Setelah berhasil menyemprotkan cairan sperma mereka di dalam tubuh istrinya, kedua pria tersebut merasa lebih energik dari sebelumnya. Setidaknya hari pertama honeymoon mereka berjalan cukup lancar. Mereka melakukan aktivitasnya seperti biasa, memantau perusahaan dari laptop, merawat istri mereka, lalu kembali meniduri istrinya di siang hari hingga sore."Eden...Jav....sungguh...tenaga...kalian benar....benar gila" Ucap Elli tersenggal-senggal akibat hentakan dari dua penetrasi yang terjadi di lubang vagina dan anusnya.
"AAHHH!!!" Jerit desah Elli.
"Bertahanlah Elli, i'm close" Erang Eden menambah temponya.
"Arrghh!! shit!!! i'm coming" Javier mengerang rendah.
Tubuh Elli semakin tersentak-sentak dari berlawanan arah. Hujaman brutal kedua suaminya selalu membuatnya hilang akal, kenikmatan ini benar-benar ia dapatkan. Sampai akhirnya mereka bertiga mengeluarkan cairannya bersamaan hingga sprei kasur terkena noda dari cairan mereka bertiga.
"Yatuhan....ohh..." Napas Elli tersenggal-senggal.
"Herrghh...fuck!!" Eden mengerang.
Kini Eden dan Javier saling memeluk erat istri mereka. Akibat dari pelepasan yang begitu nikmat namun terasa liar membuat mereka seperti terbang hingga langit ke tujuh. Saat ini tidak satupun dari mereka yang mencabut batangnya dari liang milik Elli. Mereka ingin menikmati sisa-sisa pelepasan ini dengan lama.
"Eunghh...lepaskan.." Lenguh Elli lemas.
Elli memejamkan matanya sambil menarik napas kuat-kuat. Setelah dirinya tidur selama 4 jam, ia masih merasa kurang istirahat. Tenaganya belum sepenuhnya pulih, namun dengan segala kebajingan yang ada dalam diri kedua suaminya. Mereka tetap menyerangnya tanpa ampun.
"Biarkan seperti ini dulu sayang..." Desis Eden di wajah Elli.
Javier mengecup lehernya. "Kami ingin menikmati sisa-sisa kenikmatan ini..."
"Tolong lepaskan...aku tidak nyaman..." Elli berusaha mengeyahkan kedua pria bertubuh besar itu, meski ia tau itu adalah hal yang sia-sia.
"Tidak!" Sahut mereka bersamaan, dan malah mengeratkan pelukannya.
"Kalian tau? saat ini kalian terlihat seperti kakak beradik yang gay sekaligus incest...bukankah begitu?" Ucap Elli dengan seringai di wajahnya.
Dengan geragas, mereka segera mencabut batangnya dan melepaskan pelukannya. Sejenak Elli bernapas lega namun ia juga merasa geli melihat aksi lucu dari suaminya yang terkesan jijik satu sama lain akibat dari perkataannya.
"Aku akan pergi bekerja sebentar" Ujar Eden datar sambil mengancingkan kemejanya.
Javier pun juga begitu, mereka kini sudah berpakaian sebagaimana mereka biasanya di hari kerja.
Mereka memang bilang sendiri bahwa dalam seminggu ini akan menjalankan honeymoon sebagaimana mestinya. Belum satu hari sampi di bora-bora keduanya masih saja sibuk mengurusi pekerjaan, dan terkadang itu membuat Elli jengkel. Pasalnya mereka belum sempat berkeliling dan hanya melakukan percintaan di pondok mereka.
"Pergilah...hush hush hush" Usir Elli kesal sembaru mengayunkan telapak tangannya.
Saat kedua suaminya benar-benar pergi dari hadapannya, Elli bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket akibat keringat. Dan juga Eden bilang kalau mereka akan ada acara spesial malam ini.
Setelah selesai berkutat di kamar mandi, Elli mengambil sebuah bathrobe di koper yang belum sempat ia rapikan. Ia tidak ingin tidur saat ini, hanya ingin bersantai sambil menikmati udara laut samudra.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ours (Knight #1)
RomanceWARNING!! This is an explicit story. Eden Marvius Knight & Javier Marvius Knight Lalu Eden segera mencengkram rahang Elli dengan kuat hingga bibirnya mengerucut, lalu meludahi wajahnya. "Ini adalah perilaku pantas untuk perselingkuhan seorang gadis...