"Eden....Javier....""Ya sayang" Jawab Eden dengan mata terpejam.
"Kau baik-baik saja? ada apa?" Tanya Javier khawatir.
Elli tersenyum, dirinya kini telentang dengan wajah menghadap ke langit-langit kamar. Dirinya terasa remuk setelah percintaan barusan. Tubuh lebam dengan menyisakan bekas-bekas percintaannya.
"Sejujurnya aku ingin mengatakan ini sejak lama, namun tentu saja pada saat itu aku sangat takut" Ujar Elli.
"Kau ingin memberitahu sesuatu yang kau simpan sendiri?" Ucap Javier bercanda.
Elli terkekeh. "Tidak sendiri, Eldian dan istrinya tau sejak 4 tahun yang lalu"
"Sekarang hampir 5 tahun"
"Kalian memiliki anak" Ucap Elli dengan sangat gugup hingga tak sadar ia mengatakannya dengan cepat.
"Oh begitu" Ucap Javier. Hanya itu respon yang bisa ia berikan, rasa kantuk dan lelah masih menjalar pada kedua tubuh pria tersebut.
"Ohh...WHAT THE FUCK!" Teriak Javier. Hingga mengganggu Eden yang masih setengah tidur.
"Sialan Jav, ada apa denganmu" Ucap Eden sambil mengusap wajahnya.
"Elli. Katakan. Kau tidak berbohong!" Ucap Javier penuh dengan penekanan.
Elli menggeleng pelan.
Tanpa sadar, Javier menitikan air matanya.
"Javier, what's wrong!" Eden bangun setengah badan setelah melihat adiknya menitikan air matanya.
Javier tidak merespon apapun, dia hanya menundukkan kepalanya dan menatap kosong ke bawah.
"Javier, apa kau..." Elli menyentuh tangan Javier dan mengelusnya, kini ia merasakan air mata jatuh ke tangannya.
"Sejak kapan?" Lirih Javier.
"Hey, sungguh apa yang terjadi?!" Geram Eden.
"Saat aku melarikan diri dari kalian....setelah 2 bulan atau lebih aku lupa, aku mendapatkan diriku hamil"
"Kau....hamil...?" Kini Eden terkesiap.
"Tidak"
Elli tersentak kaget saat tiba-tiba Javier memeluknya, sangat erat.
"Bisakah...aku melihat..mereka?" Ucap Javier terisak-isak.
Elli pun ikut terharu dan menangis bersama Javier. Elli menganggukan kepalanya mengiyakan. "Yes, they would love to see their fathers"
Semakin erat pelukan yang Elli dapatkan hingga membuatnya kesulitan bernapas.
"Javier....aku....sulit..bernapas" Sembari menepuk-nepuk bahu pria tersebut.
Javier mereganggkan pelukannya, dirinya menaruh dagunya di pundak kanan wanita itu, melanjutkan tangisannya.
"Aku tidak tau kau sangat cengeng Javier" Ucap Elli sambil terkikik geli.
"Elli.." Suara Eden yang rendah mengalihkan fokusnya. "I'm so lost right now, can you enlighten me?"
"Kau mendengarku tadi Eden" Elli menggenggam tangan Eden dengan lembut.
"4 tahun lalu—"
"Lima" Sanggah Javier.
Elli dan Eden tertawa pelan.
"Aku hamil saat dua bulan setelah melarikan diri dari kalian. Lalu aku memutuskan untuk menerima keadaan tersebut dengan Eldian dan istrinya yang terus meyakinkanku agar terus berusaha dan kuat, dan mereka merawatku saat masa-masa kehamilan dengan sangat baik. Dan aku berhasil melakukan persalinan dengan normal, aku melahirkan bayi kembar sepasang. Nama mereka Jayden dan Edelina, kalian tau? aku memakai nama itu karena terinspirasi dengan kalian" Elli menjelaskan dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ours (Knight #1)
RomanceWARNING!! This is an explicit story. Eden Marvius Knight & Javier Marvius Knight Lalu Eden segera mencengkram rahang Elli dengan kuat hingga bibirnya mengerucut, lalu meludahi wajahnya. "Ini adalah perilaku pantas untuk perselingkuhan seorang gadis...