"Hey, kalian akan baik-baik saja, daddy berjanji""Tapi apakah daddy dan papa akan pergi selama itu?" Ucap Edelina di sela-sela isak tangisnya.
Javier gemas melihat anak gadis semata wayangnya ini begitu sedih hanya karena mereka akan pergi selama seminggu untuk honeymoon.
"Papa, daddy dan mommy akan pulang secepatnya sugar" Ucap Javier dengan lembut sembari mengusap rambut halus anaknya.
"Bisakah kau diam Lina? daddy hanya pergi seminggu lalu kembali" Ucap Eden datar.
Javier menoleh ke arah Eden lalu memelototi pria yang sedang bersandar bersedekap dada itu.
"Apa?"
Javier kini menoleh ke adah Jayden yang bersikap acuh tak acuh, anak itu sedari tadi hanya fokus bermain senapan angin baru yang Eden belikan kemarin.
"Jayden..."
"Ya papa?"
Javier tersenyum. "Jaga adikmu baik-baik, komandan" Memberi hormat ala tentara kepada anak itu.
Jayden tertawa girang melihatnya, lalu anak itu membalas hormat kepada papa dan daddy-nya itu. "Siap komandan!" Ucapnya dengan membuat-buat suara berat.
"Baiklah, mommy-mu sudah menunggu sedari tadi, lebih baik daddy dan papa segera pergi. Selamat tinggal jagoan....and my sugar" Kecup Eden di pipi gembul kedua anaknya.
"Nanti uncle Eldian dan aunty Jenni serta Ben akan menemani kalian...have fun" Ucap Javier sebelum memberikan kecupan selamat tinggal.
Meninggalkan anak-anaknya yang sehabis merengek, Eden dan Javier segera menyusul istri mereka yang sedari tadi sudah di mobil menunggu mereka.
"Kau terlihat sedikit masam" Ujar Eden.
"Jalan saja Adam" Pinta Elli.
Kedua suaminya terkekeh pelan. Padahal tadi saat Edelina merengek, Elli menyuruh mereka untuk menenangkan gadis kecil itu terlebih dahulu. Dan kini ia sendiri yang muram.
"Kemana kita akan pergi?" Tanya Elli dengan nada ketus.
"Pulau pribadi milik ku, di bora-bora" Jawab Eden.
"Sungguh?!" Pekik Elli senang.
"Kau belum pernah ke bora-bora sebelumnya?" Tanya Javier.
Elli menggelengkan kepala mengiyakan.
"Lalu kau apakan uang lebih yang kami kirim waktu itu?" Tanya Javier lagi.
Elli mengerutkan dahinya bingung. "Uang...uang apa?"
Eden terlihat menepuk leher belakang Javier secara pelan, seperti mengisyaratkan sesuatu. Elli semakin memincingkan matanya secara perlahan, curiga akan hal-hal aneh kepada kedua suaminya itu.
"Abaikan saja suami tololmu yang satu ini sayang" Eden mengelus-elus paha Elli.
Elli mengangguk setuju.
Lama perjalanan, akhirnya mereka sampi pada bandara. Tanpa menunggu apapun, mereka segera berangkat menggunakan jet pribadi yang telah suaminya siapkan untuknya. Lalu mereka langsung segera terbang dan akan mendarat ke bandar udara bora-bora.
Perjalanan dari New York menuju bora-bora menghabiskan waktu sekitar 20 jam. Sepanjang perjalanan itu mereka habiskan rata-rata untuk bercinta diatas awan. Dan sisa-sisa waktu ketika suaminya tidak menyerangnya, Elli menghabiskannya untuk istirahat.
"Aku tidak percaya pulau ini memiliki bandara" Ujar Elli.
"Dan sekarang sepertinya kau harus percaya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours (Knight #1)
RomanceWARNING!! This is an explicit story. Eden Marvius Knight & Javier Marvius Knight Lalu Eden segera mencengkram rahang Elli dengan kuat hingga bibirnya mengerucut, lalu meludahi wajahnya. "Ini adalah perilaku pantas untuk perselingkuhan seorang gadis...