4 Years LaterWhitehorse adalah ibu kota wilayah Yukon di Kanada barat laut. Di selatan adalah tebing basal Miles Canyon. Sebuah buritan yang dipugar yang pernah melintasi Sungai Yukon. Di utara, mata air mineral Takhini Hot Pools menawarkan pemandangan cahaya utara di musim dingin.
Warga sekitaran menggunakan jaket guna untuk menghangatkan tubuh di tengah udara dingin yang menghembus. Tak pula para pria paruh baya yang merokok dijalan, serta para orang tua yang sedang mengajak anaknya bermain di libur musim dingin mereka.
"Mommy, aku ingin permen Jahe"
"Tak boleh, lebih baik aku saja mom. Aku sudah tak memakannya selama 3 hari"
Elli tertawa geli melihat anaknya yang selalu berkelahi perihal permen jahe.
"Boleh asalkan kalian mencium mommy terlebih dahulu"
Sontak kedua bocah tersebut menyerang wajah Elli dengan kecupan yang bertubi-tubi.
"Sudah mom, sekarang aku ingin permenku!"
"Baiklah, kalau begitu izinkan mommy pergi untuk membeli permen yang kalian inginkan itu"
"Aku ikut!"
"Tidak Edelina sayang, gadis kecil mommy yang sangat cantik. Sebaiknya kau menemani Jayden disini oke?"
"Tidak, aku lebih baik berada dalam kandang macan dibanding bersama dengan Jayden dirumah"
"Lina! Jangan bicara seperti itu"
"Biarkan saja mom, akan lebih bagus jika dia berada di kandang macan" Ketus Jayden.
Elli menggelengkan kepalanya berat. Kedua adik kakak ini memang tidak bisa akur sama sekali. Setiap hari pasti selalu ada hal baru untuk di ributkan.
"Baiklah, bisakah kalian akur untuk sehari saja?!"
"Tidak!!" Sahut mereka berbarengan.
Oh tuhan. Elli ingin pingsan saja rasanya.
"Oke Edelina, kau akan ikut menemani mommy ke toko"
"Yeayy" Edelina memekik senang.
"Dan Jayden, kau tolong jaga rumah untuk mommy oke? Sebentar lagi uncle Eldian dan aunt Jenni serta Ben akan datang-"
Jayden sontak bangun dari kursinya dan berlari ke kamarnya. Lalu ia keluar kamar membawa sebuah handuk di lehernya. Dan berlari ke kamar mandi.
"MOMMY AKU AKAN MANDI, SEBAIKNYA KALIAN PERGI SAJA. DAN JANGAN AWASI LINA, BIARKAN SAJA DIA HILANG" Teriak Jayden dari kamar mandi.
Elli menghembuskan napasnya berat sembari memejamkan matanya.
"DIAM KAU ORANG GILA" Balas Edelina berteriak.
"Lina, ayo sebaiknya kita pergi"
"Baiklah mom"
Elli tidak menggunakan taxi untuk pergi ke toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari, ia dan Edelina hanya berjalan kaki dari rumahnya. Dan hanya memakan waktu sekitar 12 menit untuk sampai di toko yang ia tuju.
"Edelina, bukankah itu terlalu banyak?"
Elli melihat gadisnya membawa 5 coklat putih di tangan mungilnya.
"Tidak mommy, kupikir ini malah kurang untukku sendiri" Sambil memasang wajah berfikir.
Elli tersenyum lembut lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan gadis itu.
"Elli, kau tau? Mommy tidak memiliki uang yang tak habis-habis seperti uncle Eldian, maka dari itu kau harus belajar berhemat"
"Maaf mom" Setelah itu Edelina berlari dan meletakkan kembali 4 coklat yang ia bawa tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours (Knight #1)
Storie d'amoreWARNING!! This is an explicit story. Eden Marvius Knight & Javier Marvius Knight Lalu Eden segera mencengkram rahang Elli dengan kuat hingga bibirnya mengerucut, lalu meludahi wajahnya. "Ini adalah perilaku pantas untuk perselingkuhan seorang gadis...