41. Home

5.3K 203 1
                                    


Setelah bermalam sehari di sebuah kastil. Mereka bertiga memutuskan untuk kembali ke mansion mereka di New York. Tadinya Eden menawarkan Elli sebuah mansion baru, sedikit jauh dari hiruk piruk perkotaan, dan suasanannya juga cukup tenang. Namun Elli memilih untuk tinggal di mansion yang lama terlebih dahulu, mengingat mereka sedang ada masalah dengan Bion Etern.

Sepanjang perjalanan, Elli menghabiskan waktunya dengan tidur. Tidak salah memang, mengingat bahwa semalam tubuhnya diserang habis-habisan oleh kedua suaminya hingga jam 3 pagi. Bahkan mereka berhenti di jam 3 pagi karena ingin membiarkan istrinya memiliki istirahat yang cukup, meski tidak.

Tidak banyak yang tau bahwa Elli adalah orang yang cenderung mudah homesick. Beberapa jam keluar rumah terkadang membuatnya merindukan rumahnya terutama bagian kasur.

"Hmmphm" Elli mengerang tertahan.

Ada sesuatu yang mengganggu tidurnya. Sesuatu yang kenyal dan basah. Elli membuka matanya secara perlahan-lahan. Saat matanya mulai terbuka, pandangannya jelas kabur namun ia dapat melihat bahwa seorang pria bertubuh besar sedang mencumbunya habis-habisan.

"Hmmph" Erang Elli sambil memukul-mukul bahu pria itu.

Javier melepaskan ciumannya. "Akhirnya kau bangun..."

"Kau benar-benar tidur seperti orang mati" Ucap Eden.

Elli berdecak kesal sambil merapikan bajunya yang kusut. "Hey....siapa yang membuatku terjaga hingga jam 3 pagi huh?"

"Bukan kami"

"Ya, dan sekarang orang yang bertanggung jawab akan hal ini tidak mau mengakui kesalahannya"

"Apakah itu sebuah kesalahan?" Balas Eden.

Elli tidak peduli. "Hei kita sudah sampai? sejak kapan?"

"16 menit yang lalu" Jawab Javier.

"Shit..."

"Tidak apa, kita menggunakan waktu 16 menit itu untuk hal yang menyenangkan, jadi setidaknya kita tidak kebosanan menunggu seorang ratu tidur ini bangun.." Ucap Eden.

"Wait what?" Elli terkesiap.

"Apa?" Balas Eden.

"Ini pertama kalinya aku mendengar seorang Eden Knight, banyak bicara hal yang tidak penting"

Eden bersikap tidak peduli dan keluar dari mobil. Ia ingin segera masuk ke dalam rumah dan menemui anak-anaknya, ia sudah berjanji untuk mengajarkan Jayden dan Edelina menggunakan pistol. Tentu saja bukan pistol asli, bagaimana anak umur 3 tahun bisa menahan dorongan pegas yang ada pada pistol asli? meski terlihat mudah seperti di film-film, nyatanya hal itu cukup sulit dilakukan apabila tidak memiliki pengalaman.

"Ck pria itu..." Kesal Elli.

"Biarkan dia, bukankah sebaiknya kita menghabiskan waktu bersama, istriku" Tangan Javier mulai meraba nakal.

Dengan kesal Elli membanting tangan kekar pria itu lalu melenggang pergi menyusul Eden.

"Mommy!!!!!" Teriak Edelina.

"Hey anak cantik mommy!!" Elli memeluk gadis kecil itu dengan erat dan ia kecup dahinya. "Apa kau merindukan mommy hm?"

"Tidak, baru beberapa jam tidak bersama mommy" Ucap Edelina.

Disitu terdapat Eden yang sedang menggendong Jayde yang memegang sebuah pistol air bermerek nerf ditangannya, dan membuat sebuah suara tembakan.

"Menyedihkan" Ucap Eden datar.

Elli mengangkat wajahnya untuk menatap pria itu. "Diam" Ucapnya penuh tekanan.

"Lina ayo, kita ke halaman belakang"

Ours (Knight #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang