Maaf" Sahut mereka bersamaan.

Kemudian Elli menyingkirkan kedua tangan pria yang sedang memeluk pinggangnya. Dihempaskan tangan kekar tersebut secara kasar. Lalu Elli melenggang pergi meninggalkan yang hanya memperhatikan tubuh kecilnya pergi melenggang jauh.

"Ini semua salahmu"

"Kau yang memulai bajingan!"

"Apa kau ingin bertarung sekarang?!" Eden melayangkan tatapannya yang tajam dan dingin.

Ours (Knight #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang