21. UJIAN NASIONAL

1.2K 94 0
                                    


Haii❤️

Jangan lupa buat vomment okay?

Follow akun wp aku yaa

Happy reading!!

....

Hari demi hari telah berlalu, kini hari yang mereka tunggu tunggu akhirnya telah sampai didepan mata. Senang, takut dan sedih ada ada pada diri seluruh siswa siswi SMA ADIJAYA saat ini, karena ini adalah hari pertama mereka ujian nasional.

Senang karena sebentar lagi beban mereka yang selalu dituntut untuk belajar akhirnya akan terlepas dengan adanya ujian.

Takut apabila tidak bisa memberikan yag terbaik untuk orangtua dan diri mereka sendiri pastinya. Takut nilai mereka tidak sesuai dengan ekspetasi yang telah mereka bayangkan sebelumnya.

Dan sedih karena tanpa mereka sadari ujian adalah sebuah perpisahan yang berpikir bagi anak sekolah.

Sebentar lagi mereka akan berada dalam kedewasaan, artinya masa remaja mereka akan segera habis.

"Uh gila baru hari pertama aja udah puyeng nih otak, gimana kalau besok besok?" gerutu Andri sambil memijat keningnya.

"Makanya otak disekolahin jangan nama aja yang didaftarin sekolah!" kata Vares.

"Yah gimana ceritanya dah otak disekolahin?" gumam Andri berpikir sendiri.

"Udah mau habis masa remaja kita.." ucap Vinda pelan.

"Nggak nyangka banget loh... perasaan baru kemarin gue daftar sekolah di sini. Kemarin juga rasanya gue kenal lo lo pada." kata Dewa.

"Udahlah intinya mau kita disini ataupun kita udah lulus kita akan tetap jadi satu. We're best friend forever!" kata Resha semangat, perpisahan bukanlah sesuatu yang buruk baginya.

"Iya gue setuju!" sahut Vares membuat mereka semua tersenyum menggoda.

"Bantar lagi ada yang ucap ijab qobul nih.." goda Seno membuat Vares salah tingkah.

"Enak banget lo res, nikah sama orang yang lo demenin."

Vares tersenyum, ia juga tidak pernah berpikir bahwa orang yang hendak dijodohkan dengannya adalah Resha, orang yang ia sukai.

"Gue juga nggak pernah nyangka kalau gue nikah sama Resha. Emang jodoh nggak ada yang tahu."

"Saya terima nikah dan kawinnya Aresha Mirabella binti Malik Ibrahim dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai. Sahh!" ucap Andri membuat Vares langsung menoyor kepala Andri.

"Ngapain lo sebut nama Resha?" tanya Vares penuh selidik.

"Kan gue contohin lo. Kalau nanti waktu ijab qobul lo salah sebut kan gue yang malu." ucapan Andri ini langsung dihadiahi toyoran kedua kalinya dari tangan Vares.

"Siapa juga yang mau undang lo?"

"Buset gitu amat lo bos, undang gue dong. Kan lumayan bisa makan gratis."

"Lo anak sultan jangan malu maluin deh ndri. Uang lo itu banyak, beli makanan sekedainya-kedainya atau bahkan secabang-cabangnya juga nggak bikin lo bangkrut!" kata Dewa.

"Itu uang orang tua gue!" sangkal Andri tak terima. Meskipun sejak ia lahir hidupnya sudah terjamin sampai tujuh turunan pun, namun ia masih sadar bahwa itu semua adalah harta milik orangtuanya.

"Lagian kalau ada yang gratis kenapa nggak?" sambung Andri sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Udah deh biarin aja orang gila bertingkah semaunya!" ucap Vinda malas.

VARESHA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang