Hari demi hari terus berlalu.Semenjak kehadiran Elli, suasana mansion menjadi lebih hangat. Suasana mencekam di tempat tersebut entah hilang kemana. Hari demi hari diisi oleh perdebatan ringan, makan malam hangat, serta Elli kembali membantu mengurus dua bayi besar yang entah kenapa sekarang menjadi lebih manja dari sebelumnya.
Elli menghela napasnya. Entah apa yang harus ia lakukan di situasi seperti ini. Seakan tuhan sedang menghadapinya dengan pilihan yang sangat sulit.
Tapi Elli sudah terlanjur memakan buah yang seharusnya terlarang untuknya. Sepertinya bermain-main sedikit tidak akan masalah.
"Kalian suka?"
"Tentu" Javier tersenyum ke arahnya.
"Lumayan" Eden menjawab.
Saat ini mereka bertiga sedang makan malam, tentu saja di ruang makan mansion ini. Suguhan makan malam kali ini adalah Beef Wellington. Elli lumayan suka dengan makanan itu, oh terutama bagian pastry, itu adalah favoritnya.
"Kenapa hanya sedikit mengambil dagingnya?" Tanya Javier.
"Entah kenapa aku sedang merasa sedikit kenyang saat ini" Elli menjawab tanpa mengalihkan pandangannya pada makanan di piring.
"Kau diet?" Javier menajamkan tatapan kearahnya.
Elli memutar bola matanya sembari mengunyah.
"Yang benar saja"
"Aku bertanya"
"Aku tidak diet"
"Bagus"
"Kenapa bagus?"
Eden mengambil sepotong daging di piringnya menggunakan garpu, lalu menyodorkannya ke mulut Elli.
"Karna kau, terlalu kurus" Timpal Eden.
Elli mengarahkan kepalanya kebawah lalu meraba perutnya dengan kedua tangan.
"Kurasa.... Ya kalian benar"
"Told ya"
"Sayang... " Ujar Javier dengan lembut.
"Ya?"
"Umm.. Kami merencanakan sebuah liburan"
"Liburan?"
"Ya. Maldives" Eden menimpal.
Elli melirik kedua pria itu secara bergantian.
"Apa kalian bercanda sekarang" Sembari terkekeh palsu.
Eden menatapnya dengan tatapan lurus tanpa ekspresi. Andalan pria itu.
"Apakah wajah kami terlihat bercanda?"
Elli menelan ludah susah payah. Oh shit. Ada apa dengan mereka?. Kenapa aura mereka terasa lebih mencengkam dari sebelumnya. Bahkan tatapannya pun mulai berubah.
"Uu... aa.. Ya" Elli terbata-bata.
"The hell are you tryna say?"
"U.. Nothing"
"What?" Javier mengelus kepalanya.
"Jangan mengulang pertanyaan" Eden menimpal dengan ketus.
"Kau memang pengganggu"
"Berkacalah"
Elli menggeleng kepalanya kasar.
"Kalian berdua tolong. Untuk kali ini tidak boleh ada pertengkaran oke?"
"Tentu" Sahut mereka bersamaan sambil tersenyum simpul.
"Good"
Elli merengkuh rahang tegas Eden yang berbulu tipis. "Bisakah kita ke kamar sebentar?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ours (Knight #1)
RomanceWARNING!! This is an explicit story. Eden Marvius Knight & Javier Marvius Knight Lalu Eden segera mencengkram rahang Elli dengan kuat hingga bibirnya mengerucut, lalu meludahi wajahnya. "Ini adalah perilaku pantas untuk perselingkuhan seorang gadis...